Prosedur Pengumpulan Data Hipotesis Statistik Pengujian Hipotesis

Tabel 3.2 Defenisi Operasional Variabel Variabel Konsep Sub Variabel Indikator Skala Arus ak kas dari tivitas operasi X 1 Jumlah arus kas bersih operasi selisih antara arus kas masuk dan keluar perusahaan. Rasio A aktivit Inves rus kas dari gas tasi X 2 Jumlah arus kas bersih investasi selisih arus kas masuk dan arus kas keluar investasi perusahaan. Rasio Laporan Arus Kas X Laporan yang ditujukan untuk melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode yang berasal dari aktivitas perusahaan Arus kas dari aktivitas pendanaan X 3 Jumlah arus kas bersih pendanaan selisih arus kas masuk dan arus kas keluar pendanaan perusahaan. Rasio Harga Saham Y 1 Harga saham menurut harga pasar. Harga rata-rata penutupan Closing Price saham harian perusahaan setelah tanggal publikasi laporan keuangan Rasio Return Saham Y 2 Keuntungan dalam bentuk Capital Gain Return Actual Perubahan harga saham harga saham hari ini dikurangi harga saham kemarin dibagi dengan harga saham pada awal periode Rasio

3.3. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dikumpulkan data sekunder yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah di audit oleh auditor independen pada seluruh perusahaan manufaktur khususnya Laporan Arus Kas, harga penutupan saham selama periode 2001 Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008 sampai dengan 2005. Sumber data tersebut diperoleh dari Jakarta Stock Exchange Monthly, JSX Statistic, Capital Market Directory dan dari Pusat Referensi Pasar Modal lainnya dan informasi website yang dapat diakses melalui internet dengan alamat www.yahoo.finance.com atau www.jsx.co.id , serta karya tulis lain yang dianggap dapat menunjang dalam pembahasan serta analisis hasil penelitian lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan data antara perusahaan cross section dan antar waktu time series atau dikenal dengan pooled cross section-time series.

3.4. Hipotesis Statistik

Dalam penelitian ini digunakan uji statistik untuk menguji apakah laporan arus kas yang terdiri dari arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Sesuai dengan uraian pada latar belakang dan tujuan penelitian di atas maka hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H 1: Laporan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara parsial dan secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. H 2: Laporan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara parsial dan secara simultan berpengaruh terhadap return saham.

3.5. Teknik Analisis Data Dan Pengujian Asumsi Klasik

3.5.1. Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini dan sehubungan dengan operasional variabel yang mempergunakan jenis data kuantitatif maka digunakan analisis linier regresi berganda multiple regression dengan metode pangkat dua terkecil biasa Ordinary Least Square OLS. Metode ini dipakai untuk mengetahui hubungan Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008 dan pengaruh variabel-variabel independen laporan arus kas terhadap variabel dependen harga saham dan return saham. Adapun model regresi linier berganda yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Sritua Arif, 1993:1 : Y 1 = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ε Y 2 = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ε Dimana : Y 1 = Harga saham Y 2 = Return saham X 1 = Arus kas operasi X 2 = Arus kas investasi X 3 = Arus kas pendanaan β = Parameter konstanta β i = Koefisien regresi masing-masing X i , i = 1,2,3 ε = Kesalahan random galad Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan uji asumsi-asumsi yang mendasari penggunaan persamaan regresi linier berganda. Model regresi yang digunakan dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan terjadi penyimpangan asumsi klasik. Dengan dipenuhi asumsi-asumsi tersebut maka estimator OLS Ordinary Leas Square dapat memenuhi harapan, yaitu sebagai estimator yang BLUE Best, Linier, Unbiased, Estimator, artinya suatu penaksir adalah BLUE kalau linier yaitu fungsi linier dari variabel random seperti variabel dependen Y dalam model regresi dan efisien yaitu tidak bias maupun mempunyai varians minimum. Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

3.5.2. Pengujian Normalitas Dan Asumsi Klasik

Asumsi klasik regresi meliputi Gujarati, alih bahasa Sumarno Zain, 1995 yaitu: Heterokedastisitas, Multikolinearitas, Autokorelasi.

A. Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pengujian dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot, dengan kriteria keputusan: 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola distribusi normal. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal. Penyimpangan asumsi normalitas ini akan semakin kecil pengaruhnya apabila jumlah sampel di perbesar Suharyadi Purwanto, 2003. Salah satu penyelesaiannya adalah dengan cara mengubah bentuk nilai variabel yang semula nilai absolut ditransformasikan menjadi bentuk lain kwadratik, resiprokal sehingga distribusi menjadi normal.

B. Uji

Heterokedastisitas Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambar dalam spesifikasi model regresi dengan kata lain jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas. Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008 Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala heterokedastisitas adalah uji metode grafis yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada suatu scatter plot. Apabila terjadi pelanggaran pada asumsi ini maka tindakan perbaikan model adalah dengan melakukan transformasi data dengan cara membagi model regresi yang di dapat dengan salah satu variabel independennya, Ghazali 2001: 76.

C. Uji Multikolinearitas

Masalah-masalah lain yang mungkin akan terjadi penggunaan persamaan regresi berganda adalah multikolinearitas, yaitu suatu keadaan yang satu atau variabel bebasnya terdapat korelasi dengan variabel bebas lainnya atau suatu variabel merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainnya. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor VIF. Batas dari tolerance value adalah 0,1 atau nilai VIF di atas 10, maka terjadi problem multikolinearitas, Ghazali 2001: 77. Apabila terjadi asumsi ini maka tindakan perbaikan model adalah mengeluarkan satu atau lebih variabel independen yang memiliki korelasi yang tinggi dari model regresi atau dengan menambah variabel lain ke dalam model.

3.6. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi klasik terhadap data, selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis pertama sampai dengan hipotesis keempat maka digunakan alat uji sebagai berikut: 1. Uji F, dengan maksud menguji apakah secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, tingkat keyakinan 95 g =0,05 2. Uji Koefisien Determinasi R 2 , melihat beberapa besar variasi dari variabel independen secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel dependen. Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008 Semakin besar nilai R2 berarti semakin besar variasi dari variabel dependen oleh variabel independen. 3. Uji t, dengan maksud untuk menguji apakah secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, dengan tingkat keyakinan 95 g =0,05. Variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen bisa dilihat dari probabilitas variabel independen dibandingkan tingkat kesalahannya g. Jika probabilitas variabel independen lebih besar dari tingkat kesalahannya g maka variabel independen tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel independen lebih kecil dari tingkat kesalahannya g maka variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Statistik Deskriptif

Penelitian ini mengamati 2 Variabel terikat yaitu variabel harga saham dan variabel return saham dan 3 variabel bebas yaitu variabel arus kas operasi X1, variabel arus kas investasi X2, dan variabel arus kas pendanaan X3. Informasi semua variabel diambil berdasarkan laporan keuangan tahunan selama tahun 2001 sampai dengan 2005. Analisis deskriptif semua variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut:

A. Variabel Arus Kas Operasi

Table 4.1. Descriptive Statistics Operasi N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tahun 2001 84 -80705504773 3.39921E+12 1.11889E+11 3.97358E+11 Tahun 2002 84 -2.79848E+11 4.14272E+12 1.14863E+11 4.83086E+11 Tahun 2003 84 -65563883170 2.42662E+12 1.28144E+11 3.89898E+11 Tahun 2004 84 -1.346E+11 3.17942E+12 1.39252E+11 4.93938E+11 Tahun 2005 84 -3.08806E+11 2.483E+12 99432797208 3.78042E+11 Valid N listwise 84 Dari hasil olahan data pada tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata arus kas operasi terbesar ada pada tahun 2004 yaitu sebesar 139.252.000.000, hal ini berarti pada tahun 2004 kondisi rata-rata arus kas operasi perusahaan sampel mencapai nilai terbaik. Sedangkan nilai standar deviasi yang terbesar adalah pada tahun 2004 dengan nilai standart deviasi sebesar 493.938.000.000. Hal ini berarti bahwa pada tahun 2004 nilai cash flow operasi semua perusahaan sampel paling bervariasi dengan nilai terbesar 3.179.420.000.000 dan terkecil -134.600.000.000. Kondisi ini sekaligus menunjukkan bahwa kondisi arus kas operasi perusahaan sampel sangat berfluktuasi, Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007. USU e-Repository © 2008

Dokumen yang terkait

Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tekstil Dan Garment Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 33 100

Pengaruh laba akuntansi arus kas, dan return on asset terhadap return saham: studi empiris pada industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek Indonesia Periode 2007-2009

1 7 111

PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS DAN RETURN ON INVESTMENT TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 24

PENGARUH ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15

PENDAHULUAN Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI LAPORAN ARUS KAS ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta).

0 1 15

PENDAHULUAN ANALISIS KANDUNGAN INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta).

0 1 11

ANALISIS PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 2 14

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 2 7

NoPERUSAHAAN ANALISIS PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 11