BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan pentingnya ilmu pengetahuan yang menekankan perlunya orang belajar membaca dan menulis.
Karena menurut ajaran islam, ilmu pengetahuan merupakan kebutuhan hidup manusia yang mutlak harus dipenuhi. Dengan ilmu pengetahuan manusia akan
dapat mengetahui mana yang hak dan mana yang bathil. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Swt. dalam QS. 96: 1-5
yang berbunyi:
1
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan Tuhanmulah
yang Maha pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dengan mengusai ilmu pengetahuan manusia akan mendapatkan
derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia baik menurut pandangan Allah SWT, maupun manusia, dan hal itu dapat diperoleh dengan cara beriman
kepada Allah Swt. dan memperbanyak serta memperluas ilmu pengetahuan. Sebagaimana firman Allah dalam QS. 58: 11 yang berbunyi:
2
…
1
Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta:
cahaya qur’an 2006, h. 597.
2
Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan..., h. 543
“…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Pendidikan adalah suatu proses yang mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan
demikian akan
menimbulkan perubahan
dalam dirinya
yang memungkinkannya berfungsi dalam kehidupan masyarakat.
3
Dengan demikian pendidikan perlu diperhatikan, karena pendidikan memegang peranan yang
amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara, mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk membentuk sumber daya manusia
yang berkualitas. Melalui jalur pendidikan pula peserta didik dibentuk menjadi pribadi yang tangguh, kreatif, mandiri, dan professional pada bidangnya
masing-masing kelak di masa yang akan datang. Pendidikan harus menumbuhkan berbagai kompetensi peserta didik.
Keterampilan intelektual, sosial dan personal dibangun tidak hanya dengan landasan rasio dan logika saja, tetapi juga inspirasi, kreatifitas, moral, intuisi
dan spiritual. Guru yang efektif perlu memahami pertumbuhan dan perkembangan siswa secara komprehensif. Pemahaman ini akan memudahkan
guru untuk menilai kebutuhan murid dan merencanakan tujuan, bahan, prosedur belajar mengajar dengan tepat.
Dimanapun proses pendidikan berlangsung, alasan utama kehadiran guru adalah untuk membantu siswa agar belajar sebaik-baiknya. Oleh karena
itu, adalah hal esensial pokok,dasar bagi guru untuk memahami sepenuhnya cara dan tahapan belajar yang terjadi pada diri para siswanya.
4
Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subyek dan obyek dari kegiatan
pengajaran. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran.
Mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat
3
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara 2001, cet. 4 h. 79
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997 cet. 3 hal. 19
menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar.
5
Anak didik adalah makhluk individual. Anak didik adalah orang yang mempunyai
kepribadian dengan ciri-ciri yang khas sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Perkembangan dan pertumbuhan anak didik mempengaruhi
sikap dan tingkah lakunya. Perkembangan dan pertumbuhan anak itu sendiri dipengaruhi lingkungan dimana anak hidup berdampingan dengan orang lain
disekitarnya dan dengan alam lingkungan hidup lainnya.
6
J. Looke berpandangan bahwa jiwa anak bagaikan tabula rasa, sebuah meja lilin yang dapat ditulis dengan apa saja bagaimana keinginan si pendidik.
Tidak bedanya dengan sehelai kertas putih yang dapat ditulis dengan tinta berwarna apa saja, merah atau hitam, dan sebagainya.
7
Sekolah sebagai institusi pendidikan dan miniature masyarakat perlu mengembangkan pembelajaran sesuai tuntutan era global. Sekolah dasar SD
sebagai tahap pertama dari program pendidikan dasar 9 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah, yang dilanjutkan dengan sekolah menengah
pertama memiliki peran yang amat penting. Pada tingkat SD siswa diharapkan telah memiliki kemampuan dasar terutama kecakapan membaca, menulis,
berhitung serta pengetahuan dan keterampilan dasar lainnya. Pengetahuan dasar tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari mereka
dan bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Matematika merupakan mata pelajaran yang esensial yang erat
kaitannya dengan bidang-bidang lain dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang terorganisasi
secara sistematis, berisi penalaran yang logis dan masalah-masalah yang berhubungan dengan bilangan yang diajarkan dari SD sampai SMU bahkan
Perguruan Tinggi. Matematika juga merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran yang penting dalam
berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
5
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, cet.3, hal.45
6
Syaiful Bahri Djamarah … hal.161
7
Oemar Hamalik, Proses … h. 100
Belajar matematika juga membutuhkan kemampuan bahasa, untuk bisa mengerti soal-soal atau mengerti logika, juga imajinasi dan kreativitas. Dan
sekiranya dipergunakan dalam lingkungan sekolah , yaitu antara guru dan siswa maka kuncinya adalah mengambil contoh dalam hidup sehari-hari dan
dibuat semenarik mungkin.
8
Mengingat pentingnya peran dan fungsi matematika dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta dalam kehidupan sehari-hari, maka pelajaran
matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk dipahami dan dikuasai sebagai bekal di masa depan. Matematika
yang telah diperkenalkan dan diajarkan pada tingkat SD memegang peranan penting bagi penguasaan materi matematika pada jenjang berikutnya, karena
apabila kemampuan dasar matematiknya tidak kuat akan terbawa terus hingga ke jenjang berikutnya.
Khusus untuk anak-anak atau siswa pendidikan kelas awal atau pendidikan dasar SD, matematika sangat berguna sekali bagi mereka untuk
mengembangkan proses berfikir mereka mulai dari hal-hal yang sederhana sampai kepada hal-hal yang rumit. Tahapan dimana anak-anak atau siswa
Sekolah Dasar sudah bisa mempraktekkan matematika dalam kehidupan sehari-hari tentulah ditunjang oleh berbagai cara serta metode pembelajaran
yang menyenangkan bagi anak-anak Sekolah Dasar. Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangan anak kelas awal awa SD yang cenderung bermain
sambil belajar.
8
Syarif,”Menciptakan Pembelajaran Matematika Yang Kreatif dan Menyenangkan Pada Pendidikan Kelas Awal SD”, dari
http:syarifartikel.blogspot.com201004menciptakan- pembelajaran-matematika.html
, 4 Desember 2010
Berikut adalah contoh dari rendahnya hasil belajar matematika siswa untuk nilai akhir semester 1. dengan KKM 60.
Table 1 Daftar Nilai Siswa
No Nilai
Frekuensi 1
10-20 5
2 21-30
6 3
31-40 6
4 41-50
6 5
51-60 9
6 61-70
5 7
71-80 2
Jumlah 39
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki nilai di bawah KKM berjumlah 32 siswa atau 82.
Faktor lain yang berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar matematika siswa, yaitu kurangnya variasi yang dalam proses belajar
mengajar matematika. Hal ini mengakibatkan siswa merasa bosan dan menganggap matematika sebagai pelajaran yang tidak menyenangkan.
Padahal matematika dapat diajarkan dengan menyenangkan. Matematika itu abstrak, matematika itu tidak nyata, dan tidak dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Matematika itu khusus untuk orang pintar saja, kesan seperti itu sering kita jumpai. Oleh karena itu bila kita keliru memilih metode
yang tepat, kesan seperti itu akan kian melekat dalam pikiran. Pada segi lain seorang guru harus mempunyai pendekatan dan metode
pembelajaran yang akan dilaksanakan dan memilih metode-metode pembelajaran yang efektif serta berusaha memberikan variasi dalam metode
pembelajaran agar tidak kelihatan atau menyebabkan siswa atau peserta didik
jenuh. Jika hal ini diterapkan, maka dituntut sekali inisiatif guru untuk melakukan variasi dan krativitas guru.
9
Metode mengajar yang digunakan guru hendaknya dapat membuat siswa aktif, berfikir kritis, dan kreatif. Metode yang dimaksud yaitu melalui
permainan. Permainan memberikan kesenangan pada siswa dan dapat menunjang perkembangan siswa. Dalam permainan siswa belajar berbagai
aturan, belajar bergaul, dan belajar untuk kreatif. Dalam hubungan ini, bermain merupakan karakteristik belajar siswa SD. Sebagaimana penjelasan
tersebut, guru perlu menciptakan suasana bermain dalam belajar dan suasana belajar dalam bermain. Jika guru mampu menciptakan suasana belajar
mengajar yang menyenangkan dan menarik, maka kesan yang buruk terhadap pelajaran matematika secara berangsur-angsur dapat dihilangkan.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan permainan kartu milenium ular angka.
Adapun judul yang penulis ajukan adalah ”PENGARUH PERMAINAN KARTU MILLENIUM ULAR ANGKA TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN ”.
B. Identifikasi Masalah