Metode Analisis Data I I METODE PENELITIAN

Teknik ini dilanjuktan dengan teknik rekam dan teknik catat, yaitu dengan merekam dan mencatat data lisan yang diperoleh dari informan. penulis melakukan wawancara kepada para penutur yang dianggap memenuhi syarat sebagai informan untuk dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan menggunakan teknik rekam. Selama wawancara berlangsung, semua respon yang muncul dicatat. Selama itu juga perekaman dilakukan untuk kepentingan pengecekan kembali. 4. Metode kuesioner atau daftar pertanyaan, yang berisikan kosakta dasar yang akan ditanyakan kepada informan. Tahapan strategi metode pengumpulan data itu berakhir dengan trankripsi dan tataan data yang sistematis dan ditandai oleh transkripsi serta tertatanya data secara sistematis Sudaryanto, 1986 : 36.

3.4 Metode Analisis Data

Dalam metode analisis data penulisan menggunakan metode deskriptif. Adapun ciri-ciri metode deskriptif adalah: 1. Memusatkan diri pada permasalahan-permasalahan yang ada pada masa sekarang dan masalah aktual. 2. Data yang dikumpulkan lalu disusun, dijelaskan dan dianalisis. Surakhmad, 1994 : 140. Metode deskriptif merupakan metode yang berusaha memberikan gambaran objektif tentang struktur bahasa yang dianalisis sesuai dengan pemakaian sebenarnya dari bahasa itu oleh masyarakat bahasanya pada waktu sekarang dan tidak normatif memperhitungkan norma-norma yang seharusnya dipakai atau diakronis Rina Melisa : Frase Adjektiva Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak, 2009 USU Repository © 2008 memperhitungkan perkembangan dan sejarah struktur bahasa. Dengan demikian, analisis bahasa Melayu dialek Hamparan Perak ini akan berusaha memberikan gambaran objektif sesuai dengan keadaan pemakaian bahasa Melayu dialek Hamparan Perak sekarang. Sehubungan dengan hal tersebut, Sudaryanto,1988:57 mengemukakan tiga macam metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian bahasa, yaitu: 1. Mengumpulkan Data Pada tahap pengumpulan data, dilakukan observasi untuk menentukan dialek yang akan dijadiakn sample penelitian. Tahap itu diikuti dengan pengumpulan teks tertulis yang diperoleh dari penutur asli bahasa Melayu dialek Hamparan Perak. Penulis menggunakan data lisan wawancara dan data tulis. Teks tersebut ada yang ditulis 2. Mengklasifikasikan Data Dalam tahap mengklasifikasikan data dilakukan menurut persamaan dan perbedaanya. Hasil penyusunan dan pengklasifikasian berbentuk suatu sistem yang memudahkan untuk menemukan kembali kata, dan frase adjektiva yang diperlukan. 3. Menganalisis Data Pada tahap menganalisis data, teks yang telah ditulis disusun kembali dalam bentuk bagian kalimat, kemudian ditarik komponen - komponennya yang berupa frase. Jika komponen - komponennya yang berupa frase telah ditemukan, kata itu lalu dianalisis, kemudian diamati keteraturannya. Dari konstruksi kata Rina Melisa : Frase Adjektiva Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak, 2009 USU Repository © 2008 tersebut dirumuskan pola-pola kaidahnya. Penulis akan menganalisis data frase adjektiva untuk dapat menganalisis tipe, bentuk, ciri, fungsi, dan makna frase adjektiva tersebut. Setelah data – data yang diperlukan terkumpul semua, maka data – data yang diperlukan dalam penulisan diambil dan data – data yang tidak diperlukan dibuang. Tahapan metode analisis data berakhir dengan penemuan kaidah, betapapun sederhananya atau sedikitnya kaidah itu, dan banyaknya kaidah yang ditemukan bukanlah menjadi ukuran , karena kerumitan dan banyaknya kaidah tidak selalu menjadi petunujuk baik kedalaman atau kehebatan telaah. Dengan demikian dapat dikatakan pula ditemukannya kaidah itu merupakan wujud dari analisis data Sudaryanto, 1986 : 39. Rina Melisa : Frase Adjektiva Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak, 2009 USU Repository © 2008 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Tipe Frase Adjektiva Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak Secara kategorial tipe-tipe dalam frase adjektiva dapat dibedakan atas: 1. Adjektiva Diikuti Keterangan Intensitas Frase adjektiva dapat berupa adjektiva diikuti oleh keterangan intensitas. Adapun intensitas yang digunakan dalam bahasa Melayu dialek Hamparan Perak ialah kali ‘sekali’ dan agaq ‘agak’. Contoh : 1 AdEk pemalu kali. Adik pemalu sekali. ‘Adik pemalu sekali’. 2 TentRa iyon kuat kali. Tentara itu gagah sekali. ‘Tentara itu gagah sekali’. 3 KepalEnyE pening kali. Kepalanya pusing sekali. ‘Kepalanya pusing sekali’. 4 Makcik agaq sakEt. Bibik agak sakit. ‘Bibik agak sakit’. Rina Melisa : Frase Adjektiva Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak, 2009 USU Repository © 2008 5 Kebon pakcik agaq jaoh. Kebun paman agak jauh. ‘Kebun paman agak jauh’. Pada contoh-contoh di atas terdapat frase adjektiva yang terdiri atas adjektiva pemalu, kuat, pening, sakEt, dan jaoh yang masing-masing diikuti atribut intensitas kali ‘sekali’ atau didahului oleh atribut intensitas agaq ‘agak’. 2. Adjektiva Diiringi Perbandingan Frase adjektiva dapat dibentuk dari adjektiva diiringi atau didahului keterangan perbandingan. Perbandingan itu berupa keterangan mengenai kesamaan, kelebihan, atau kekurangan kualitas sesuatu dibandingkan dengan sesuatu yang lain. Contoh : 6 LebEh tinggi pangkatnyE daRipadE pangkatku. Lebih tinggi pangkatnya daripada pangkatku. ‘Lebih tinggi pangkatnya daripada pangkatku’. 7 TanEman padi lebEh gemok daRipade palawija. Tanaman padi lebih subur daripada palawija. ‘Tanaman padi lebih subur daRipada palawija’ 8 Tenggeken makcik same sedapnye dengan tenggeken emak. Masakan bibi sama enaknya dengan masakan ibu. ‘Masakan bibi sama enaknya dengan masakan ibu’. 9 TabE manih sepeRti artis. Senyuman manis seperti arti. ‘Senyuman manis seperti artis’. Rina Melisa : Frase Adjektiva Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak, 2009 USU Repository © 2008 10 Laman RumEnyE belom beRsih. Halaman rumahnya kurang bersih. ‘Halaman rumahnya kurang bersih’. 3. Adjektiva Diiringi Paling Frase adjektiva dapat juga berupa adjektiva diiring atau didahului oleh superlatif palin ‘paling’. Contoh : 11 Rina palin kayE di Hamparan Perak. Rina paling kaya di Hamparan Perak. ‘Rina paling kaya di Hamparan Perak’. 12 BadannyE palin kecik. Badannya paling kecil. ‘Badannya paling kecil’. 13 HargE pakEyan di sini palin mahal. Harga baju di sini paling mahal. ‘Harga baju di sini paling mahal’. 14 DaeRa iyon palin kotoR. Daerah itu paling kotor ‘Daerah itu paling kotor’. 15 RasE limau iyon palin segeR. rasa jeruk itu paling segar ‘Rasa jeruk itu paling segar’. Pada kalimat 11 – 15 terdapat frase adjektiva yang terdiri atas adjektiva kayE, Rina Melisa : Frase Adjektiva Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak, 2009 USU Repository © 2008 kecik, mahal, kotoR, dan segeR yang didahului dengan kata palin ‘paling’, yang menyatakan makna superlatif. 4. Adjektiva Diikuti Adjektiva Frase adjektiva dapat juga terdiri dari yang diikuti dengan adjektiva. Berbeda dengan frase adjektiva lain yang bersifat atribut, frase adjektiva ini bersifat koordinatif. Contoh : 16 KayE miskin besilatuRahmi di sini. Kaya miskin bersilahturahmi di sini. ‘Kaya miskin bersilahturahmi di sini’. 17 ManggE yang dijual bEsak kEcik. Mangga yang dijual besar kecil. ‘Mangga yang dijual besar kecil’. 18 Idop mati adEk di tangan Allah. Hidup mati ada di tangan Allah. ‘Hidup mati ada di tangan Allah’. 19 MeRa putEh bekibaR di aRena bulutangkis Atlanta. Merah putih berkibar di arena bulutangkis Atlanta. ‘Merah putih berkibar di arena bulutangkis Atlanta’. 20 Balok kayu yang disusun iyon beukuRan panjang pendek. Balok kayu yang disusun itu berukuran panjang pendek. ‘Balok kayu yang disusun itu berukuran panjang pendek’. Rina Melisa : Frase Adjektiva Bahasa Melayu Dialek Hamparan Perak, 2009 USU Repository © 2008 Frase dalam kalimat 16 – 20 itu adalah frase adjektiva yang terdiri atas kayE diikuti miskin, bEsak diikuti kecik, idop diikuti mati, meRa diikuti putEh, dan panjang diikuti pendek. Frase itu berbentuk adjektiva.

4.2 Bentuk Frase Adjektiva Bahasa Melayu dialek Hamparan Perak