BAB I I I METODE PENELITIAN
3.1 Metode Dasar
Metode dasar yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif sinkronis sebagaimana yang diterapkan dalam kerangka teori linguistik struktural.
Penelitian dilaksanakan dengan jalan mengumpulkan bahan-bahan di lapangan tanpa intervensi. Setelah itu baru dilakukan tabulasi dan kajian kebahasaan berdasarkan bahan
atau data yang terkumpul dengan cara sesubjektif mungkin. Metode deskriptif lebih menandai terhadap adanya dan tidak adanya pengguna
bahasa daripada menandai cara penanganan bahasa tahap demi tahap, langkah demi langkah Sudaryanto, 1992 : 62.
Metode dapat bermanfaat untuk mewujudkan tujuan kegiatan ilmiah linguistik haruslah digunakan dalam pelaksanaan yang kongkret. Untuk itu, metode
sebagai cara kerja haruslah dijabarkan sesuai dengan alat dan sifat alat yang dipakai Sudaryanto, 1986 : 26.
Metode linguistik yang baik haruslah sesuai dengan sifat objeknya yaitu bahasa, maka teorilah yang “memberitahukan” mengenai sifat itu misalnya bahasa itu
di samping bersifat linier juga bersifat arbitrer dan konvensional, satuan lingualnya kecuali berhubungan secara struktural juga berhubungan secara sistemik, dan
sebagainya; sehingga memungkinkan metode tertentu yang satu dapat digunakan sebaik-baiknya dan metode tertentu yang lain justru disingkirkan sejauh-jauhnya
Sudaryanto, 1986 : 26.
Rina Melisa : Frase Adjektiva Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak, 2009 USU Repository © 2008
3.2 Lokasi, Sumber Data, dan Instrumen Penelitian
Lokasi penelitian yang berjudul Frase Adjektiva Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak ini adalah Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli
Serdang. Lokasi ini merupakan daerah penutur bahasa Melayu dialek Hamparan Perak, mempunyai ciri - ciri tersendiri yang membedakannya dengan bahasa Indonesia, di
antaranya adalah: 1. Pada akhir suku kata yang mempunyai fonem a dalam bahasa Indonesia akan
berubah menjadi e dalam bahasa Melayu dialek Hamparan Perak.
Contoh: Bahasa Indonesia
Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak bunga
bungE buaya
buayE celana
culanE rusa
rusE 2. Pada beberapa suku kata yang mempunyai fonem i dalam bahasa Indonesia akan
berubah menjadi fonem e dalam bahasa Melayu dialek Hamparan Perak. Contoh:
Bahasa Indonesia Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak
air aeR
piring piReng
sakit sakEt
Rina Melisa : Frase Adjektiva Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak, 2009 USU Repository © 2008
3. Fonem r dalam bahasa Indonesia berbunyi biasa, tetapi dalam bahasa Melayu dialek Hamparan Perak berubah menjadi r Uvular R.
Contoh: Bahasa Indonesia
Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak karang
kaRang kerang
keRang piring
piReng sarang
saRang suara
suaRe 4. Pada beberapa suku kata yang mempunyai fonem h dalam bahasa Indonesia, maka
dalam bahasa Melayu dialek Hamparan Perak fonem tersebut akan hilang. Contoh:
Bahasa Indonesia Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak
ayah ayE
hujan ujan
jahit jaEt
rumah RumE
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data itu diperoleh Arikunto, 1996:114. Artinya, jika peneliti menggunakan metode wawancara dengan
Rina Melisa : Frase Adjektiva Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak, 2009 USU Repository © 2008
pengumpulan datanya, maka subjeknya responden dan apabila menggunakan metode observasi dalam pengumpulan datanya, maka subjeknya berupa benda atau tempat.
Maka, sumber data penulis adalah informan yang memenuhi syarat yang ditentukan. Kriteria informan terpilih menurut Mahsun, 1995 : 21-22, adalah:
a. Berjenis kelamin pria atau wanita. b. Berusia antara 25-65 tahun tidak pikun.
c. Orang tua, istri atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa tersebut serta jarang atau tidak pernah meninggalkan desanya.
d. Berpendidikan minimal tamatan SD dan Sederajat. e. Berstatus social menengah tidak rendah atau tidak tinggi denagn
harapan tidak terlalu tinggi mobilitasnya. f. Memiliki kebanggaan terhadap isolek dan dan masarakat isoleknya.
g. Pekerjaannnya bertani atau buruh. h. Dapat berbahasa Indonesia.
i. Sehat jasmani dan rohani. Sehat jasmani maksudnya tidak cacat berbahasa dan memiliki pendengaran yang tajam untuk menangkap
pertanyaan-pertanyaan dengan tepat. Sedangkan sehat rohani maksudnya sedang tidak gila atau pikun.
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh si peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya akan lebih baik, dalam
arti yang lebih lengkap dan sistematis sehingga data lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
alat perekam suara, alat tulis, dan daftar pertanyaan.
3.3 Metode Pengumpulan Data