Sebelum di Istana RIWAYAT HIDUP IBN RUSYD

12

BAB II RIWAYAT HIDUP IBN RUSYD

A. Sebelum di Istana

Sejak Abad Pertengahan, Andalusia yang menjadi pusat peradaban dunia berjasa besar dalam proses transformasi ilmu pengetahuan dan falsafat Islam ke Barat. Tidak berlebihan jika Nouruzzaman Shiddiqi menyatakan bahwa Andalusia Spanyol sebagai “jembatan penyebrang kebudayaan Muslim ke Barat”. 1 Andalusia yang terletak di sekitar semenanjung Iberia dan membelah benua Eropa dengan Afrika ini dikenal dengan berbagai nama. Sebelum abad ke- 5 Masehi, wilayah ini disebut dengan Iberia Les Iberes, yang diambil dari bangsa Iberia penduduk tertua di wilayah tersebut. Ketika berada dalam penguasaan Romawi, wilayah ini dikenal dengan nama Asbania. Pada abad ke-5 M., Andalusia dikuasai oleh bangsa Vandal yang berasal dari bagian selatan wilayah ini. Sejak itu wilayah ini disebut Vandalusia, yang oleh umat Islam disebut Andalusia. Di Andalusia inilah banyak terlahir tokoh-tokoh ilmuwan dan failasuf Muslim, karena penguasa-penguasanya benar-benar mendukung kemajuan ilmu pe ngetahuan dan peradaban. Abû Ya„qûb Yûsuf 558-580 H.1163-1184 M. dari Dinasti Muwahhidûn yang berkuasa pada masa tersebut merupakan pecinta ilmu dan falsafat. Ia menguasai dengan baik falsafat Yunani, terutama ajaran-ajaran 1 Nouruzzaman Shiddiqi, Tamadun Muslim Bunga Rampai Kebudayaan Muslim, Jakarta: Bulan Bintang, 198, h. 67. Plato 427-347 SM. dan Aristoteles 384- 322 SM.. Abû Ya„qûb Yûsuf juga memerlihatkan kecintaannya kepada ilmu pengetahuan dengan menghormati dan mengundang para ilmuwan ke istananya. Tokoh yang dapat dicatat pada masa ini di antaranya adalah Ibn Bâjjah, Ibn Thufayl, Abû Ja„far Ahmad ibn Muhammad, Ibn Zuhr, dan Ibn Rusyd. Ibn Thufayl dan Ibn Rusyd adalah dua tokoh yang menjadi tangan kanan Abû Ya„qûb Yûsuf. Mereka menjadi dokter pribadi serta kawan berdiskusi dalam berbagai masalah ilmu pengetahuan dan falsafat bagi Abû Ya„qûb Yûsuf. Ibn Rusyd atau Abû al-Walîd Muhammad ibn Ahmad ibn Muhammad ibn Rusyd, dikenal di Barat Averroes, adalah failasuf yang berhasil memberikan guncangan jauh lebih besar di kalangan orang Yahudi dan Nasrani daripada yang diberikannya atas kaum Muslim 2 . Pemikirannya tentang harmonisasi antara akal dan wahyu dianggap paling berjasa dalam membuka mata orang-orang Barat, Dominique Urvoy menambahkan, Ia merupakan seorang yang memunyai pengaruh secara mendalam terhadap perjalanan Skolastisisme Barat serta aspek-aspek Renaisance itu sendiri. 3 Selain itu, Ibn Rusyd juga merupakan komentator terbaik atas karya-karya Aristoteles yang membuatnya dikenal luas di kalangan sarjana Barat, sehingga seseorang yang hendak melibatkan diri dalam perdebatan Aristotelian yang 2 Seyyed Hossein Nasr, ed., Ensiklopedi Tematis Filsafat Islam, diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Mizan, Bandung: Mizan, 2003, h. 1071. 3 Dominique Urvoy, Perjalanan Intelektual Ibn Rusyd Averroes, terj. Ahmad Syahid, Jakarta: Risalah Gusti, 2001, h. 1 demikian lazim pada Abad Pertengahan mesti melibatkan diri pada pemikiran Ibn Rusyd dan interpretasinya. 4 Ibn Rusyd dilahirkan di Cordova pada tahun 520 H.1126 M., 5 dalam keluarga yang menaruh perhatian besar terhadap ilmu pengetahuan. Kakeknya, Abû al-Walîd ibn Rusyd 450-520 H. adalah seorang hakim ketua di Cordova, demikian juga dengan ayahnya. Tumbuh dalam lingkungan keluarga seperti itu, Ibn Rusyd sudah mengenyam pendidikan tradisional sejak masa kecil terutama ilmu yang berkaitan dengan bahasa, fiqh, Hadîts dan al-Qur ‟ân di bawah bimbingan ulama-ulama terkemuka pada zamannya. 6 Cordova sendiri, yang merupakan kota terbesar dan ibu kota Andalusia menjadi pusat ilmu pengetahuan. Banyak tokoh ilmuwan dalam berbagai disiplin berasal dari Cordova. Para sejarahwan umumnya bersepakat bahwa Cordova itu ibarat kepala pada tubuh, yang menjadi tempat berpusatnya para cendekiawan dan orang-orang terhormat. 7 Kamil Muhammad Kamil „Uwaidah, mengutip dari Ibn Bassam, mengungkapkan: Cordova merupakan tujuan terakhir, pusat kebanggaan, ibu kota, tempat yang tentram bagi orang-orang cerdik dan pintar, kota terpenting di antara kota-kota lainnya, tempat tersebarnya berbagai macam ilmu, pusat peradaban Islam, tempat munculnya pemimpin agama, tempat munculnya pemimpin agama, tempat berkembangannya pemikiran yang lurus, ladang yang menghasilkan banyak intelektual dan laut yang menghasilkan cendekiawan yang cemerlang. Dari langitnya muncul bintang-bintang bumi, bintang-bintang zaman dan pendekar-pendekar 4 Seyyed Hossein Nasr, ed., h. 1072. 5 Muh ammad „Atif al-„Araqî, Al-Manâhij al-Naqdî fî Falsafah Ibn Rusyd, Kairo: Dâr al- Ma „ârif, 1980, h. 14. 6 Iysa A. Bello, The Medieval Islamic Controversy between Philosophy and Orthodoxy, Leiden: E. J. Brill, 1989, Vol. II, h. 10. 7 Kamil Muhammad Kamil „Uwaidah, Ibnu Rusyd Filosof Muslim dari Andalusi, diterjemahkan oleh: Aminullah Elhady, Jakarta: Riora Cipta, 2001, hal. 19. puisi dan prosa. Di sana disusun dan ditulis karya-karya yang menakjubkan. 8 Di Cordova terdapat tiga orang terkenal bernama Ibnu Rusyd, ketiganya berasal dari satu keluarga. Ketiganya adalah ulama, cendekiawan dan hakim. Mereka adalah kakek, ayah dan cucu. Mereka adalah Muhammad ibn Rusyd kakekIbn Rusyd al-Jadd, penulis Al-Bayân wa al-Tahshîl, sebuah kitab besar yang menjadi rujukan madzhab Mâlikî, dan pernah menjabat sebagai qâdhî al- qudhât di Andalusia. Orang kedua bernama Ahmad ibn Muhammad ibn Rusyd ayahIbn Rusyd al-Ibn, ia juga pernah menjabat sebagai qâdhî di Cordova dan qâdhî al-qudhât di Andalusia. Dan orang ketiga adalah Ibn Rusyd al-Hâfizh, tokoh yang akan dibahas. Pendidikan awalnya dimulai dari belajar al-Qur ‟ân di rumahnya sendiri dengan ayahnya. Selanjutnya ia belajar imu-ilmu keislaman seperti fiqh, tafsir, Hadîts, dan sastra Arab. Dalam bidang fiqh di bawah bimbingan ayahnya ia memelajari kitab Muwaththa ’, karya Imam Mâlik 94-179 H.716-795 M., mengomentari dan menghafalnya dalam usia yang relatif muda. Penguasaannya dalam bidang fiqh tersebut terlihat dari karyanya yang sangat monumental yaitu Bidâyah al-Mujtahid wa Nihâyah al-Muqtashid, yang sebagian besar ditulis sejak tahun 564 H.1168 M. 9 Di sana ia tuangkan sebab-sebab timbulnnya perbedaaan pendapat dalam fiqh serta alasan masing-masing, karena itu ia menjadi satu- satunya pakar dalam bidang fiqh dan masalah khilafiyah di zamannya. 10 Selain itu ia pun banyak menghafal syair-syair al-Mutanabbi ‟ dan Abû Tamâm. Selain 8 Ibid, hal. 20. 9 Seyyed Hossein Nasr, ed., h. 419. 10 Ibid, h. 24. itu ia pun memahami secara mendalam dan luas ilmu kalâm terutama milik kaum As y„arî seperti karya-karya al-Juwaynî, guru al-Ghazâlî, serta karya-karya al- Ghazâlî sendiri. 11 Ia juga memelajari kedokteran dilengkapi dengan kemahirannya berbahasa Arab serta ilmu-ilmu lainnya. Dalam kedokteran ia dianggap sebagai imam terkemuka. Setelah mendalami ilmu-ilmu agama dan kedokteran, ia juga mendalami matematika, fisika, astronomi, logika dan falsafat, sehingga ia menjadi seorang ilmuwan ensiklopedis yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan. Ibn Rusyd tidak memisahkan kedokteran dari bidang falsafat, karena pada masa ia hidup, semua ilmu dimasukkan dalam falsafat yang merupakan kajian menyeluruh tentang wujud, sebagai keseluruhan yang terdiri dari berbagai bidang. Inilah sebab kita melihat ada pengaruh falsafat dalam kedokteran klasik. 12

B. Failasuf Istana