Perkembangan Kinerja BNI Syariah

1. Penerbit kartu menjamin pemegang kartu terhadap merchant atas semua kewajiban bayar yang timbul dari transaksi menggunakan kartu. 2. Penerbit kartu juga menjamin penarikan tunai selain bank atau ATM Bank Penerbit Kartu. 3. Implementasi akad kafalah dan ijarah. 4. Penerbit kartu berhak mendapat monthly membership fee dan fee penarikan tunai. Mekanisme Akad Qardh yaitu: 1. Penerbit kartu memberikan pinjaman melalui penarikan tunai dari bank dan atau cash advance melalui ATM milik bank penerbit kartu. 2. Implementasi : akad qardh 3. Penerbit kartu hanya mengenakan biaya administrasi fee penarikan tunai yang besarnya disesuaikan dengan biaya operasional yang wajar.

E. Perkembangan Kinerja BNI Syariah

Sejak berdiri pada tanggal 29 April 2000, Divisi Usaha Syariah PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk terus memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan. Card Holder Penerima Pinjaman Card Issuer Pemberi pinjaman Akad Qardh Ini merupakan hasil dari keseriusan BNI Syariah untuk melakukan persiapan dan pembenahan di berbagai bidang. Kebijakan Bank Indonesia dalam mencanangkan program akselerasi perbankan syariah mendorong manajemen perbankan untuk mencurahkan seluruh perhatian dan komitmen pada pengembangan perbankan syariah. Kerja keras itu pun membuahkan hasil. Pada tahun 2007, BNI Syariah tumbuh di atas rata-rata industri perbankan syariah. Di mana asset tumbuh dari Rp 1,5 Triliun menjadi Rp 2,5 Triliun pada Desember 2007 atau meningkat 73,4 jauh di atas industri perbankan syariah yang tumbuh hanya 36,8. Penyaluran pembiayaan BNI Syariah juga meningkat 59 dari 1,1 Triliun menjadi Rp 1,8 Triliun, lebih tinggi dibandingkan industri yang hanya 37 yaitu dari Rp 20,4 Triliun menjadi Rp 27,9 Triliun pada Desember 2007. Tumbuh rata-rata 42,3 per tahun serta pertumbuhan dana masyarakat sebesar 61,8 per tahun yang dicapai dalam jangka waktu tujuh tahun terakhir hingga September 2007. Penghimpunan dana masyarakat pada periode yang sama tercatat naik 60 dari Rp 1,1 Triliun menjadi Rp 1,8 Triliun. Sedangkan industri tumbuh 35,3 dari Rp 20,7 Triliun menjadi Rp 28 Triliun. Pangsa pasar BNI syariah tahun 2007 meningkat, masing-masing untuk asset dari 5,99 menjadi 6,97, pembiayaan dari 5,5 menjadi 6,4 sedangkan DPK meningkat dari 5,4 menjadi 6,4. Prestasi ini tak terlepas dari pembenahan yang dilakukan manajemen dalam dua tahun terakhir 2005-2007 dalam segi tekhnologi, organisasi dan Sumber Daya Manusia SDM. Pembenahan tersebut dilandasi Prinsip 46, yaitu nilai-nilai korporasi BNI yang menjadi tuntutan perilaku insan BNI melalui empat nilai budaya kerja yaitu profesional, integritas, orientasi pelanggan, dan perbaikan tiada henti. Dari segi perilaku, karyawan BNI dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi dan hasil terbaik, jujur, tulus dan ikhlas, disiplin konsisten dan bertanggung jawab, memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang sinergis, selalu melakukan penyempurnaan serta kreatif dan inovatif. Perkembangan Bisnis Penghimpun Dana Berdasarkan data yang tercatat, penghimpunan dana masyarakat oleh BNI Syariah periode 2000-2007 meningkat 63,7, yaitu dari Rp 26 Milyar menjadi Rp 1,8 Triliun. Market share DPK BNI Syariah adalah 6,4 pada periode Desember 2007, sementara jumlah institusi perbankan syariah adalah 28 buahunit. Perkembangan Bisnis Pembiayaan Berdasarkan data yang tercatat, pembiayaan bertumbuh dengan rata-rata 58,4 per tahun. Pada tujuh tahun terakhir sampai dengan Desember 2007. Di bidang pembiayaan BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,8 Triliun sampai dengan Desember 2007. Market share pembiayaan BNI Syariah adalah 6,5 pada periode Desember 2007, sementara jumlah institusi perbankan syariah adalah 28 buahunit. Perkembangan Asset Antusiasme masyarakat muslim terhadap layanan perbankan syariah, mendorong bertumbuhnya unit-unit usaha syariah pada perbankan umum dan Bank Umum Syariah BUS serta Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS, termasuk BNI Syariah. Sejak berdiri pada tanggal 29 April 2000, dalam perjalanannya BNI Syariah bertumbuh dengan rata-rata pertumbuhan asset sebesar 53,13 per tahun. Pada tahun 2007, BNI Syariah mencatat pertumbuhan di atas rata-rata industri perbankan syariah, yaitu asset bertumbuh dari Rp 1,6 Triliun menjadi Rp 2,5 Triliun pada tahun 2007. Sedangkan industri perbankan syariah mencatat pertumbuhan sebesar 19,1 dari semula Rp 26,7 Triliun menjadi Rp 31,8 Triliun. Perluasan Pasar Sembilan tahun berkecimpung di Industri perbankan syariah, BNI Syariah telah menunjukkan lompatan-lompatan jauh yang dilakukan berkat sinergi dengan divisi- divisi unit bisnis manapun unit penunjang. Hal ini, terlihat dari penggunaan Information Technology IT mutakhir yang mendorong perluasan pasar yang dilakukan oleh Syariah Chanelling. Office yang membuat cabang BNI Konvensional dapat melakukan layanan syariah. Tercatat sudah 636 cabang konvensional yang siap melayani pembukaan rekening syariah. Tak hanya itu, BNI syariah juga terus melakukan inovasi tanpa henti khususnya pada pembiayaan agar sektor riil dapat memanfaatkan dana untuk mendorong perekonomian ke arah pertumbuhan yang positif. Semangat ini terlihat dari diluncurkannya Wira Usaha Syariah dan Tunas Usaha Syariah yang membidik para wirausaha berskala UKM dengan memberikan proses yang lebih sederhana dan persetujuan yang cepat. Pasalnya, selama ini kendala yang banyak dirasakan adalah proses administrasi yang cukup rumit dan lama. Sebetulnya, BNI Syariah telah meluncurkan BNI Syariah Card yaitu kartu debit dari tabungan Syariahplus. Dengan kartu ini, nasabah dapat memperoleh akses layanan yang luas di ribuan ATM pada jaringan BNI ATM, ATM Bersama, ATM Link, dan jaringan Cirrus Internasional. Kartu ini juga dapat digunakan sebagai kartu belanjadi ribuan jaringan tokomerchant yang memasang logo MasterCard di seluruh dunia. Selain sebagai alat untuk tarik tunai, pemegang BNI Syariah Card mendapatkan kemudahan layanan transaksi keuangan dan pembayaran tagihan seperti transfer antar-rekening BNI, antar-bank anggota jaringan ATM Bersama, pembayaran tagihan teleponHP, Listrik, PAM, kartu kredit, pembiayaan maupun pembelian pulsa telepon. Bahkan, pemegang BNI Syariah Card dapat menikmati layanan SMS Banking BNI, seperti malakukan inquiry saldo, transfer, dan isi ulang melalui semua jenis operator. Pelayanan B NI Syariah juga diberikan kepada calon jama’ah haji, jaringan cabang BNI Syariah yang sudah terhubung dengan tekhnologi Siskohat Departemen Agama, memudahkan nasabah untuk melakukan registrasi haji. Sedangkan untuk membuka rekening Tabungan Haji syariah, selain melalui cabang BNI Syariah, nasabah juga dapat membuka Tabungan Haji BNI Syariah di ratusan BNI Konvensional yang sudah menjadi Syariah Chanelling Outlets. Tekhnologi ini membuat jama’ah haji dapat menarik tunai pada ATM yang bertanda cirrus di tanah suci, misalnya pada ATM Al-Rajhi Bank. Keseriusan BNI Syariah untuk belanja dan membuat lompatan-lompatan jauh memang tidak sia-sia. Terbukti dari diperolehnya penghargaan Sharia Acceleration Award untuk kategori The Best Market Share Expansion dari Bank Indonesia. Sistem Manajemen Yang Mendukung Syariah Compliance Dengan memperhatikan perkembangan perbankan syariah secara global dan nasional, manajemen BNI menyadari bahwa perbankan syariah akan memegang peranan strategis di masa depan. Untuk itu BNI perlu menyiapkan pengelolaan bisnis syariah yang lebih baik lagi. Hal ini mendorong manajemen BNI memberi seran gkaian wewenang kepada BNI Syariah yang lebih dikenal sebagai “Otonomi Khusus BNI Syariah”. Demi menjamin pengembangan bisnis BNI Syariah yang aman dan tetap memperhatikan aspek kepatuhan pada prinsip syariah, maka BNI Syariah dilengkapi dengan struktur organisasi Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Pemegang Bisnis Syariah Elemen organisasi di BNI Syariah yang tidak biasa sebagaimana Unit Usaha Syariah lainnya adalah adanya Dewan Pemegang Bisnis Syariah yang beranggotakan Direktur Komersial dan Usaha Syariah serta Wakil Direktur UtamaDirektur Manajemen Resiko, di samping adanya Dewan Pengawas Syariah. Untuk mengoptimalkan fungsi Dewan Pengawas Syariah DPS, maka saat ini telah dilengkapi dengan staf DPS yang menjalankan fungsi sebagai sekretariat DPS. Selain itu, BNI Syariah juga dilengkapi dengan dua komite, yaitu Komite Kebijakan dan ALMA Syariah KKAS, dan Komite Manajemen Syariah KMS. Produk Inovatif Sesuai Syariah BNI Syariah menjalankan operasional bank berdasarkan prinsip syariah, seperti jual beli dan bagi hasil serta memiliki beragam produk dan jasa perbankan yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan nasabah. BNI Syariah menyadari bahwa masyarakat yang menghendaki layanan syariah tidak terbatas pada masyarakat muslim namun juga dibutuhkan oleh seluruh golongan masyarakat yang menghendaki layanan dan fasilitas perbankan yang nyaman, adil, dan modern. Untuk itulah BNI Syariah senantiasa melakukan peningkatan kualitas produk, baik produk dana maupun pembiayaan serta terus menerus melakukan penyempurnaan pada fitur-fiturnya. 108

BAB V PENUTUP

Kesimpulan Dari pembahasan skripsi yang berjudul “ Analisis Akad dan Aplikasi Produk Hasanah Card pada Unit Usaha Syariah PT. Bank Negara I ndonesia Persero, Tbk.”, maka penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Akad Desainlangkah pertama, penetapan akad antara issuer bank dan card holder, keduanya membuat kesepakatan berdasarkan prinsip, persyaratan serta batas maksimal kredit yang diberikan kepada card holder. Apabila orang yang ingin mendapatkan kartu aplicant memenuhi semua keterangan dalam aplikasi dan menandatangani surat permohonan kartu, maka proses itu dianggap sebagai suatu kewajiban dari pihak card holder. Adapun aplikasinya di terima atau ditolak diserahkan kepada pihak issuer bank. Pihak inilah yang memepelajari permintaan tersebut guna mengambil keputusan apakah memberikan izin atau tidak. Apabila pihak issuer card merasa cukup dengan aplikasi tersebut dan melihat kecakapan aplicant, maka diterbitkanlah kartu dengan nama aplicant itu, lalu dikirimkan kepadanya lewat pos. Desainlangkah kedua, dengan adnya akad antara issuer bank dengan merchant yang mau terlibat dengan kartu sistem kartu ini mengharuskan merchant memberikan barang dan jasanya kepada card holder sesuai dengan syarat yang