68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah pemaparan yang mendalam dan luas dalam beberapa bab sebelumnya, pada bagian ini akan ditarik beberapa kesimpulan penting antara
lain sebagai berikut. 1.
Pengelolaan Wakaf Tunai yang dilakukan TWI dalam penghimpunan dana yang digunakan adalah dengan cara sosialisasi, ada 2 dua strategi yaitu
tulisan dan diskusi. strategi melalui tulisan yaitu seperti Brosur, News letter, Wibesite, Iklan, Counter, dan lain-lain. sedangkan yang melalui
diskusi yaitu, Seminar, persentasi, pengajian, diskusi dan lain-lain. dan dalam pendistribusianya dialokasikan untuk kepentingan social seperti
pembiayaan LKC Layanan Kesehatan Cuma-Cuma, SMART El dan Wisma Mualaf dan lain-lain.
2. Dalam pengelolaan wakaf tunai untuk pendidikan Tabung Wakaf
Indonesia TWI mempadukan antara Wakaf sosial yang terus menyerap biaya dengan wakaf produktif, yang mana hasil surplus dari wakaf
produktif tersebut untuk menopang wakaf sosial. sehingga wakaf tunai itu bisa dijamin kejariahannya.
3. Kontribusi Tabung Wakaf Indonesia dalam memberdayakan bidang
pendidikan melalui SMART Ekselensia awalnya berupa fisik yaitu berupa lahan dan bangunan, dan saat ini Tabung Wakaf Indonesia mulai
merealisasikan pembangunan asset wakaf produktif berupa lapangan futsal
yang ada didaerah ciputat, yang mana surplus dari asset ini untuk oprasional pendidikan yaitu SMART Ekselensia.
Memperhatikan metode yang TWI terapkan, nampaknya prinsip- prinsip good governance telah dilaksanakan dengan baik, antara lain prinsip
transparansi dengan menyajikan laporan keuangan tiap bulannya, baik melalui website atau media cetak, dan sistem informasi terbuka dengan
mempublikasikan laporan keuangan melalui berbagai media. Dari penerapan ini masyarakat merasa aman dan percaya bahwa dana yang mereka serahkan
kepada TWI tidak akan disalahgunakan dan akan dikelola secara professional, sebagaimana yang mereka ketahui dari sumber-sumber informasi yang
disediakan untuk para donatur.
B. Saran-saran
Keselarasan antara Manajemen yang rapi dan teratur dalam Pengelolaan dana Wakaf dapat dijadikan pekerjaan terorganisir dengan baik,
sehingga tidak ada penyimpangan serta salah dalam pendistribusian atau dalam upaya mendayagunaan Wakaf untuk pendidikan tersebut sebaik
mungkin di masyarakat. Adapun saran-saran dari penulis sebagai berikut:
1. TWI harus lebih meningkatkan kinerjanya dalam menghimpun dan
mengelola dana wakaf, serta mendistribusikannya, khususnya dalam bidang pendidikan.
2. Pandangan masyarakat muslim di tanah air tentang wakaf uang masih
sebatas bahwa wakaf berbentuk tanah dan bangunan. Karena itu, TWI harus melebarkan sayapnya untuk sosialisasi yang berkesinambungan
kepada masyarakat bahwa wakaf bisa dalam bentuk uang dan surat berharga. Bahkan menyalurkannya pun bisa menggunakan kartu kredit.
3. Bagi masyarakat yang mampu, diharapkan kesadrannya tentang arti
pentingnya berwakaf sebagai tanggung jawab sosial. Dan untuk masyarakat yang menerima bantuan dana wakaf, diharapka dapat
memanfaatkan dana yang sudah di berikan tersebut dengan sebaik mungkin, sehingga untuk tahun kemudian tidak hanya menerima dana
Wakaf, akan tetapi menjadi Wakif pemberi wakaf. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis utarakan, semoga
saran ini menjadi sebuah kritik yang membangun guna meningkatkan masyarakat untuk berwakaf dan meningkatkan kinerja Tabung Wakaf
Indonesia TWI kearah yang lebih baik. dan semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.