terlalu keras dalam men-jarh. Maka hendaklah setiap peniliti bersikap hati-hati dan berpikir kritis terhadap periwayat yang hanya dinilai jarh oleh mereka.
14
Salah satu diantara Ulama-ulama yang paling ketat dalam memberikan keadilan terhadap para periwayat hadis itu adalah Ibn Abi Hatim al-Razi. Ibn Abi
Hatim al-Razi sangat terkenal sekali dalam keketatannya memberikan penilaian keadilan dan sangat mudah dalam memberikan penilaian ketercelaan terhadap
para periwayat hadis. Dengan sekilas yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik ingin tahu
lebih dalam tentang Ibn Abi Hatim al-Razi. Terutama penilaian beliau dalam menilai para periwayat hadis. Dan akan disusun dalam bentuk karya ilmiah yang
berjudul:
“Peringkat Kritikus Hadis; Studi Kasus Atas Ibn Abi Hatim al-Razi dan al-
Dzahabi”.
B. Pembatasan dan Perumusan masalah
Seperti yang kita ketahui bahwa ada beberapa kritikus hadis yang dikenal sebagai orang yang berlebihan dan terlalu keras dalam mengkritik para periwayat
hadis dan salah satunya adalah Ibn Abi Hatim al-Razi. Dan penulis tertarik untuk mengkaji Ibn Abi Hatim al-Razi lebih dalam lagi tentang penilaian beliau
terhadap para periwayat hadis. Mengingat kitab jarh
wa ta‟dîl yang diterbitkan oleh Dâr al-Kutub Mesir, berjumlah 9 jilid, dan agar pembahasan lebih terarah, maka penulis membatasi
pada kitab jarh wa ta‟dîl jilid dua.
14
Nuruddin Itr, Ulumul Hadits, Penerjemah Drs, H Endang Soetari AD dan Drs. Mujiyo, Bandung: Rosdakarya, 1995 , h. 83.
Adapun secara garis besar, masalah yang dikedepankan dalam skripsi ini, dapat dirumuskan sebagai berikut : “Seberapa ketat Ibn Abi Hatim al-Razi dalam
mengkritik para periwayat hadis dibandingkan dengan al- Dzahabi?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Tujuan Umum
a. Dapat mengetahui seberapa ketat Ibn Abi Hatim al-Razi dalam mengkritikmenilai para periwayat hadis dibandingkan dengan al-
Dzahabi? b. Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan dalam
Ulum al-Hadits, terutama bagi peneliti hadis. Setidaknya dapat menjadi studi banding untuk kajian serupa.
c. Memberikan sumbangan pemikiran kepada mahasiswa atau siapapun yang merasa tertarik mengkaji tentang tulisan ini.
2. Tujuan Khusus a. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program strata satu di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Guna melengkapi salah satu persyaratan akhir pada program S1 untuk
meraih gelar S.TH.I Sarjana Theologi Islam di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
D. Tinjauan Pustaka
Penulis telah melakukan penelusuran dan penulis menemukan beberapa karya ilmiah berupa skripsi yang terkait dengan pembahasan yang sedang penulis
kaji, dan membantu penulis untuk dijadikan sebagai sumber sekunder dalam penulisan skripsi ini. Karya-karya tersebut adalah;
a. Karyanya Miftahul Jannah yang berjudul, ”Peringkat Kritikus Hadis; Telaah
Atas Kitab Tahdzib al-Tahdzib Karya Ibnu Hajar al-Asqalani.
15
Dalam skripsi ini membahas tentang sikap-sikap para pengkritik hadis dalam memberikan
penilaian pada periwayat hadis dalam kitab Tahdzib al-Tahdzib karya Ibnu Hajar al-Asqalani.
b. Karyanya Siti Marwiyah yang berjudul, ”Peringkat Ke-Tsiqah-an Periwayat
Hadits Tingkat Tâbi ‟în ; Telaah Studi Komparatif Ibn Abî Hâtim al-Râzi 240
H – 327 H dan Ibn Hajar al-‟Asqalânî 773 H – 852 H ”.
16
Dalam skripsi ini membahas tentang tabi‟in yang paling tsiqah menurut Abi Hatim dan Ibn
Hajar al-Asqalani.
E. Metodologi Penelitian