Standar Mutu Minyak Sawit Pengertian dan Karakteristik Mutu pada Minyak Sawit

6. Pemurnian Clarifier Minyak hasil pengempaan dialirkan masuk ke sand trap tank penangkap pasir lalu menuju vibro separator untuk disaring agar kotoran berupa serabut kasar tersebut dialirkan ketangki penampungan minyak kasar crude oil tank. Selanjutnya dikirim ke Vertical Continue Tank VCT, di VCT proses pemisahan dilakukan berdasarkan berat jenis antara minyak, air dan sludge, dimana minyak yang ringan akan keatas, lalu dikirim ke oil tank, sedangkan sludge dikirim ke sludge tank. Sludge merupakan fasa campusan yang masih mengandung minyak. Di pabrik kelapa sawit, sludge diolah untuk dikutip kembali pada minyak yang masih terkandung didalamnya, lalu dialirkan kembali ke VCT lalu dikirim ke Oil tank. Dari oil tank minyak dimurnikan kembali melalui oil purifier, setelah itu dikirim ke vacuum drier untuk dihilangkan kandungan air yang ada didalam minyak dan siap dikirim ke tangki penimbunan storage tank. Pahan, 2007

2.5 Standar Mutu Minyak Sawit

Akhir – akhir ini minyak sawit berperan cukup penting dalam perdagangan dunia. Berbagai industri, baik pangan maupun non pangan, banyak yang menggunakannya sebagai bahan baku. Berdasarkan peranan dan kegunaan minyak sawit itu, maka mutu dan kualitasnya harus diperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai komoditas ini. Di dalam perdagangan kelapa sawit, istilah mutu sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua arti. Yang pertama adalah mutu minyak sawit dalam arti benar – benar murni dan tidak tercampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak sawit dalam arti yang pertama dapat ditentukan dengan menilai sifat - sifat fisiknya, antra lain titik Priyasin Hardian : Pengaruh Waktu Penimbunan Minyak Sawit Mentah CPO Pada Bak Penampungan Fat Fit Terhadap Kadar Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolin, 2010. lebur angka penyabunan dan bilangan iodium. Sedangkan yang kedua, yaitu mutu minyak sawit dilihat dalam arti penilaian menurut ukuran. Dalam hal ini syarat mutunya di ukur berdasarkan spesifik standar mutu internasional, yang meliputi kadar asam lemak bebas ALB, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan. Dalam dunia perdagangan, mutu minyak sawit dalam arti yang kedua lebih penting. Industri pangan maupun non pangan selalu menghendaki minyak sawit dalam mutu yang terbaik, yaitu minyak sawit yang dalam keadaan segar, asli, murni dan tidak tercampur bahan tambahan lain seperti kotoran, air, logam – logam dari alat – alat selama pemrosesan, dan lain – lain. Adanya bahan – bahan yang tidak semestinya terikut dalam minyak sawit ini akan menurunkan mutu dan harga jualnya. Tim Penulis, 1997

2.6 Pengertian dan Karakteristik Mutu pada Minyak Sawit

- Asam Lemak Bebas ALB, adalah asam yang di bebaskan pada hidrolisa dari lemak. Terdapat berbagai macam lemak, tetapi untuk perhitungan, kadar ALB minyak sawit dianggap sebagai Asam Palmitat berat molekul 256. ALB yang tinggi menimbulkan kerugian dalam Rafinasi dan korosi logam prooksidan seperti Besi dan Tembaga - Kadar Air adalah bahan menguap yang terdapat dalam minyak sawit - Kadar kotoran, adalah bahan² yang tak larut dalam minyak, yang dapat disaring setelah minyak dilarutkan dalam suatu pelarut pada kepekatan 10 - Bilangan Iodin, adalah jumlah ikatan rangkap dua pada lemak, yang menunjukan derajat ketidak jenuhan suatu lemak. Bilangan iodin yang tinggi menunjukan Priyasin Hardian : Pengaruh Waktu Penimbunan Minyak Sawit Mentah CPO Pada Bak Penampungan Fat Fit Terhadap Kadar Kotoran Minyak Sawit Mentah CPO Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolin, 2010. ketidak jenuhan yang tinggi. Ini dapat juga digunakan sebagai indikator wujud lemak. IV tinggi menunjukan lemak yang umumnyak cair, dan sebalikmya. - Bilangan peroksida dan Bilangan Anisidia masing - masing mengukur oksidasi tahap pertama dan kedua Bilangan peroksida adalah jumlah indeks lemak yang telah teroksidasi - Kandungan racun adalah ukuran tingkat Oksidasi yang dirumuskan sebagai 2 Bilangan Peroksida + Bilangan Anisida - Karoten, adalah pro-vitamin A yang memberi warna jingga pada minyak sawit. Pada ravinasi zat warna ini dihilangkan - Besi dan Tembaga adalah pro-oksidan yang paling aktif adalah Tembaga, maka minyak sawit sedapat mungkin dicegah bersinggungan dengan tembaga. - Pemucatan, adalah ukuran kemampuan minyak sawit di pucatkan warnanya. Minyak yang rendah tingkat oksidasinya lebih mudah di pucatkan. http:panduankelapasawit.blogspot.com200811pengertian-dari-karakteristik- pada-mutu.html

2.7 Kadar Kotoran