16
proses penugasan atau pengisian jabatan baru atau jabatan yang berbeda. Menurut Mathis dan Jackson 2004:32, spesialisasi kerja adalah penempatan sesorang ke
posisi pekerjaan yang tepat, hal ini difokuskan dengan kesesuaian dan pencocokan antara pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan knowledge, skill, and
abilities orang-orang dengan karakteristik-karakteristik pekerjaan. Para manajer dalam suatu organisasi umumnya memusatkan perhatian
mereka pada 2 dua macam tingkat spesialisasi yaitu: a.
Spesialisasi menurut desain pekerjaan, berupa pengalokasian tugas-tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan bidang masing-masing individu atau
kelompok-kelompok. b.
Spesialisasi menurut departemenisasi, berupa penciptaan unit-unit kerja atau kelompok-kelompok kerja, dengan jalan menempatkan berbagai
macam pekerjaan, di bawah kekuasaan pimpinan organisasi. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa spesialisasi tugas di
dalam suatu organisasi disebabkan karena banyaknya tugas yang harus dilaksanakan oleh tidak hanya satu orang atau beberapa orang saja, selain itu jenis
pekerjaan beraneka ragam, serta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerja dan produktifitas.
2.2.2 Manfaat Spesialisasi Kerja
Menurut Wibowo 2007:115 manfaat spesialisasi kerja adalah agar supaya pekerjaan terselenggara dengan baik sesuai rencana dan dapat diketahui
17
dengan jelas tujuan suatu organisasi, pegawai atau karyawan yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pekerjaan tersebut.
Sedangkan menurut Daft 2006:142 manfaat spesialisasi kerja adalah: a.
Memudahkan bagi seseorang untuk melaksanakan tugas pekerjaannya tanpa nunggu perintah atau komando.
b. Diketahui dengan jelas wewenang dan tanggung jawab dari pekerjaan itu.
c. Tidak meragukan dalam pemberian tugas atau pelaksanaan pekerjaan.
d. Memudahkan dalam pengawasan
e. Tidak terjadinya simpang siur atau benturan dalam pelaksanaan pekerjaan.
f. Menjadi dasar pertimbangan dalam penentuan kebutuhan pendidikan.
2.2.3 Pentingnya Spesialisasi Kerja
Adapun alasan diadakan spesialisasi kerja adalah bahwa seseorang tidak akan melakukan semua pekerjaan yang ada di dalam organisasi seorang diri
tanpabantuan orang lain.
Alasan-alasan tentang pentingnya spesialisasi kerja yang dikemukakan oleh Hariandja 2002:78 antara lain:
1. Karena orang berbeda dalam pembawaan, kemampuan, kecakapan dan
mencapai ketangkasan yang besar dengan spesialisasi. 2.
Karena orang yang sama tidak dapat dapat berada di dua tempat pada saat yang sama.
3. Karena seorang tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama.
18
4. Karena bidang pengetahuan dan keahlian bigitu luas, sehingga dalam
rentang hidup tidak mungkin dapat mengetahui lebih banyak dari pada sebahagian kecil dari padanya.
2.2.4 Indikator-Indikator Spesialisasi Kerja
Menurut Fathoni 2006:87, untuk mengukur spesialisai kerja digunakan indikator-indikator sebagai berikut :
1. Penempatan karyawan
Penempatan karyawan ialah bahwa setiap pegawai atau karyawan telah ditempatkan sesuai dengan kemampuan, keahlian dan pendidikan yang
dimiliki sebab ketidaktepatan dalam menetapkan posisi karyawan akan menyebabkan jalannya pekerjaan menjadi kurang lancar dan tidak maksimal.
2. Beban kerja
Beban kerja adalah tugas pekerjaan yang dipercayakan untuk dikerjakan dan tanggung jawabkan oleh satuan organisasi atau seorang
pegawai tertentu. Beban kerja yang harus dilaksanakan karyawan hendaknya merata, sehingga dapat dihindarkan adanya seorang karyawan
yang mempunyai beban kerja terlalu banyak atau terlalu sedikit. Namun demikian beban kerja yang merata ini tidak berarti bahwa setiap karyawan
di perusahaan tersebut harus tetap sama beban kerjanya. 3.
Pembagian pekerjaan Pembagian pekerjaan adalah pekerjaan yang diberikan berdasarkan
keahlian atau keterampilan khusus. Pembagian pekerjaan sangat
19
diperlukan dalam setiap organisasi karena tidak semua pekerjaan membutuhkan keahlian dan tidak semua orang mempunyai keahlian yang
sama sebab setiap orang mempunyai kelebihan dan keterbatasan sendiri. Agar semua tugas pekerjaan yang ada dapat dilaksanakan dengan baik
maka perlu sekali adanya pembagian pekerjaan, pembagian pekerjaan bukan berarti merupakan tujuan mengkotak-kotakan pegawai atau
karyawan.
2.3 Produktivitas Kerja 2.3.1 Pengertian Produktivitas Kerja