Jenis-jenis Auditor Hubungan Antara Akuntansi dan Auditing

31 kepada pihak luar, tetapi kepada pihak tertentu dalam organisasi. Pimpinan organisasi adalah pihak yang paling berkepentingan atas dipatuhinya prosedur dan aturan yang telah ditetapkan.

3. Jenis-jenis Auditor

Dalam pelaksanaan suatu audit, pada umumnya jenis auditor diklasifikasikan menjadi tiga jenis William C. Boynton, Raymond N. Johnson, Walter G. Kell, 2001:8, yaitu; a. Auditor Independen Independent Auditor Terdapat dalam Kantor Akuntan Pubik KAP, yang umumnya mengambil peran sebagai seorang auditor eksternal atas perusahaannya yang menyediakan laporan guna kebutuhan tertentu dari klien untuk menjalankan bisnisnya. Klien para auditor independen dapat berasal dari perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi nirlaba, kantor pemerintah, atau perorangan. b. Auditor Internal Internal Auditors Merupakan pegawai dari organisasi yang diaudit. Tugas auditor internal beragam, sesuai dengan kebutuhan dan permintaan manajemen perusahaan. Auditor internal wajib memberikan informasi yang berguna bagi manajemen untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan operasional perusahaan. c. Auditor Pemerintah Government Auditors Di Indonesia terdapat beberapa lembaga ataupun badan yang bertanggung jawab secara fungsional atas pengawasan terhadap 32 kekayaan atau keuangan Negara, diantaranya Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPKP dan Inspektorat Jendral Itjen pada departemen pemerintah. Sebagian tugas BPKP tidak jauh berbeda dengan KAP, sebagian besar informasi keuangan yang dibuat oleh berbagai badan pemerintah telah di audit oleh BPKP, disamping audit atas laporan keuangan, pada masa sekarang sering kali dilakukan evaluasi atas efisiensi dan efektifitas operasi berbagai program pemerintah dan BUMN.

4. Hubungan Antara Akuntansi dan Auditing

Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan transaksi yang dapat mempengaruhi entitas. Setelah diidentifikasi, maka bukti transaksi diukur, dicatat, dikelompokkan, serta dibuat ikhtisar dalam catatan-catatan akuntansi. Hasil proses ini adalah penyusunan dan distribusi laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum generally accepted accounting principles GAAP. Tujuan akhir akuntansi adalah komunikasi data yang relavan dan andal sehingga dapat berguna bagi pengambilan keputusan. Tanggung jawab laporan keuangan terletak pada manajemen entitas. Audit laporan keuangan terdiri dari memahami bisnis klien serta mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan manajeman, sehingga memungkinkan auditor meneliti apakah pada kenyataannya laporan keuangan telah menyajikan posisi keuangan entitas, hasil operasi, serta arus kas secara wajar sesuai dengan GAAP. 33 Tujuan utama audit laporan keuangan untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen. Hubungan antara akuntansi dan auditing dalam proses pelaporan keuangan dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini: Pelaporan Keuangan Akuntansi Berpedoman pada GAAP Tanggung jawab manajemen Auditing Berpedoman pada GAAS Tanggung jawab auditor Menganalisis bukti dan transaksi Memahami bisnis dan industri klien Mengukur dan mencatat data transaksi Memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berkaiatan dengan keuangan Mengelompokkan dan mengikhtisarkan data yang dicatat Membuktikan laporan disajikan secara wajar sesuai dengan GAAP Mengevaluasi kewajaran Menyatakan pendapat dalam laporan audit Menyusun laporan keuangan sesuai GAAP Mengirimkan laporan audit kepada klien Mengirimkan laporan keuangan dan laopran auditor kepada para pemegang saham setiap tahun Mengirimkan rekomendasi yang memiliki nilai tambah kepada manajemen dan dewan direksi Sumber: William C. Boynton, Raymond N. Johnson, Walter G. Kell, 2001:51. Gambar 2.1 Hubungan Antara Akuntansi dan Auditing 34

C. Ruang Lingkup Audit internal