4. Faktor-faktor Pendidikan
a. Faktor internal siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek yakni: Aspek psiologis yang bersifat jasmaniah, Aspek
Psikologis yang bersifat rohaniah. 1
Aspek Psiologis
Kodisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan indra penglihat, juga sangat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan didalam kelas.
2
Aspek Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran
siswa. Namun diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:
tingkat KecerdasanIntelegensi, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.
b. Faktor Eksternal Siswa
Seperti faktor Internal siswa, faktor Eksternal siswa juga terdiri dari dua macam, yakni: Faktor lingkungan sosial, dan faktor
lingkungan non sosial. 1
Lingkungan Sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
administrasi, dan teman-teman sekelas itu dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. selanjutnya, termasuk lingkungan sosial
siswa masyarakat , tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampung siswa tersebut.
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.
sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga, semuanya dapat member
dampak baik atau buruk terhadap kegiatan hasil belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.
2 Lingkungan Non Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa
dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan belajar dan waktu belajar yang digunakan siswa. faktor-faktor ini turut dipandang dalam
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
22
22
Drs. Madya Ekosusilo, Dasar-dasar Pendidikan,Semarang: Efhar Publishing, 1985, h.43
5. Tujuan Pendidikan
Salah satu aspek penting dan mendasar dalam pendidikan adalah aspek tujuan. Merumuskan tujuan pendidikan merupakan syarat mutlak
dalam mendefiniskan pendidikan itu sendiri yang paling tidak didasarkan atas konsep dasar mengenai manusia, alam, dan ilmu serta dengan
pertimbangan prinsip prinsip dasarnya. Hal tersebut disebabkan pendidikan adalah upaya yang paling utama, bahkan satu satunya untuk
membentuk manusia menurut apa yang dikehendakinya. Karena itu menurut para ahli pendidikan, tujuan pendidikan pada hakekatnya
merupakan rumusan-rumusan dari berbagai harapan ataupun keinginan manusia
23
Adapun tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Langeveld terbagi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
a. Tujuan Umum
Tujuan Umum ini sering disebut tujuan akhir, atau tujuan total atau tujuan lengkap.
Tujuan umum berarti tujuan total atau tujuan lengkap yaitu tujuan yang pada akhirnya akan dicapai oleh pendidik terhadap anak
didik yaitu terwujudnya kedewasaan jasmani dan rohani. Dengan demikian tujuan umumakhir pendidikan ialah
membentuk insan kamil yaitu manusia yang dewasa jasmani dan rohaninya baik aspek moral, intelektual, sosial, estetis, agama dan lain
sebagainya.
23
Munzir Hitami, Menggagas Kembali Pendidikan Islam, Yogyakarta: Infinite Press, 2004, hal. 32