jumlahnya, tiga orang atau lebih, termasuk imam – maka sholat jum‟at sah.
Hali ini disebabkan arti dari istilah jamaah itu sendiri, yaitu jamak, banyak, atau lebih dari tiga orang.
Namun yang dimaksud jamaah di sini yaitu suatu kumpulan atau sekelompok orang yang berkumpul untuk menyaksikan atau mendengarkan
tausiah tentang ilmu-ilmu agama yang diberikan oleh seorang ustadzah.
I. Televisi Sebagai Media Dakwah
Televisi sebagai media dakwah adalah suatu penerapan dan manfaat hasil teknologi modern, yang mana dengan pemanfaat hasil teknologi
itu diharapkan seluruh aktivitas dakwah dapat mencapai sasaran yang lebih optimal.
Berdakwah melalui televisi ini sangat banyak memperoleh kehebatan dibanding dengan media-media dakwah lainnya, sebagian kehebatannya
antara lain televisi dapat dilihat dan didengar oleh seluruh penjuru tanah air bahkan luar negeri, sedangkan mubalighnya atau sang da
‟I hanya pada pusat pemberitaan distudio saja.
Kegiatan dakwah pada dasarnya tidak berbeda dengan kegiatan komunikasi secara umum, dalam berkomunikasi secara umum, dalam
berkomunikasi kecanggihan media, disamping komponen lain, komunikator, isi pesan, komunikan dan feed back, merupakan salah satu faktor suksesnya
suatu aktivitas komunikasi. Hadirnya televisi swasta di Indonesia merupakan suatu imbas teknologi
informasi yang tidak bisa dibendung lagi, perkembangan media televisi
sebagai sarana informasi di Indonesia tidak terlepas dari jalannya pembangunan nasional dibeberapa bidang, kehadiran televisi-televisi tersebut
secara tidak langsung menjadikan alternative tontonan lebih luas bagi pemirsa di rumah dan bagi pengelola stasiun televisi menjadi suatu kewajiban untuk
menampilkan paket-paket acara yang menarik.
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya Majelis Ta ’lim Nurul Iman Kedaung Ciputat
Tangerang-Selatan 1. Sekilas Tentang Majelis Ta
’lim Nurul Iman
Majelis Ta ‟lim Nurul Iman didirikan pada tahun 1980, yang
mendirikan Bpk. H. Sanam. Beliau mendirikan Majelis Ta ‟lim Nurul
Iman kepada masyarakat setempat, untuk membangun pengajian dan mengadakan pengajian setiap minggu seperti Al-Qur
‟an, Fiqih, Akhlak dan lain-lain. Pada saat ini Majelis Ta
‟lim Nurul Iman dipegang atau di ketuai oleh ibu Hj. Rohana sebagai menantu tertua di keluarga Bpk.
H.Sanam. Dari jumlah keseluruhan jamaah kaum ibu-ibu di Majelis Ta
‟lim Nurul Iman Kedaung Ciputat Tangerang Selatan yang berjumlah 120
jamaah. Pengajian rutin Majelis Ta ‟lim Nurul Iman ini hanya satu
minggu sekali yaitu pada hari jum‟at pukul 13.00 WIB.
Berdirinya Majelis Ta ‟lim Nurul Iman sebagai lembaga non-formal
yang berperan serta dalam agama Islam sangat cocok digunakan di kalangan masyarakat, khususnya dikalangan kaum ibu rumah tangga,
Majelis Ta ‟lim merupakan organisasi pendidikan non-formal yang
memberikan pengarahan khusus keagamaan.
36
Kesibukan yang dialami para ibu rumah tangga ditambah lagi dengan latar belakang pendidikan yang minim dan juga rasa malu yang
dimiliki membuat para kaum ibu rumah tangga enggan untuk memahami agama Islam secara mendalam, sehingga anak-anak yang dimilikinya pun
menjadi malas mengikuti jejak orang tuanya, khususnya ibu-ibu mereka. Majelis Ta
‟lim Nurul Iman mempunyai peranan besar dalam meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman bagi semua
lapisan masyarakat, termasuk di dalamnya para ibu rumah tangga, dengan Majelis Ta
‟lim proses dakwah akan terasa lebih mudah dan memberi warna dan melaksanakan kegiatan dakwah. Karena pada
umumnya Majelis Ta ‟lim adalah lembaga swadaya murni, ia dilahirkan,
dikelola, dipelihara, dikembangkan, dan didukung oleh masyarakat itu sendiri.
Adapun struktur organisasi dan nama anggota pengurus dalam Majelis Ta
‟lim Nurul Iman adalah: Ketua Pengurus : Ibu Hj. Rohana
Ketua : Ibu Hj. Rohana Wakil ketua : Ibu Hj. Iryani
Sekretaris : Ibu Umu Kulsum Bendahara : Ibu Salamah