Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pendidikan,

50 D-III 11 9,91 S-1 11 9,91 Total 111 100 Sumber : hasil penelitian, 2015 data diolah Pada Tabel 4.5 menunjukan bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden adalah SMA dengan presentase sebesar 51,35, SMP dengan presentase sebesar 28,83, D-III dengan presentase sebesar 9,91, dan S-1 dengan presentase sebesar 9,91. Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan Status Jumlah Presentase Lajang 33 29,73 Berkeluarga 78 70,27 Total 111 100 Sumber : hasil penelitian, 2015 data diolah Pada Tabel 4.6 menunjukan bahwa mayoritas status Perkawinan responden adalah berkeluarga dengan presentase sebesar 70,27, dan Lajang dengan presentase sebesar 29,73.

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pendidikan,

Spesialisasi Kerja, dan Produktivitas Kerja. 51 Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Tingkat Pendidikan X 1 No. Item STS TS KS S SS TOTAL f F F F F F 1 1 0,9 2 1,8 7 6,3 66 59,5 35 31,5 111 100 2 2 1,8 1 0,9 2 1,8 65 58,6 41 36,9 111 100 3 1 0,9 2 1,8 2 1,8 49 44,1 57 51,4 111 100 4 2 1,8 1 0,9 5 4,5 46 41,4 57 51,4 111 100 5 2 1,8 1 0,9 2 1,8 50 45,0 56 50,5 111 100 6 1 0,9 2 1,8 1 0,9 46 41,4 61 55,0 111 100 7 2 1,8 1 0,9 2 1,8 57 51,4 49 44,1 111 100 8 1 0,9 2 1,8 33 29,7 75 67,6 111 100 Sumber : hasil penelitian, 2015 data diolah Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa : 1. Pada pernyataan pertama, dari 111 responsen, sebanyak 31,5 responden menyatakan sangat setuju bahwa jenjang pendidikan yang dimiliki karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 59,5 menyatakan stuju, 6,3 menyatakan kurang setuju, 1,8 menyatakan tidak setuju, dan 0,9 responden menyatakan sangat tidak setuju pada pernyataan tersebut. 52 2. Pada pernyataan kedua, dari 111 responden, sebanyak 36,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi kemampuan karyawan untuk menganalisis pekerjaan dengan baik, 58,6 menyatakan setuju, 18 menyatakan kurang setuju, 0,9 menyatakan tidak setuju, dan 1,8 responden menyatakn sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 111 responden, sebanyak 51,4 responden menyatakan sangat setuju bahwa pendidikan sesuai dengan jurusan dan sesuai dengan bidang yang dimiliki akan memudahkan karyawan dalam bekerja, 44,1 menyatakan setuju, 1,8 menyatakn kurang setuju, 1,8 menyatakan tidak setuju, dan 0,9 responden menyatakn sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 4. Pada pernyataan keempat, dari 111 responden, sebanyak 51,4 responden menyatakan sangat setuju bahwa tingkat pendidikan sesuai jurusan akan melatih dan membekali karyawan dengan keahlian yang lebih baik, 41,4 menyatakan setuju, 4,5 menyatakn kurang setuju, 0,9 menyatakan tidak setuju, dan 1,8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 5. Pada pernyataan kelima, dari 111 responden, sebanyak 50,5 responden menyatakan sangat setuju bahwa karyawan yang memiliki kompetensi dan kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan baik akan dipertahankan, 45 menyatakan setuju, 1,8 menyatakan kurang setuju, 53 09 menyatakan tidak setuju, dan 1,8 responden menyatakn sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 6. Pada pernyataan keenam, dari 111 responden, sebanyak 55 responden menyatakan sangat setuju bahwa dengan kopetensi yang baik maka karyawan akan lebih mudah dalam penguasaan tugas yang diberikan, 44,1 menyatakan setuju, 0,9 menyatakan kurang setuju, 1,8 menyatakan tidak setuju, dan 0,9 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 7. Pada pernyataan ketujuh, dari 111 responden, sebanyak 44,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa dengan keterampilan yang dimiliki karyawan akan lebih mudah dalam penyelesaian pekerjaannya, 51,4 menyatakan setuju, 1,8 menyatakan kurang setuju, 0,9 menyatakan tidak setuju, dan 1,8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 8. Pada pernyataan kedelapan, dari 111 responden, sebanyak 67,6 responden menyatakan sangat setuju bahwa prilaku karyawan mempengaruhi kinerja karyawan, 29,7 menyatakan setuju, 0 menyatakan kurang setuju, 1,8 menyatakan tidak setuju, dan 0,9 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Spesialisasi Kerja X 2 STS TS KS S SS TOTAL 54 No. Item f f F F f F 1 2 1,8 1 0,9 2 1,8 44 39,6 62 55,9 111 100 2 1 0,9 2 1,8 2 1,8 38 34,2 68 61,3 111 100 3 1 0,9 2 1,8 2 1,8 43 38,7 63 56,8 111 100 4 2 1,8 1 0,9 4 3,6 45 40,5 59 53,2 111 100 5 2 1,8 1 0,9 1 0,9 53 47,7 54 48,6 111 100 6 1 0,9 3 2,7 1 0,9 36 32,4 70 73,1 111 100 7 2 1,8 1 0,9 4 3,6 49 44,1 55 49,5 111 100 Sumber : hasil penelitian, 2015 data diolah Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa : 1. Pada pernyataan pertama, dari 111 responden, sebanyak 55,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa adanya kesesuaian penempatan kerja terhadap karyawan, 39,6 menyatakan setuju, 1,8 menyatakan kurang setuju, 0,9 menyatakan tidak setuju, dan 1,8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 2. Pada pernyataan kedua, dari 111 responden, sebanyak 61,3 responden menyatakan sangat setuju bahwa penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlian yang dim iliki karyawan, 34,2 menyatakan setuju, 1,8 menyatakan kurang setuju, 1,8 menyatakan tidak setuju, dan 55 0,9 responden memyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 111 responden, sebanyak 56,8 responden menyatakan sangat setuju bahwa penempatan karyawan sesuai dengan tingkat pendidikan yang dimiliki akan mempengaruhi kinerja, 38,7 menyatakan setuju, 1,8 menyatakan kurang setuju, 1,8 menyatakan tidak setuju, dan 0,9 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 4. Pada pernyataan keempat, dari 111 responden, sebanyak 53,2 responden menyatakan sangat setuju bahwa dengan spesialisasi pekerjaan beban kerja dan tanggung jawab karyawan dipercaya akan lebih mudah untuk diselesaikan, 40,5 menyatakn setuju, 3,6 menyatakan kurang setuju, 0,9 menyatakan tidak setuju, dan 1,8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 5. Pada pernyataan kelima, dari 111 responden, sebanyak 48,6 responden menyatakan sangat setuju bahwa karyawan memiliki beban kerja dan tanggung jawab dalam pekerjaan yang harus diselesaikan dengan baik, 47,7 menyatakan setuju, 0,9 menyatakan kurang setuju, 0,9 menyatakan tidak setuju, dan 1,8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 6. Pada pernyataan keenam, dari 111 responden, sebanyak 73,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa pembagian pekerjaan yang diberikan berdasarkan kemampuan akan lebih memaksimalkan pekerjaan, 32,4 56 menyatakan setuju, 0,9 menyatakan kurang setuju, 2,7 menyatakan tidak setuju, dan 0,9 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 7. Pada pernyataan ketujuh, dari 111 responden, sebanyak 49,5 responden menyatakan sangat setuju bahwa pembagian pekerjaan dengan melihat karyawan yang memiliki keahliah khusus akan lebih efektif, 44,1 menyatakan setuju, 3,6 menyatakan kurang setuju, 0,9 menyatakan tidak setuju, dan 1,8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Produktivitas Kerja Y No. Item STS TS KS S SS TOTAL f f F f f F 1 2 1,8 1 0,9 2 1,8 63 56,8 43 38,7 111 100 2 2 1,8 1 0,9 2 1,8 59 53,2 47 42,3 111 100 3 2 1,8 1 0,9 3 2,7 64 57,7 41 36,9 111 100 4 2 1,8 1 0,9 5 4,5 65 58,6 38 34,2 111 100 5 2 1,8 1 0,9 3 2,7 74 66,7 31 27,9 111 100 6 1 0,9 2 1,8 7 6,3 62 55,9 39 35,1 111 100 57 7 1 0,9 2 1,8 3 2,7 63 56,8 42 37,8 111 100 Sumber : hasil penelitian, 2015 data diolah Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa : 1. Pada pernyataan pertama, dari 111 responden, sebanyak 38,7 responden menyatakan sangat setuju bahwa efektivitas dan kualitas pekerjaan sangat mempengaruhi produktivitas, 56,8 menyatakan setuju, 1,8 menyatakan kurang setuju, 0,9 menyatakan tidak setuju, dan 1,8 responden menyatak sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 2. Pada pernyataan kedua, dari 111 responden, sebanyak 42,3 responden menyatak sangat setuju bahwa kuantitas pekerjaan berpengaruh kepada produktivitas yang efektif, 53,2 menyatakan setuju, 1,8 menyatakan kurang setuju, 0,9 menyatakan tidak setuju, dan 1,8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 3. Pada pernyataan ketiga, dari 111 responden, sebanyak 36,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa keefektivan dalam produktivitas akan terlihat jika karyawan mampu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, 57,7 menyatakan setuju, 2,7 menyatakan kurang setuju, 0,9 menyatakan tidak setuju, dan1,8 responden menyatakan sangat tidak setuju denga pernyataan tersebut. 4. Pada pernyataan keempat, dari 111 responden, sebanyak 34,2 responden menyatakan sangat setuju bahwa dengan pemanfaatan karyawan yang efesien akan mempengaruhi produktivitas dan input 58 perusahaan, 58,6 menyatakan setuju, 4,5 menyatakan kurang setuju, 0,9 menyatakan tidak setuju, dan 1,8 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 5. Pada pernyataan kelima, dari 111 responden, sebanyak 27,9 responden menyatakan sangat setuju bahwa adanya efisiensi produktivitas kerja jika pekerjaan terlaksana dengan baik, 66,7 menyatakan setuju, 2,7 menyatakan kurang setuju, 0,9 menyatakan tidak setuju, dan 1,8 menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 6. Pada pernyataan keenam, dari 111 responden, sebanyak 35,1 responden menyatakan sangat setuju bahwa apakah pekerjaan telah terlaksana dengan efisien, 55,9 menyatakan setuju, 6,3 menyatakan kurang setuju, 1,8 menyatakan tidak setuju, dan 0,9 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. 7. Pada pernyataan ketujuh, dari 111 responden, sebanyak 37,8 responden menyatakan sangat setuju bahwa dengan manajemen yang baik produktivitas akan maksimal, 568 menyatakan setuju, 2,7 menyatakan kurang setuju, 1,8 menmyatakan tidak setuju, dan 0,9 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

4.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, PENDIDIKAN DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja, Pendidikan dan Prestasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Misaja Mitra Pati.

1 3 17

PENGARUH UPAH, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PENGARUH UPAH, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA CV. ADITEK JAYA DI TEGAL.

0 0 13

PENGARUH MASA KERJA DAN TINGKAT ABSENSI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Pengaruh Masa Kerja Dan Tingkat Absensi Terhadap Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Operasional Pada Perusahaan PK. Nusantara Temanggung.

0 0 10

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN TINGKAT ABSENSI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Pengaruh Pengalaman Kerja Dan Tingkat Absensi Terhadap Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Operasional Pada Perusahaan Nusantara Di Temanggung.

0 0 11

PENGARUH ETIKA KERJA DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SALAMA NUSANTARA.

0 0 1

Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Spesialisasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT. Langkat Nusantara Kepong (Lnk)

1 2 2

Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Spesialisasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT. Langkat Nusantara Kepong (Lnk)

0 0 24

Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Spesialisasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT. Langkat Nusantara Kepong (Lnk)

0 0 13

Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Spesialisasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT. Langkat Nusantara Kepong (Lnk)

0 0 2

Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Spesialisasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT. Langkat Nusantara Kepong (Lnk)

0 0 6