35 dan tanggung jawab. Dalam perkembangan terakhir seseorang yang
melakukan peran sebagaimana seorang auditor internal, tidak selalu menggunakan sebutan internal auditor saja, namun telah meluas menjadi
control ataupun system analysis.
2. Fungsi Audit Internal
Pada awalnya, audit internal berfungsi sebagai “adik” dari profesi auditor eksternal, dengan pusat perhatian pada penilaian atas
keakuratan angka-angka keuangan. Namun saat ini audit internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang berbeda dengan pusat
perhatian yang lebih luas. Karena pergeseran pandangan mengenai fungsi audit internal,
maka audit internal yang memiliki aspek kerja yang lebih luas ini sering disebut sebagai audit internal modern. Audit internal modern
menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian atas kontrol, kinerja, risiko, dan tata kelola governance perusahaan publik
maupun privat. Aspek keuangan hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal.
3. Misi dan Peran Auditor Internal
Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Audit
internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan
36 kontrol serta efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan. Auditor
internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaiatan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait
dalam menjalankan usaha Lawrence B. Sawyer, Mortimer A. Dittenhofer, James H. Scheiner, 2005:7.
4. Perbedaan Auditor Internal dengan Auditor Eksternal
Perbedaan utama antara auditor internal dengan auditor eksternal Lawrence B. Sawyer, Mortimer A. Dittenhofer, James H. Scheiner,
2005:8,
Tabel 2.1 Perbedaan Auditor Internal dengan Auditor Eksternal
Auditor Internal Auditor Eksternal
a. Merupakan karyawan perusahaan, atau bisa saja
merupakan entitas independen. b. Melayani kebutuhan
organisasi, meskipun fungsinya harus dikelola oleh perusahaan.
c. Fokus pada kejadian-kejadian di masa depan dengan
mengevaluasi kontrol yang dirancang untuk meyakinkan
pencapaian tujuan organisasi.
d. Langsung berkaitan dengan pencegahan kecurangan dalam
segala bentuknya atau perluasan dalam setiap
aktivitas yang ditelaah.
e. Independen terhadap aktivitas yang diaudit, tetapi siap sedia
untuk menanggapi kebutuhan a. Merupakan orang yang
independen di luar perusahaan b. Melayani pihak ketiga yang
memerlukan informasi keuangan yang dapat
diandalakan. c. Fokus pada ketepatan dan
kemudahan pemahaman dari kejadian-kejadian masa lalu
yang dinyatakan dalam laporan keuangan.
d. Sekali-kali memperhatikan pencegahan dan pendeteksian
kecurangan secara umum, namun akan memberikan
perhatian lebih bila kecurangan tersebut akan
mempengaruhi laporan keuangan secara material.
e. Independen terhadap manajemen dan dewan direksi
baik dalam kenyataan maupun
37 dan keinginan dari semua
tingkatan manajemen. f. Menelaah aktifitas secara
terus-menerus. secara mental.
f. Menelaah catatan-catatan yang mendukung laporan
keuangan secara periodik, biasanya setahun sekali.
5. Independensi Auditor