2. Konsep Permainan Kartu Milenium Ular Angka a. Pengertian dan Macam-Macam Permainan
Matematika, saat ini masih dianggap mata pelajaran yang paling sulit dan tidak menyenangkan oleh sebagian siswa. Untuk
memecahkan masalah ini, salah satu caranya adalah menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan, yaitu metode permainan
matematika. Pembentukan pribadi manusia menurut Berger, pada hakikatnya
adalah manusia memproduksi dirinya sendiri melalui pengalaman dalam realitas social. Permainan sebagai media pembelajaran
melibatkan siswa dalam proses pengalaman dan sekaligus menghayati tantangan, mendapat inspirasi, terdorong untuk kreatif, dan
berinteraksi dalam kegiatan dengan sesame siswa dalam melakukan permainan ini.
26
Dalam kehidupan sehari-hari sangat diperhatikan akibat atau hasil dari tingkah laku seseorang, tetapi dalam permainan hal ini tidak
begitu penting. Oleh karena itu, anak dapat berkonsentrasi penuh terhadap proses bermain tanpa memikirkan akibat, lalu menarik
kesimpulan dari pengamatan dan penghayatan proses tersebut bermain merupakan jendela perkembangan anak. Melalui bermain, aspek
perkembangan anak bisa ditumbuhkan secara optimal.
27
Jadi, permainan adalah fakta yang dianalisis untuk memahami proses perilaku dalam permainan,pilihan keputusan masing-masing
dalam bertindak
atau berkata
menjadi kesimpulan
sebagai pembelajaran memproduksi diri sendiri.
28
Permainan seharusnya memiliki nilai seimbang dengan belajar. Anak dapat belajar melalui permainan learning by playing. Banyak
26
Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran Aktif, Bandung: Nuansa 2010cet. 1 h.165- 166
27
Dyan R Helmi dan Saeful Zaman, 12 Permainan Untuk Meningkatkan Intelegensi Anak, Jakarta: Visimedia 2009cet.1 h.6
28
Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran …,h.166
hal yang dapat anak pelajari dengan permainan, keseimbangan antara motorik halus dan motorik kasar sangat mempengaruhi perkembangan
psikologi anak. Permainan akan memberi kesempatan untuk belajar menghadapi situasi kehidupan pribadi sekaligus belajar memecahkan
masalah.
29
Lancet Medical Journal baru-baru ini menyebutkan bahwa ada beberapa penelitian yang menemukan kaitan antara kecerdasan dan
kegiatan bermain anak. ”Kami telah melaksanakan program kegiatan bermain untuk anak-anak kekurangan gizi di Bangladesh dan kegiatan
tersebut terbukti meningkatkan intelegensi mereka sampai sembilan poin, hanya melalui kegiatan bermain,” kata Gregor dari Institute of
Child Health di University College, London.
30
Setiap permainan harus mempunyai empat komponen utama, yaitu:
31
1 Adanya pemain pemain-pemain 2 Adanya lingkungan dimana para pemain berinteraksi
3 Adanya aturan-aturan main 4 Adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai
Menurut Hetherington dan Parke ada 3 fungsi utama dari permainan, yaitu: fungsi kognitif, fungsi sosial, dan fungsi emosi.
32
1 Fungsi kognitif permainan membantu perkembangan kognitif anak. Melalui permainan, anak-anak menjelajahi lingkungannya
mempelajari objek-objek disekitarnya, dan belajar memecahkan masalah yang dihadapinya.
2 Fungsi sosial permainan dapat meningkatkan perkembangan sosial anak. Khususnya dalam permainan fantasi dengan
29
Aulia Fadhli, Koleksi Games Seru dan Kreatif, Yogyakarta: Galangpres 2010,cet.1 h.21
30
Dyan R Helmi dan Saeful Zaman, 12 Permainan Untuk Meningkatkan Intelegensi Anak, Jakarta: Visimedia 2009cet.1 h.6
31
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali 1986cet.1 h.77
32
Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2005, Cet. 1, h. 141-142.
memerankan suatu peran, anak belajar memahami orang lain dan peran-peran yang akan ia mainkan dikemudian hari setelah
tumbuh menjadi orang dewasa. 3 Fungsi
emosi permainan
memungkinkan anak
untuk memecahkan sebagian dari masalah emosionalnya, belajar
mengatasi kegelisahan dan konflik batin Ada beberapa teori permainan yang dikemukakan oleh para
tokoh ilmuan, yaitu:
33
1 Teori rekreasi. Teori ini berasal dari Schaller dan Lazarus yang berpendapat bahwa permainan merupakan kesibukan untuk
menenangkan pikiran atau beristirahat. 2 Teori penglepasan. Teori ini berasal dari Herbert Spencer yang
mengatakan bahwa dalam diri anak terdapat kelebihan tenaga. Kelebihan tenaga itu harus dipergunakan, paling tidak harus
dilepaskan dalam kegiatan bermain-main. Dengan demikian dapat tercapai keseimbangan di dalam dirinya.
3 Teori atavistis. Teori ini berasal dari Stanley Hall yang berpendapat bahwa di dalam perkembangannya, anak melalui
seluruh taraf kehidupan umat manusia. Dalam permainan timbul bentuk-bentuk kelakuan seperti bentuk kehidupan yang pernah
dialami nenek-moyang.
4 Teori biologi. Teori ini berasal dari Karl Gros yang selanjutnya dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori, pendidik kenamaan
bangsa Italia berpendapat bahwa permainan merupakan tugas biologis hidup atau hayat.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permainan