Manfaat Kelapa Sawit dan Produknya Pengolahan Kelapa Sawit

c. Albescens Warna kulit keputih – putihan saat masih muda dan berubah menjadi kekuning – kuningan jika sudah tua masak. Diantara ketiga varietas di atas, Nigrescens paling banyak di budidayakan. Virescens dan Albescens jarang dijumpai dilapangan, umumnya hanya digunakan sebagai bahan penelitian oleh lembaga – lembaga penelitian. Mangoensoekarjo, S dan Semangun,H.,2003

2.3 Manfaat Kelapa Sawit dan Produknya

Kelapa sawit merupakan tanaman tropis penghasil minyak nabati yang hingga saat ini diakui paling produktif dan ekonomis dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya, misalnya kedelai, kacang tanah, kelapa, bunga matahari, dan lain – lain. Jika dibandingkan dengan minyak nabati lain, minyak kelapa sawit memiliki keistimewaan tersendiri, yakni rendahnya kandungan kolesterol dan dapat diolah lebih lanjut manjadi suatu produk yang tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan pangan minyak goreng, margarin, vanaspati, lemak, dan lain – lain, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan non pangan gliserin, sabun, detejen, BBM, dan lain – lain. Kegunaan dari masing – masing produk tersebut adalah : - Minyak kelapa sawit merupakan bahan baku untuk kebutuhan pangan minyak goreng, margarin, vanaspati, lemak, dan lain – lain, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan non pangan gliserin, sabun, deterjen, BBM, dan lain – lain. - Inti sawit yang menghasilkan minyak inti digunakan sebagai bahan sabun, minyak goreng, kosmetik, dan sebagainya. Priyasin Hardian : Pengaruh Waktu Penimbunan Minyak Sawit Mentah CPO Pada Bak Penampungan Fat Fit Terhadap Kadar Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolin, 2010. - Cangkang atau tempurungnya dapat digunakan sebagai bahan bakar sumber energi. - Tandan kosong untuk bahan bakar ketel uap, mulsa dan abu sebagai pupuk kalium. - Ampas lumatan daging buah untuk bahan bakar ketel uap. Hadi,M.M.,2004

2.4 Pengolahan Kelapa Sawit

Tahap – tahap pengolahan Tandan Buah Segar TBS menjadi Crude palm Oil CPO adalah sebagai berikut : 1. Stasiun Penerimaan Buah Sebelum diolah dalam PKS, tandan buah segar TBS yang berasal dari kebun pertama kali diterima di stasiun penerimaan buah untuk ditimbang dijembatan timbang Weight Bridge dan ditampung sementara di penampungan buah loading ramp . a. Jembatan Timbang Penimbangan dilakukan dua kali untuk setiap angkutan TBS yang masuk ke pabrik, yaitu pada saat masuk berat truk dan TBS serta pada saat keluar Berat Truk. Dari selisih timbangan saat truk masuk dan keluar, diperoleh berat bersih. b. Sortasi Setelah selesai ditimbang kemudian buah dibawa ketempat pengumpulan buah untuk disortasi. Penyortasian dilakukan berdasarkan kriteria kematangan buah, hal ini bertujuan pada penentuan rendemen minyak. Priyasin Hardian : Pengaruh Waktu Penimbunan Minyak Sawit Mentah CPO Pada Bak Penampungan Fat Fit Terhadap Kadar Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolin, 2010. c. Loading Ramp TBS yang telah ditimbang dijembatan timbang selanjutnya dibongkar di loading ramp dengan menuang langsung dari truk. Loading ramp merupakan suatu bangunan dengan lantai berupa kisi – kisi pelat besi berjarak 10 cm dengan kemiringan 45 o . Kisi – kisi tersebut berfungsi untuk memisahkan kotoran berupa pasir, kerikil, dan sampah yang terikut dalam TBS. Loading Ramp dilengkapi pintu – pintu keluaran yang digerakkan secara hidrolik sehingga memudahkan dalam pengisian TBS kedalam lori untuk proses selanjutnya. Setiap lori dapat dimuat dengan 2,5 ton TBS. 2. Stasiun Rebusan Sterilizer Lori – lori yang telah berisi TBS dikirim ke stasiun rebusan dengan cara ditarik menggunakan capstand yang digerakkan oleh motor listrik hingga memasuki sterilizer . Sterilizer yang digunakan adalah berkapasitas 10 lori atau setara 20 ton TBS. Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap temperatur 135 O C dan tekanan 2,0 – 3,0 kgcm 2 selama 90 menit. Tujuan dari perebusan TBS adalah : - Menghentikan perkembangan asam lemak bebas ALB atau free fatty acid FFA - Memudahkan pemipilan brondolan dari tandan - Penyempurnaan dalam pengolahan - Penyempurnaan dalam proses pengolahan inti sawit 3. Stasiun Pemipilan Stripper TBS berikut lori yang telah direbus dikirim ke bagian pemipilan yang dituangkan ke alat pemipil Thresher dengan bantuan hoisting crane. Proses pemipilan terjadi akibat tromol berputar pada sumbu mendatar yang membawa TBS Priyasin Hardian : Pengaruh Waktu Penimbunan Minyak Sawit Mentah CPO Pada Bak Penampungan Fat Fit Terhadap Kadar Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolin, 2010. ikut berputar sehingga membanting – banting TBS tersebut dan menyebabkan brondolan lepas dari tandannya. Pada bagian dalam dari pemipil, dipasang batang besi perantara sehingga membentuk kisi – kisi yang memungkinkan brondolan keluar dari pemipil. Brondolan yang keluar dari bagian bawah pemipil ditampung oleh sebuah screw conveyor untuk dikirim kebagian digesting dan pressing. Sementara tandan kosong yang keluar dari bagian bawah pemipil ditampung oleh elevator kemudian hasil tersebut dikirim ke hopper. 4. Stasiun Pencacahan Digesting Berondolan yang telah terpipil dari stasiun pemipilan diangkut ke bagian pengadukan pencacahan digester. Alat yang digunakan untuk pengadukan pencacahan berupa sebuah tangki vertikal yang dilengkapi dengan lengan – lengan pencacah di bagian dalamnya. Tujuan utama dari proses digesting yaitu mempersiapkan daging buah untuk pengempaan pressing sehingga minyak dengan mudah dapat dipisahkan dari daging buah dengan kerugian yang sekecil – kecilnya. 5. Stasiun Pengempaan Presser Berondolan yang telah mengalami pencacahan dan keluar melalui bagian bawah digester berupa bubur. Hasil cacahan tersebut langsung masuk ke alat pengempaan yang persis dibagian bawah digester. Pada pabrik kelapa sawit, umumnya digunakan screw press sebagai alat pengempaan untuk memisahkan minyak dari daging buah. Proses pemisahan minyak terjadi akibat putaran screw mendesak bubur buah, sedangkan dari arah berlawanan tertekan oleh sliding cone. Dengan demikian, minyak dari bubur buah yang terdesak ini akan keluar melalui lubang – lubang press cage, sedangkan ampasnya keluar melalui celah atara sliding cone dan press cage . Priyasin Hardian : Pengaruh Waktu Penimbunan Minyak Sawit Mentah CPO Pada Bak Penampungan Fat Fit Terhadap Kadar Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolin, 2010. 6. Pemurnian Clarifier Minyak hasil pengempaan dialirkan masuk ke sand trap tank penangkap pasir lalu menuju vibro separator untuk disaring agar kotoran berupa serabut kasar tersebut dialirkan ketangki penampungan minyak kasar crude oil tank. Selanjutnya dikirim ke Vertical Continue Tank VCT, di VCT proses pemisahan dilakukan berdasarkan berat jenis antara minyak, air dan sludge, dimana minyak yang ringan akan keatas, lalu dikirim ke oil tank, sedangkan sludge dikirim ke sludge tank. Sludge merupakan fasa campusan yang masih mengandung minyak. Di pabrik kelapa sawit, sludge diolah untuk dikutip kembali pada minyak yang masih terkandung didalamnya, lalu dialirkan kembali ke VCT lalu dikirim ke Oil tank. Dari oil tank minyak dimurnikan kembali melalui oil purifier, setelah itu dikirim ke vacuum drier untuk dihilangkan kandungan air yang ada didalam minyak dan siap dikirim ke tangki penimbunan storage tank. Pahan, 2007

2.5 Standar Mutu Minyak Sawit