68 Berdasarkan tabel 4.11 dinyatakan bahwa auditor internal yang
telah bekerja lebih dari 5 tahun sangat dominan yaitu sebanyak 36 responden atau 92,3, sedangakan auditor internal yang telah bekerja
kurang dari 3 tahun yaitu hanya ada 1 responden atau 2,6. d. Deskripsi responden berdasarkan usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.12 Deskripsi responden berdasarkan usia
Usia Responden
31 79,5
79,5 79,5
6 15,4
15,4 94,9
2 5,1
5,1 100,0
39 100,0
100,0 diatas 35 tahun
30-35 tahun 20-30 tahun
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah Dari sisi usia dapat diidentifikasi bahwa auditor internal terbanyak
adalah usia yang produktif berkisar diatas 35 tahun yaitu sebanyak 31 responden atau 79.5 . Dan usia yang paling sedikit adalah usia
berkisar 20-30 tahun yaitu 2 responden atau 5,1 .
2. Analisis dan Pembahasan
Dalam penelitian ini, responden diberikan 44 pertanyaan, 32 pertanyaan mewakili pertanyaan variable independen yaitu hasil audit
internal dan 12 pertanyaan mewakili pertanyaan variable dependen yaitu kemampuan kinerja perusahaan. Responden akan mengisi kolom jawaban
69 dengan bobot penilaian , selalu=5, sering=4, kadang-kadang=3, jarang=2,
tidak pernah=1. Terdapat beberapa faktor yang mempunyai hubungan hasil audit
internal dengan kemampuan kinerja perusahaan. Berikut ini hasil dari output kuesioner yang diberikan responden tentang penilaiannya terhadap
hasil audit internal dengan kemampuan kinerja perusahaan. a. Hasil audit internal
Hasil audit internal diukur dengan menggunakan indikator: Misi auditor internal, Peran, tujuan, dan tanggung jawab auditor internal,
Teknik-teknik audit internal, Penyelesaian tugas auditor internal, Hasil audit internal yang dapat memberikan berbagai jenis layanan kepada
perusahaan.
Tabel 4.13
Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab secara efektif
1 2,6
2,6 2,6
11 28,2
28,2 30,8
27 69,2
69,2 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa 1 responden
menyatakan kadang-kadang, 11 responden menyatakan sering, dan 27 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian
besar responden 69,2 menyatakan bahwa auditor internal selalu
70 memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan
tanggungjawabnya secara efektif. Salah satu misi auditor internal adalah memberikan informasi yang
diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab auditor secara efektif Lawrence B. Sawyer, Mortimer A. Dittenhofer, James H.
Scheiner, 2005:7.
Tabel 4.14
Auditor internal menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol secara efisien
3 7,7
7,7 7,7
36 92,3
92,3 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa 3 responden sering,
dan 36 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden 92,3 menyatakan bahwa auditor internal
selalu menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol secara efisien.
Selain memberikan informasi yang diperlukan manajer, audit internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah
operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan
Lawrence B. Sawyer, Mortimer A. Dittenhofer, James H. Scheiner, 2005:7.
71
Tabel 4.15
Auditor internal menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol secara efektivitas kinerja
perusahaan
5 12,8
12,8 12,8
34 87,2
87,2 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa 5 responden
menyatakan sering, dan 34 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
87,2 menyatakan bahwa auditor internal selalu menelaah operasional
perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol secara efektivitas kinerja perusahaan.
Tabel 4.16
Auditor internal berkaitan dengan pengelolaan perusahaan
2 5,1
5,1 5,1
1 2,6
2,6 7,7
13 33,3
33,3 41,0
23 59,0
59,0 100,0
39 100,0
100,0 Tidak Pernah
Kadang-kadang Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa 2 responden
menyatakan tidak pernah, 1 responden menyatakan kadang-kadang, 13 responden menyatakan sering, dan 23 responden menyatakan selalu.
Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden 59,0
72 menyatakan bahwa auditor internal selalu berkaitan dengan
pengelolaan perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal
yang berkaiatan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam menjalankan usaha.
Tabel 4.17
Auditor internal berkaitan dengan risiko terkait perusahaan
1 2,6
2,6 2,6
4 10,3
10,3 12,8
34 87,2
87,2 100,0
39 100,0
100,0 Tidak Pernah
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa 1 responden menyatakan tidak pernah, 4 responden menyatakan sering, dan 34
responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden 87,2 menyatakan bahwa auditor internal selalu
berkaitan dengan risiko perusahaan.
Tabel 4.18
Informasi keuangan auditor internal akurat
15 38,5
38,5 38,5
24 61,5
61,5 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa 15 responden
menyatakan sering, dan 24 responden menyatakan selalu. Ini
73
Informasi keuangan auditor internal dapat diandalkan
14 35,9
35,9 35,9
25 64,1
64,1 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
menggambarkan bahwa
sebagian besar
responden 61,5
menyatakan bahwa informasi keuangan auditor internal selalu akurat. Audit internal merupakan sebuah penilaian yang sistematis dan
objektif dalam menjawab beberapa pertanyaan, dianataranya apakah informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan;
apakah resiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; apakah peraturan eksternal serta kebijakan dan
prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; apakah kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; apakah sumber daya telah
digunakan secara efisien dan ekonomis; dan apakah tujuan organisasi telah dicapai secara efektif. Semua dilakukan dengan tujuan untuk
dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawab secara efektif. Dalam perusahaan
manajemen berfungsi membuat keputusan berdasarkan lapaoran keuangan yang diterima, oleh karena itu informasi yang diberikan
harus akurat.
Tabel 4.19
Sumber: Data primer yang diolah
74 Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa 14 responden
menyatakan sering, dan 25 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
64,1 menyatakan bahwa informasi keuangan auditor internal selalu dapat
diandalkan.
Tabel 4.20
Auditor internal mengidentifikasi risiko yang terjadi
1 2,6
2,6 2,6
7 17,9
17,9 20,5
31 79,5
79,5 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui bahwa 1 responden
menyatakan kadang-kadang, 7 responden menyatakan sering, dan 31 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian
besar responden 79,5 menyatakan bahwa auditor internal selalu mengidentifikasi risiko yang terjadi pada perusahaan.
Setelah auditor internal mengidentifikasi risiko, auditor dapat menentukan kontrol yang akan diterapkan perusahaan dan menentukan
apakah kontrol tersebut layak dan memadai sehubungan dengan risiko yang ada. Jika terdapat risiko yang tidak tercakup secara layak, auditor
akan membuat rekomendasi atas kelemahan yang ditemukan.
75
Tabel 4.21
Auditor internal meminimalisasi risiko yang terjadi
1 2,6
2,6 2,6
14 35,9
35,9 38,5
24 61,5
61,5 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa 1 responden
menyatakan kadang-kadang, 14 responden menyatakan sering, dan 24 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian
besar responden 61,5 menyatakan bahwa auditor internal selalu meminimalisasi risiko yang terjadi pada perusahaan.
Auditor internal sangat memperhatikan pemborosan dan kecurangan yang terjadi pada perusahaan, dari manapun sumbernya
dan sekecil apapun jumlahnya. Perhatian auditor internal ini disebabkan oleh pemahaman bahwa penyimpangan-penyimpangan
kecil bisa menjadi besar, yang dampaknya dapat menggoyahkan pilar- pilar perusahaan.
Tabel 4.22
Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi sesuai dengan cara akuntan
3 7,7
7,7 7,7
23 59,0
59,0 66,7
13 33,3
33,3 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah
76 Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa 3 responden
menyatakan kadang-kadang, 23 responden menyatakan sering, dan 13 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian
besar responden 59,0 menyatakan bahwa kriteria operasi sering dipenuhi oleh auditor internal sesuai dengan cara akuntan.
Jika belum terpenuhi maka dapat di konsultasikan kepada manajemen, karena hal ini dilakukan dangan tujuan untuk
dikonsultasikan dengan manajemen.
Tabel 4.23
Auditor internal menggunakan sumber daya yang ada secara efisien
15 38,5
38,5 38,5
24 61,5
61,5 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui bahwa 15 responden
menyatakan sering, dan 24 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
61,5 menyatakan bahwa auditor internal selalu menggunakan sumber daya
yang ada secara efisien. Semua sumber daya harus digunakan tanpa terbuang percuma
untuk menentukan seberapa ekonomis, efektif, dan efisiennya suatu operasi, auditor internal harus memiliki tolok ukur standar pengukuran.
77
Tabel 4.24
Auditor internal menggunakan sumber daya yang ada secara ekonomis
16 41,0
41,0 41,0
23 59,0
59,0 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui bahwa 16 responden
menyatakan sering, dan 23 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
59,0 menyatakan bahwa auditor internal selalu menggunakan sumber daya
yang ada secara ekonomis. Ekonomis merupakan kehati-hatian dalam menggunakan sumber
daya hingga mencapai manfaat terbesar.
Tabel 4.25
Auditor internal mencapai tujuan perusahaan secara efektif
20 51,3
51,3 51,3
19 48,7
48,7 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.25 dapat diketahui bahwa 20 responden
menyatakan sering, dan 22 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
51,3 menyatakan bahwa auditor internal sering mencapai tujuan perusahaan
secara efektif.
78
Tabel 4.26
Auditor internal melaksanakan teknik audit internal penentuan risiko dalam melaksanakan pekerjaannya
1 2,6
2,6 2,6
12 30,8
30,8 33,3
26 66,7
66,7 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.26 diketahui bahwa 1 responden menyatakan
kadang-kadang, 12 responden menyatakan sering, dan 26 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar
responden 66,7 menyatakan bahwa auditor internal selalu melaksanakan teknik audit penentuan risiko dalam pekerjaan auditnya.
Penentuan risiko merupakan tanggung jawab yang tidak terpisahkan dari manajemen. Penentuan risiko merupakan fungsi yang
berkelanjutan dalam proses manajemen, yang harus dilakukan secara terorganisasi. Manajemen menggunakan penentuan risiko sebagai
bagian dari proses untuk memastikan kesuksesan suatu entitas, serta sebagai alat yang penting dalam merancang sistem baru.
Tabel 4.27
Auditor internal melaksanakan teknik audit internal survei pendahuluan dalam melaksanakan pekerjaannya
1 2,6
2,6 2,6
12 30,8
30,8 33,3
26 66,7
66,7 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah
79 Berdasarkan tabel 4.27 dapat diketahui bahwa 1 responden
menyatakan kadang-kadang, 12 responden menyatakan sering, dan 26 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian
besar responden 66,7 menyatakan bahwa auditor internal selalu melaksanakan teknik audit internal survei pendahuluan dalam
melaksanakan pekerjaan auditnya. Survei pendahuluan merupakan jalan terbaik bagi auditor untuk
memperoleh pemahaman,
informasi yang dibutuhkan untuk
mendukung kesuksesan audit. Jika survei pendahuluan direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, maka survei tersebut akan menjadi
lebih dari sekedar cara untuk mendapatkan pemahaman yang efektif, melainkan juga menjadi penentu keberhasilan audit.
Tabel 4.28
Auditor internal melaksanakan teknik audit internal program audit dalam melaksanakan pekerjaannya
3 7,7
7,7 7,7
36 92,3
92,3 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.28 dapat diketahui bahwa 3 responden
menyatakan sering, dan 36 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
92,3 menyatakan bahwa auditor internal selalu melaksanakan teknik audit
internal program audit dalam melaksanakan pekerjaan auditnya.
80 Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dalam
pengambilan langkah audit yang akan dilakukan. Program audit harus menunjukkan lingkup pekerjaan audit. Auditor internal harus
menyiapkan program audit segera setelah survei pendahuluan.
Tabel 4.29
Auditor internal melaksanakan teknik audit internal pekerjaan lapangan dalam melaksanakan pekerjaannya
1 2,6
2,6 2,6
8 20,5
20,5 23,1
30 76,9
76,9 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.29 diketahui bahwa 1 responden menyatakan
kadang-kadang, 8 responden menyatakan sering, dan 30 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa 76,9 responden
menyatakan bahwa auditor internal selalu melaksanakan teknik audit internal pekerjaan lapangan dalam melaksanakan pekerjaan auditnya.
Dalam melakukan pekerjaan lapangan, auditor internal perlu mengumpulkan bahan bukti yang ditemukannya saat audit.
Tabel 4.30
Auditor internal melaksanakan teknik audit internal temuan audit dalam melaksanakan pekerjaannya
4 10,3
10,3 10,3
35 89,7
89,7 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah
81 Berdasarkan tabel 4.30 dapat diketahui bahwa 4 responden
menyatakan sering, dan 35 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
89,7 menyatakan bahwa auditor internal selalu melaksanakan teknik audit
internal temuan audit dalam melaksanakan pekerjaan auditnya. Untuk menghindari kesalahan dugaan temuan audit, auditor
internal perlu berbicara dengan orang yang paling mengetahui fakta tersebut.
Tabel 4.31
Auditor internal melaksanakan teknik audit internal kertas kerja dalam melaksanakan pekerjaannya
5 12,8
12,8 12,8
34 87,2
87,2 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.31 dapat diketahui bahwa 5 responden
menyatakan sering, dan 34 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
87,2 menyatakan bahwa auditor internal selalu melaksanakan teknik audit
internal kertas kerja dalam melaksanakan pekerjaan auditnya. Kertas kerja haruslah jelas, dapat dipahami, dan ringkas, tanpa
membutuhkan informasi tambahan. Setiap orang yang membaca kertas kerja tersebut harus dapat memahami apa yang diputuskan auditor
untuk dilakukan, apa yang telah auditor lakukan, apa yang auditor temukan, apa kesimpulan yang diambil.
82
Tabel 4.32
Dalam penyelesaian tugas auditor internal mengetahui kejelasan visi, misi, tujuan tugas yang dikerjakannya
7 17,9
17,9 17,9
32 82,1
82,1 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.32 dapat diketahui bahwa 7 responden
menyatakan sering, dan 32 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
82,1 menyatakan bahwa, dalam menyelesaikan tugas auditor internal selalu
mengetahui kejelasan visi, misi, dan tujuan tugas yang akan dikerjakan oleh audtor internal.
Dalam penyelesaian tugasnya, auditor internal perlu mengetahui dengan jelas visi, misi, dan tujuan tugas yang akan dilakukan, agar
pekerjaan dapat selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.
Tabel 4.33
Dalam penyelesaian tugas auditor internal membantu ketepatan dalam bertindak sesuai prosedur
13 33,3
33,3 33,3
26 66,7
66,7 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.33 dapat diketahui bahwa 13 responden
menyatakan sering, dan 26 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
66,7
83 menyatakan bahwa, dalam menyelesaikan tugas auditor internal selalu
membantu ketepatan dalam bertindak sesuai prosedur Prosedur merupakan sarana yang digunakan untuk melaksanakan
aktivitas sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Tabel 4.34
Dalam penyelesaian tugas auditor internal mengetahui gambaran tugas yang akan dilakukan
10 25,6
25,6 25,6
29 74,4
74,4 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.34 dapat diketahui bahwa 10 responden
menyatakan sering, dan 29 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
74,4 menyatakan bahwa, dalam menyelesaikan tugas auditor internal selalu
mengetahui gambaran tugas yang akan dilakukan.
Tabel 4.35
Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pengendalian akuntansi internal
11 28,2
28,2 28,2
28 71,8
71,8 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.35 dapat diketahui bahwa 11 responden
menyatakan sering, dan 28 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
71,8
84 menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas
bidang pengendalian akuntansi internal. Hasil audit internal dapat memberikan berbagai jenis layanan
kepada organisasi yaitu membantu mengevaluasi aktivitas dalam bidang pengendalian akuntansi internal, pencegahan dan pendeteksian
kecurangan, pemeriksaan
keuangan, pemeriksaan
ketaatan, pemeriksaan operasional, pemeriksaan manajemen, pemeriksaan
kontrak, pemeriksaan sistem informasi, pengembangan kualitas internal, dan hubungan dengan entitas di luar perusahaan.
Tabel 4.36
Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pencegahan dan pendeteksian kecurangan
1 2,6
2,6 2,6
5 12,8
12,8 15,4
33 84,6
84,6 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.36 dapat diketahui bahwa 1 responden
menyatakan kadang-kadang, 5 responden menyatakan sering, dan 33 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa 84,6
responden menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas bidang pencegahan dan pendeteksian kecurangan.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan, prosedur harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga pekerjaan seorang
85 karyawan secara otomatis diperiksa oleh karyawan lain yang
melaksanakan tugas lain secara terpisah.
Tabel 4.37
Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan keuangan
1 2,6
2,6 2,6
7 17,9
17,9 20,5
31 79,5
79,5 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.37 dapat diketahui bahwa 1 responden
menyatakan kadang-kadang, 7 responden menyatakan sering, dan 31 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian
besar responden 79,5 menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan keuangan.
Hal ini berkaitan dengan penyajian laporan keuangan yang andal, termasuk pencegahan pelaporan keuangan publik yang mengandung
kecurangan.
Tabel 4.38
Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan ketaatan
3 7,7
7,7 7,7
36 92,3
92,3 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.38 dapat diketahui bahwa 3 responden
menyatakan sering, dan 36 responden menyatakan selalu. Ini
86 menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
92,3 menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas
bidang pemeriksaan ketaatan. Hal ini berkaiatan dengan ketaatan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku bagi entitas.
Tabel 4.39
Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan operasional
4 10,3
10,3 10,3
35 89,7
89,7 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.39 dapat diketahui bahwa 4 responden
menyatakan sering, dan 35 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
89,7 menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevalusi aktivitas
bidang pemeriksaan operasional. Telaah komprehensif atas fungsi yang bervariasi dalam perusahaan
untuk menilai efisiensi dan ekonomi operasi dan efektivitas fungsi- fungsi tersebut dalam mencapai tujuan. Auditor internal membantu
manajer dan dewan komisaris dalam mencapai pengelolaan perusahaan yang optimal dan dalam pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya.
87
Tabel 4.40
Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan manajemen
9 23,1
23,1 23,1
30 76,9
76,9 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.40 dapat diketahui bahwa 76,9 dari total
responden menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan manajemen.
Untuk mencapai tujuannya auditor internal dapat melakukan beberapa pendekatan, salah satunya yaitu pendekatan pemeriksaan
manajemen. Audit berorientasi manajemen memfokuskan diri pada membantu organisasi mencapai tujuannya. Hasil yang signifikan
adalah membantu manajer mengelola perusahaan dengan baik.
Tabel 4.41
Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan kontrak
2 5,1
5,1 5,1
15 38,5
38,5 43,6
22 56,4
56,4 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.41 dapat diketahui bahwa 2 responden
menyatakan kadang-kadang, 15 responden menyatakan sering, dan 22 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian
besar responden 56,4 menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan kontrak.
88
Tabel 4.42
Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pemeriksaan sistem informasi
11 28,2
28,2 28,2
28 71,8
71,8 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.42 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden 71,8 menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi bidang pemerikasaan sistem informasi.
Tabel 4.43
Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang pengembangan kualitas internal
2 5,1
5,1 5,1
13 33,3
33,3 38,5
24 61,5
61,5 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.43 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden 61,5 menyatakan bahwa auditor internal selalu mengevaluasi aktivitas bidang pengembangan kualitas internal.
Tabel 4.44
Auditor internal mengevaluasi aktivitas bidang hubungan dengan entitas diluar perusahaan
5 12,8
12,8 12,8
21 53,8
53,8 66,7
13 33,3
33,3 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah
89 Berdasarkan tabel 4.44 dapat diketahui bahwa 5 responden
menyatakan kadang-kadang, 21 responden menyatakan sering, dan 13 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian
besar responden 53,8 menyatakan bahwa auditor internal sering mengevaluasi aktivitas bidang hubungan dengan entitas diluar
perusahaan. b. Kemampuan kinerja perusahaan
Kemampuan kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan indikator: Pelayanan perusahaan kepada masyarakat atau nasabah
perusahaan, Minimalisasi risiko yang mungkin terjadi pada perusahaan, dan Profesional kerja perusahaan.
Tabel 4.45
Karyawan cepat merespon dalam menanggapi permintaan nasabah
17 43,6
43,6 43,6
22 56,4
56,4 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.45 dapat diketahui bahwa 17 responden
menyatakan sering, dan 22 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
56,4 menyatakan bahwa karyawan selalu cepat merespon dalam menangapi
permintaan nasabah. Kinerja semua karyawan harus ditelaah untuk melihat apakah tugas
yang diberikan telah dikerjakan dengan baik. Karyawan yang memiliki
90 kinerja baik harus diberi penghargaan reward sebagai acuan agar
karyawan tersebut minimal dapat mempertahankan kinerjanya.
Tabel 4.46
Karyawan cepat dalam menjawab dan membantu nasabah terhadap kebutuhan
18 46,2
46,2 46,2
21 53,8
53,8 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.46 dapat diketahui bahwa 18 responden
menyatakan sering, dan 21 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
53,8 menyatakan bahwa karyawan selalu cepat dalam menjawab dan
membantu nasabah terhadap kebutuhan.
Tabel 4.47
Bersikap komunikatif terhadap kebutuhan nasabah
12 30,8
30,8 30,8
27 69,2
69,2 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.47 dapat diketahui bahwa 12 responden
menyatakan sering, dan 27 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
69,2 menyatakan bahwa karyawan selalu bersikap komunikatif terhadap hal
yang dibutuhkan nasabah.
91
Tabel 4.48
Sikap dan tanggapan karyawan saat nasabah masyarakat berkunjung ke perusahaan baik
9 23,1
23,1 23,1
30 76,9
76,9 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.48 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden 76,9 menyatakan bahwa sikap dan tanggapan karyawan selalu baik saat nasabah berkunjung ke perusahaan.
Tabel 4.49
Karyawan cepat dalam melayani klaim nasabah
17 43,6
43,6 43,6
22 56,4
56,4 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.49 diketahui bahwa 17 responden menyatakan
sering, dan 22 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden 56,4 menyatakan bahwa
karyawan selalu cepat dalam melayani klaim nasabah.
Tabel 4.50
Auditor internal meminimalkan risiko yang terjadi pada perusahaan
10 25,6
25,6 25,6
29 74,4
74,4 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah
92 Berdasarkan tabel 4.50 dapat diketahui bahwa 10 responden
menyatakan sering, dan 29 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
74,4 menyatakan bahwa auditor internal selalu meminimalkan risiko yang
terjadi pada perusahaan.
Tabel 4.51
Auditor internal memberikan solusi kepada manajeman untuk masalah yang dihadapi perusahaan
13 33,3
33,3 33,3
26 66,7
66,7 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.51 dapat diketahui bahwa 16 responden
menyatakan sering, dan 23 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
59,0 menyatakan bahwa auditor internal selalu memberikan solusi kepada
manajemen untuk masalah yang dihadapi perusahaan.
Tabel 4.52
Auditor internal memberikan saran kepada manajeman untuk masalah yang dihadapi perusahaan
1 2,6
2,6 2,6
14 35,9
35,9 38,5
24 61,5
61,5 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah
93 Berdasarkan tabel 4.52 diketahui bahwa 1 responden menyatakan
kadang-kadang, 14 responden menyatakan sering, dan 24 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan bahwa 61,5 dari total
responden menyatakan bahwa auditor internal selalu memberikan saran kepada manajemen untuk masalah yang dihadapi perusahaan.
Ketika manajer menghadapi masalah pada perusahaan, auditor internal menyarankan perbaikan kepada manajer.
Tabel 4.53
Karyawan sigap dalam melayani dan menangani nasabah
15 38,5
38,5 38,5
24 61,5
61,5 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.53 dapat diketahui bahwa 15 responden
menyatakan sering, dan 24 responden menyatakan selalu. Ini menggambarkan
bahwa sebagian
besar responden
61,5 menyatakan bahwa karyawan selalu sigap dalam melayani dan
menanggapi nasabah.
Tabel 4.54
Karyawan yang dipekerjakan sesuai dengan bidang yang ditekuninya
4 10,3
10,3 10,3
18 46,2
46,2 56,4
17 43,6
43,6 100,0
39 100,0
100,0 Kadang-kadang
Sering Selalu
Total Valid
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Sumber: Data primer yang diolah
94 Berdasarkan tabel 4.54 diketahui bahwa bahwa sebagian besar
responden 46,2
menyatakan bahwa
perusahaan sering
mempekerjakan karyawannya sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Karyawan yang dipekerjakan atau ditugaskan harus memiliki
kualifikasi untuk melaksanakan tugas yang diberikan. Karyawan harus diberi informasi tentang tugas dan tanggung jawab mengenai segmen
lain dari perusahaan sehingga mereka bisa lebih memahami kesesuaian pekerjaan mereka dengan perusahaan secara keseluruhan.
Tabel 4.55
Karyawan yang dipekerjakan sesuai dengan gelar yang dimilikinya
1 2,6
2,6 2,6
17 43,6
43,6 46,2
17 43,6
43,6 89,7
4 10,3
10,3 100,0
39 100,0
100,0 Tidak Pernah
Kadang-kadang Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.55 dapat diketahui bahwa 1 responden
menyatakan tidak pernah, 17 responden menyatakan kadang-kadang, 17 responden menyatakan sering, dan 4 responden menyatakan selalu.
Pada tabel tersebut jawaban kadang-kadang dan sering mempunyai nilai yang sama yaitu 43,6, maka dapat disimpulkan bahwa
perusahaan kadang-kadang mempekerjakan karyawannya sesuai dengan gelar yang dimilikinya, disisi lain dinyatakan bahwa
perusahaan sering mempekerjakan karyawannya sesuai dengan gelar yang dimilikinya.
95 Karyawan harus memiliki pengetahuan, keahlian, dan saran yang
diperlukan untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Tabel 4.56
Karyawan bertindak profesional terhadap peraturan perusahaan
12 30,8
30,8 30,8
27 69,2
69,2 100,0
39 100,0
100,0 Sering
Selalu Total
Valid Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.56 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden 69,2 menyatakan bahwa karyawan selalu bertindak profesional terhadap peraturan perusahaan.
3. Hasil Uji Normalitas Data