Prosedur penggunaan kartu permainan Kartu Milenium Ular Angka Penjumlahan dan Pengurangan pada saat pembelajaran
matematika di kelas pada materi operasi hitung bilangan yaitu:
39
1 Guru membagikan kartu permainan Kartu Milenium Ular Angka kepada siswa, satu kartu untuk dua siswa.
2 Guru mendemonstrasikan cara menggunakan Kartu Milenium Ular Angka yaitu: a Kocok terlebih kartu Milenium Ular Angka, b
Bagi kartu menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama besar. c Sisakan satu kartu sebagai kunci untuk memulai permainan, d
Sebelum melakukan permainan diadakan suten untuk mengetahui pemain yang berhak untuk bermain terlebih dahulu, e Pemain
awal mencari jawaban yang betul dari kunci. Begitu seterusnya. 3 Kemudian masing-masing siswa diminta mempraktekkan dan
mencoba. 4 Setelah siswa mengerti cara menggunakan kartu Milenium Ular
Angka.Guru mengadakan permainan Kartu Milenium ular Angka adu kecepatan antara siswa untuk memotivasi siswa belajar
penjumlahan
3. Permainan Kartu Millenium Ular Angka Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Pada tahapan usia anak Sekolah Dasar yang dipikirkan oleh anak masih terbatas pada benda-benda konkret yang dapat dilihat dan diraba.
Benda-benda yang tidak jelasabstrak, masih sulit dipikirkan olah anak. Oleh karena itu kesulitan pada pembelajaran matematika dikarenakan
adanya upaya untuk mengajarkan kepada anak yang masih berada pada tahapan operasi konkret dengan materi yang abstrak.
39
Agus Nggermanto, APIQ Aritmetika Plus Inteligensi Quantum, Bandung: OASE Media 2008cet.1 h. 143
Jean Piaget seorang pakar psikologi kognitif dan psikologi anak, telah mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi empat
tahapan yaitu:
40
a. Tahap sensory-motor yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 0-2 tahun
b. Tahap pre-operational operasional awal, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 2 sampai 7 tahun
c. Tahap concret-operasional operasinal konkret, yakni terjadi pada usia 7 sampai 11
d. Tahap formal-operasional operasi formal, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 11 tahun ke atas.
Dasar penguasaan konsep matematika harus kuat sejak usia dini dan setiap proses belajar harus dilalui dengan baik sehingga pemahaman
anak cukup mantap dan mendalam. Guru sebagai salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses belajar mengajar harus kreatif, harus
pandai membuat perencanaan mengajar yang baik. Materi yang abstrak yang dapat menghambat proses belajar anak, harus diatasi dengan
menggunakan metode yang dapat mempermudah anak untuk belajar. Guru dalam hal ini dapat menggunakan permainan sebagai solusinya. Untuk
mengajarkan materi operasi hitung bilangan, guru dapat menggunakan permainan Kartu Millenium Ular Angka saat pembelajaran di kelas.
Belajar dengan menggunakan permainan Kartu Millenium Ular Angka banyak manfaatnya yaitu dapat melatih konsentrasi siswa,
mengaktifkan siswa dalam berfikir, mengembangkan kreativitas dan keterampilan siswa, serta menumbuhkan rasa percaya diri karena siswa
bisa mengoreksi sendiri permainan mereka. Dengan konsep pembelajaran matematika “bermain sambil belajar” telah terbukti berhasil dalam
mengembangkan kemampuan siswa secara intelegensi dan emosional. Para pakar teori kognitif sepakat bahwa permainan dapat meningkatkan
kemampuan kognitif. Dengan begitu, permainan Kartu Millenium Ular
40
Karso, Materi Pokok Pendidikan Matematika I, Jakarta: UT, 2005, Cet. I h. 1.4.
Angka ini dapat mempengaruhi dan meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
B. Kerangka Berfikir
Pada dasarnya matematika adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dipelajari, karena Matematika berhubungan dengan simbol-simbol, garis-garis,
titik, dan angka-angka atau bilangan-bilangan. Akan tetapi kenyataannya matematika adalah pelajaran yang sulit dan susah dipahami, hal ini terbukti
dari hasil belajar matematika siswa yang rendah. Ada banyak faktor yang menyebabkan pelajaran Matematika dianggap
sulit dan susah untuk dipahami oleh siswa, salah satunya adalah proses pembelajaran matematika itu sendiri. Misalnya cara guru mengajarkan
pelajaran matematika yang kurang bervariasi, terlalu monoton, kurang kreatif, terlalu formil dan konvensional. Pembelajaran akan lebih bermakna bila guru
mampu menciptakan kondisi belajar yang dapat membangun kreativitas berfikir siswa untuk memahami dan menguasai matematika. Untuk dapat
menjadikan Matematika sebagai pelajaran yang menyenangkan dan menarik perlu dilakukan perubahan dalam proses pembelajarannya yaitu dengan
menggunakan metode yang dapat mengaktifkan siswa dan kreatif yaitu melalui permainan.
Untuk dapat menjadikan Matematika sebagai pelajaran yang menyenangkan dan menarik perlu dilakukan perubahan dalam proses
pembelajarannya yaitu dengan menggunakan metode yang dapat mengaktifkan siswa dan kreatif yaitu melalui permainan. Secara psikologis dan pedagogis,
ada nilai-nilai yang sangat berharga yang anak dapatkan dalam bermain, diantaranya:
41
1. Anak memperoleh perasaan senang, puas, bangga, 2. Anak dapat mengembangkan sikap percaya diri, tanggung jawab, dan
kooperatif mau bekerja sama,
41
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. 5, h. 172.