saham PT. Asiaplast Industries Tbk. Kondisi ini menunjukkan bahwa return saham
perusahaan sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang return sampel tinggi cukup jauh dengan rata-rata jarak dengan perusahaan yang return saham
sangat rendah.
4.2. Analisis Hasil Pengujian Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu analisa data yang akurat, suatu persamaan regresi sebaiknya memenuhi semua asumsi klasik. Asumsi-asumsi klasik yang harus dipenuhi
antara lain terbebas dari auto korelasi, multikolineritas, heterokedastisitas, dan normalitas Kuncoro; 2001.
4.2.1. Uji Normalitas
Pada penelitian ini uji normalitas hanya akan dideteksi melalui analisis grafik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS 12. Adapun hasil pengujian
normalitas untuk harga dan return saham dapat dilihat pada gambar 4.1 dan gambar 4.2.
Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007.
USU e-Repository © 2008
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
E xp
ect ed
C um
P ro
b
Dependent Variable: RETURN SAHAM Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007.
USU e-Repository © 2008
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan simetris tidaknya distribusi data. Uji normalitas akan dideteksi melalui analisa grafis yang dihasilkan melalui perhitungan
regressi dengan SPSS versi.12. Dasar pengambilan keputusan yaitu Santoso, 2001: a.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2.2.2 Uji Multikolierinitas
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya korelasi yang besar diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya gejala multikolonieritas dapat dilakukan
dengan uji collinearity statistic. Dalam melakukan uji multikolierinitas harus diketahui terlebih dahulu Variance Inflation Factor VIF.
Pedoman pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: a. Jika Variance Inflation Factor VIF 10 maka terdapat persoalan Multikolieritas
diantara variabel bebas. b. Jika Variance Inflation Factor VIF 10 maka tidak terdapat persoalan
Multikolieritas diantara variabel bebas.
Tabel 4.6
Coefficients Nilai VIF
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF
1
Constant Operasi 0.89
1.124 Investasi 0.895
1.117 Pendanaan 0.994
1.006
Dependen variabel
: Harga Saham
Tagor Darius Sidauruk: Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Dan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek jakarta, 2007.
USU e-Repository © 2008
Tabel 4.7
Coefficients Nilai VIF
a
.890 1.124
.895 1.118
.994 1.006
OPERASI INVESTASI
PENDANAAN Model
1 Tolerance
VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: RETURN SAHAM a.
Dari tabel di atas, terlihat bahwa variabel independen yaitu Arus kas operasi, Arus kas investasi dan Arus kas pendanaan, mempunyai angka variance inflaction factor
VIF dibawah angka 10. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa regresi yang dipakai tidak terdapat persoalan multikolinieritas.
2.2.3. Uji Heterokedastisitas