itu ia pun memahami secara mendalam dan luas ilmu kalâm terutama milik kaum As
y„arî seperti karya-karya al-Juwaynî, guru al-Ghazâlî, serta karya-karya al- Ghazâlî sendiri.
11
Ia juga memelajari kedokteran dilengkapi dengan kemahirannya berbahasa Arab serta ilmu-ilmu lainnya. Dalam kedokteran ia dianggap sebagai
imam terkemuka. Setelah mendalami ilmu-ilmu agama dan kedokteran, ia juga mendalami matematika, fisika, astronomi, logika dan falsafat, sehingga ia
menjadi seorang ilmuwan ensiklopedis yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan. Ibn Rusyd tidak memisahkan kedokteran dari bidang falsafat,
karena pada masa ia hidup, semua ilmu dimasukkan dalam falsafat yang merupakan kajian menyeluruh tentang wujud, sebagai keseluruhan yang terdiri
dari berbagai bidang. Inilah sebab kita melihat ada pengaruh falsafat dalam kedokteran klasik.
12
B. Failasuf Istana
Ibn Rusyd berasal dari keluarga ilmuwan. Ayah dan kakeknya adalah para pecinta ilmu dan merupakan ulama yang sangat disegani di Spanyol, tetapi kedua
mereka juga memunyai hubungan dekat dengan negara dan penguasa, yakni berupa hubungan keilmuan dalam bidang pendidikan dan hukum. Untuk pertama
kalinya Ibn Rusyd meninggalkan kota kelahirannya Cordova pada tahun 548 H.1153 M., pergi ke Marrakesy atas permintaan Ibn Thufayl w. 581 H.1185
11
Iysa A. Bello, h. 10.
12
Kamil Muhammad Kamil „Uwaidah, h. 32.
M. yang ketika itu menjadi dokter pribadi Khalifah Abû Ya„qûb Yûsuf 558-
580 H.1163-1184 M. dari Dinasti Muwahhidûn. Ibn Thufayl memerkenalkan Ibnu Rusyd pada Khalifah. Dalam pertemuannya tersebut, Khalifah yang sangat
suka falsafat itu ingin mengakses karya-karya Aristoteles, tapi sulit memahami dan mencernanya secara langsung dari bahasa Yunani. Khalifah juga mengeluh
karena buruknya terjemahan yang ada selama ini. Ibn Thûfayl meminta Ibn Rusyd menerjemahkan dan menafsirkan karya-karya Aristoteles tersebut, karena
ia merasa sudah tua dan terlalu sibuk untuk melakukan pekerjaan ini.
13
Keahliannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan terutama ilmu fiqh menyebabkan pemerintah menetapkan Ibn Rusyd menjadi qâdhî, yang
merupakan jabatan pertamanya di istana. Ia menjadi hakim di Sevilla pada tahun 565 H.1170 M. setelah 2 tahun ia kemudian dipindahkan ke Cordova pada tahun
568 H.1172 M. Ibn Rusyd menunjukkan kecakapan yang luar biasa di dalam jabatan itu, seperti juga kakek dan ayahnya yang merupakan hakim-hakim
terkenal dan sangat disegani. Setahun kemudian, pada tahun 568 H.1173 M., ia diangkat qâdhî al-
qudhât.
14
Jabatan yang tinggi inilah yang dipegangnya sampai hari akhir hidupnya, dan 25 tahun lebih ia memegang jabatan ini, sampai kepada
pengasingan dirinya oleh istana ke sebuah perkampungan Yahudi, yang membuatnya dicopot dari semua jabatannya dan kemudian dikembalikannya
jabatan serta nama baiknya oleh istana, sebagaimana akan dibahas nanti.
13
Seyyed Hossein Nasr, h. 417.
14
Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Ibn Rusyd Averroes: Filosof Islam Terbesar di Barat,
Jakarta: Bulan Bintang, 1975, h. 55.
Banyak sekali perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Ibn Rusyd di dalam masa jabatannya tersebut, maka tidak heran banyak juga musuh-musuh
yang tidak menyenanginya baik di kalangan pemerintahan maupun ulama. Setelah mengabdikan diri untuk istana selama hampir setengah abad, dengan
menerima kehormatan yang tinggi, maka menjelang kematiannya, saat Ibn Rusyd berusia 70 tahun nasib buruk pun menimpanya.
15
Ia difitnah kemudian diasingkan ke sebuah perkampungan Yahudi.
Khalifah Abû Ya„qûb Yûsuf meninggal pada tahun 580 H.1184 M. dan digantikan oleh anaknya K
halifah Abû Ya„qûb al-Manshûr. Al-Manshûr pada mulanya adalah seorang kepala negara yang cerdas, adil, pecinta ilmu dan
ahlinya, begitu juga menempatkan segala pembesar yang mendampinginya di istana adalah para ahli. Namun keadaan berubah, hingga pada akhirnya al-
Manshûr mengasingkan Ibn Rusyd dan membakar semua karyanya dan melarang memelajarinya kecuali yang berhubungan dengan kedokteran.
Pada tahun 593 H.1196 M.
16
Ibn Rusyd diasingkan ke Lucena, sebuah kota kecil di selatan Cordova yang kebanyakan dihuni oleh orang Yahudi.
17
Menurut Nurcholish Madjid, penindasan dan hukuman terhadap Ibn Rusyd ini bermula karena Khalifah al-Manshûr ingin mengambil hati para tokoh agama
yang memiliki hubungan emosional dengan masyarakat awam.
18
Terdapat beberapa penjelasan seputar alasan terjadinya tragedi tersebut. Menurut sebagian riwayat, hal itu karena penguasa yang saat itu sedang
15
Oliver Leaman, Averroes and His Philosophy, Oxford: Clarendon Press, 1988, h. 4.
16
Zainal Abidin Ahmad, h. 69.
17
Seyyed Hossein Nasr, ed., h. 418.
18
Nurcholish Madjid, Kaki Langit Peradaban Islam, Jakarta: Paramadina, 1997, h. 97.
menghadapi peperangan dengan kaum Nasrani di Spanyol, Khalifah terpaksa mengambil kebijakan tersebut guna menghimpun dukungan di kalangan fuqahâ
’ yang dalam banyak hal memusuhi doktrin-doktrin falsafat Ibn Rusyd. Riwayat
lain menyebutkan bahwa hal ini dilatarbelakangi oleh pertikaian politik lokal di sekitar Khalifah, di mana sang penguasa berkeinginan untuk memenuhi aspirasi
para fuqahâ ’.
19
Ibn Rusyd sendiri adalah seorang faqîh, demikian juga ia selalu mengaji penyesuaian antara syari
„at dan akal, akan tetapi pada sisi lain ia juga meng- hadapi orang-orang yang menggunakan fiqh sebagai pelindung untuk mencapai
tujuan yang mereka inginkan guna menghadapi musuh dalam bidang pemikiran. Ibn Rusyd mengatakan,
“Berapa banyak faqîh yang karena fiqh menjadi berkurang rasa
warâ’nya dan cenderung pada dunia”
20
Suatu sidang yang luar biasa telah dilakukan di Cordova pada tahun 593 H.1196 M. Sidang yang sangat menggemparkan, karena si terdakwa yang
dituntut dalam perkara ialah seorang Ketua Mahkamah Agung qâdhî al-qudhât yang besar jasanya kepada ilmu pengetahuan dan negara. Ibn Rusyd dituduh
mengajarkan doktrin-doktrin menyimpang. Dalam sidang itu karya-karyanya dan makna-makna serta maksudnya dipahami secara tergesa-gesa dan sewenang-
wenang. Mereka menuduh Ibn Rusyd sudah “murtad” dari Islam, menentang
segala kepercayaan yang dianut oleh umat Islam karena ia menganut falsafat Yunani dengan segala ilmu-ilmu purbakala yang bertentangan dengan Islam.
21
19
Oliver Leaman, h. 4.
20
Ibn Rusyd, Falsafah Ibn Rusyd: Fashl al-Maqâl fî mâ bayn al-Hikmah wa al-Syarî ‘ah min
al-Ittishâl, Beirut: Dâr al-Afâq al-Jadîdah, 1978, h. 18.
21
Zainal Abidin Ahmad, h. 75-76.
Abû „Abdillâh bin Marwan yang mewakili Khalifah sebagai ketua sidang
pada hari itu, membacakan keputusan sebagai berikut : 1.
Ibn Rusyd dan kawan-kawannya nyata bersalah, mengacaukan kepercayaaan rakyat Muslimin umumnya, dengan menyebarkan
ilmu-ilmu Yunani, dijatuhi hu kum ”buangan” selama waktu yang
tidak ditentukan, Ibn Rusyd dibuang ke perkampungan Yahudi “Lucena”, sedangkan kawan-kawannya ditahan di rumah.
2. Seluruh rakyat dilarang membaca buku-buku karangan Ibn Rusyd,
dan segala buku-buku falsafat Yunani harus dibakar. 3.
Dikeluarkan suatu intruksi umum dari al-Manshûr kepada seluruh rakyat agar menyiarkan larangan itu.
22
Namun Ernest Renan menyebutkan sambutan kaum Yahudi atas Ibn Rusyd di tempat pembuangan itu dan bagaimana pula inisiatif mereka
menyebarkan buku-buku Ibn Rusyd ke dalam bahasa mereka Ibrani, Hebrew.
23
Ketika pembuangan ke Lucena, Ibn Rusyd disambut baik oleh murid- muridnya, seperti Maimonides dan Josef Benjehovan yang beragama Yahudi dan
diberikan sarana dan prasarana yang layak, dengan demikian kegiatan mengajar dan menulis Ibn Rusyd tetap berlangsung, dan di antara yang datang dan belajar
kepadanya adalah para pemuda Yahudi. Maka dari itu tidaklah mengherankan jika pada waktu pembakaran buku-buku Ibn Rusyd, yang musnah adalah buku-
buku yang berbahasa Arab. Akan tetapi di tempat yang berbeda masih dapat
22
Ibid, h. 77.
23
Ernest Renan, Ibn Rusyd wa al-Rusydiyyah, diterjemahkan oleh „Adil Zu‟aitir, Kairo: Dâr
Ih yâ‟ al-Kitâb al „Arabiyyah, 1957, h. 191.
dijumpai buku-buku dalam bahasa Hebrew Yahudi, berkat usaha murid- muridnya di kalangan Yahudi di tempat pembuangannya.
Namun masa penderitaan Ibn Rusyd tidak berjalan lama, hanya satu tahun saja. Pada tahun 594 H.1197 M., hukuman buang Ibn Rusyd dicabut oleh
Khalifah setelah mengetahui bahwa kasusnya ini dibela oleh banyak orang terpandang di Seville.
24
Ibn Rusyd ditarik kembali dari pengasingannya di Lucena, dan hidup berkumpul dengan keluarganya di Cordova. Ibn Rusyd diberi
kehormatan istimewa agar datang menghadap khalifah di Marrakesy, dengan maksud dikembalikan kepada jabatannya di Istana dan memulihkan nama
baiknya kembali.
C. Karya-karya Ibn Rusyd