16
2.1.3  Studi Peristiwa
Event Study
Event  study
menggambarkan  sebuah  teknik  riset  yang  memungkinkan pasar  untuk  menilai  dampak  dari  suatu  peristiwa  tertentu  terhadap  harga  saham
suatu  perusahaan.
Event  study
juga  dapat  dikatakan  sebagai  alat  analisa  yang dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  ada  reaksi  signifikan  dalam  pasar  finansial
terhadap  kejadian  yang  dihipotesakan  dan  mempengaruhi  harga  saham  di  pasar dari sebuah perusahaan Herlianto, 2013:78.
Studi  peristiwa
event  study
digunakan  untuk  mempelajari  reaksi  pasar terhadap suatu peristiwa, baik pada saat peristiwa itu terjadi maupun beberapa saat
setelah  peristiwa  itu  terjadi.  Reaksi  pasar  ditunjukkan  dengan  adanya  perubahan volume  perdagangan  dari  sekuritas  yang  bersangkutan.  Hal  ini  ditujukan  untuk
melihat apakah volume perdagangan saham akan meningkat atau menurun setelah peristiwa itu terjadi atau sudah terpengaruh sebelum peristiwa terjadi.
Menurut  Herlianto  2013:78,  standar  metodologi  yang  biasanya digunakan dalam
event study
ini adalah: 1.
Mengumpulkan  sampel,  yaitu  perusahaan-perusahaan  yang  mempunyai pengumuman yang mengejutkan pasar, perubahan harga dapat terjadi jika
ada
event
yang mengejutkan pasar, misalnya ada pengumuman perusahaan akan  melakukan
stock  split
,  penerbitan  saham  baru  atau  pengumuman mengenai
earning
perusahaan. 2.
Menentukan hari pengumuman atau
event
. 3.
Menentukan  periode  pengamatan,  periode  pengamatan  biasanya  dihitung dalam hari.
Universitas Sumatera Utara
17 4.
Menghitung
return
masing-masing  sampel  setiap  hari  selama  periode pengamatan.
5. Menghitung
return abnormal
.
2.1.4  Saham 2.1.4.1 Pengertian Saham
Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham
stock
.  Dengan  memiliki  saham  suatu  perusahaan,  maka  investor  akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi
dengan  pembayaran semua  kewajiban  perusahaan.
Fahmi  2013:270 mengemukakan bahwa saham adalah:
a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modaldana pada suatu perusahaan.
b. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan
diikuti  dengan  hak  dan  kewajiban  yang  dijelaskan  kepada  setiap pemegangnya.
c. Persediaan yang siap untuk dijual.
2.1.4.2 Jenis-jenis Saham
Jogiyanto 2014 mengemukakan jenis-jenis saham sebagai berikut: 1.
Saham Biasa
Common Stock
Jika  perusahaan  hanya  mengeluarkan  satu  kelas  saham  saja,  saham  ini biasanya  dalam  bentuk  saham  biasa
common  stock
.  Pemegang  saham  adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan manajemen untuk menjalankan operasi
Universitas Sumatera Utara
18 perusahaan.  Sebagai  pemilik  perusahaan,  pemegang  saham  biasa  mempunyai
beberapa hak, yakni: a.
Hak Kontrol Pemegang  saham  mempunyai  saham  untuk  memilih  dewan  direksi.  Ini
berarti  bahwa  pemegang  saham  mempunyai  hak  untuk  mengontrol  siapa  yang akan  memimpin  perusahaannya.  Pemegang  saham  dapat  melakukan  hak
kontrolnya  dalam  bentuk  memveto  dalam  pemilihan  direksi  di  rapat  tahunan pemegang  saham  atau  memveto  pada  tindakan-tindakan  yang  membutuhkan
persetujuan pemegang saham. b.
Hak Menerima Pembagian Keuntungan Sebagai  pemilik  perusahaan,  pemegang  saham  biasa  berhak  mendapat
bagian  dari  keuntungan  perusahaan.  Keputusan  perusahaan  membayar  dividen tidak dicerminkan dalam kebijaksanaan dividen
dividend policy
. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam bentuk dividen, semua pemegang
saham biasa mendapatkan haknya yang sama. c.
Hak
Preemptive
Hak  preemptif
preemptive  right
merupakan  hak  untuk  mendapatkan persentasi  pemilikan  yang sama jika perusahaan  mengeluarkan tambahan lembar
saham.  Hak  preemptif  memberi  prioritas  kepada  pemegang  saham  lama  untuk membeli  tambahan  saham  yang  baru,  sehingga  persentase  pemilikannya  tidak
berubah.
Universitas Sumatera Utara
19 2.
Saham Preferen Saham preferen mempunyai sifat gabungan
hybrid
antara obligasi
bond
dan  saham  biasa.  Seperti
bond
yang  membayarkan  bunga  atas  pinjaman,  saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen. Seperti saham
biasa,  dalam  hal  likuidasi,  klaim  pemegang  saham  preferen  di  bawah  klaim pemegang  saham  obligasi.  Dibandingkan  dengan  saham  biasa,  saham  preferen
mempunyai  beberapa  hak,  yaitu  hak  atas  dividen  tetap  dan  hak  pembayaran terlebih  dahulu  jika  terjadi  likuidasi.  Oleh  karena  itu,  saham  preferen  dianggap
mempunyai karakteristik ditengah-tengah antara
bond
dan saham biasa. 3.
Saham Treasuri
Treasury Stock
Saham  treasuri  adalah  saham  milik  perusahaan  yang  sudah  pernah dikeluarkan  dan  beredar  yang  kemudian  dibeli  kembali  oleh  perusahaan  untuk
tidak  dipensiunkan  tetapi  disimpan  sebagai  treasuri.  Perusahaan  emiten  membeli kembali  saham  beredar  sebagai  saham  treasuri  dengan  alasan-alasan  sebagai
berikut: a.
Akan  digunakan  dan  diberikan  kepada  manajer-manajer  atau  karyawan- karyawan  di  dalam  perusahaan  sebagai  bonus  dan  kompensasi  dalam
bentuk saham. b.
Meningkatkan  volume  perdagangan  di  pasar  modal  dengan  harapan meningkatkan nilai pasarnya.
c. Memberikan  sinyal  kepada  pasar  bahwa  harga  saham  tersebut  murah,
sehingga perusahaan mau membelinya kembali.
Universitas Sumatera Utara
20 d.
Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar untuk menaikkan laba per lembarnya.
e. Alasan  khusus  lainnya  yaitu  dengan  mengurangi  jumlah  saham  yang
beredar  sehingga  dapat  mengurangi  kemungkinan  perusahaan  lain  untuk menguasai jumlah saham secara mayoritas dalam rangka pengambilan alih
tidak bersahabat
hostile takeover
.
2.1.4.3 Faktor-faktor Penentu Saham Naik Turun
Ada  beberapa  kondisi  dan  situasi  yang  menentukan  suatu  saham  akan mengalami fluktuasi, yakni Fahmi, 2013:276:
a. Kondisi mikro dan makro ekonomi.
b. Kebijakan  perusahaan  dalam  memutuskan  untuk  ekspansi  perluasan
usaha. c.
Pergantian direksi secara tiba-tiba. d.
Adanya  direksi  atau  pihak  komisaris  perusahaan  yang  terlibat  tindak pidana dan kasusnya sudah masuk ke pengadilan.
e. Kinerja  perusahaan  yang  terus  mengalami  penurunan  dalam  setiap
waktunya. f.
Risiko  sistematis,  yaitu  suatu  bentuk  risiko  yang  terjadi  secara menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat.
g. Efek  dari  psikologi  pasar  yang  ternyata  mampu  menekan  kondisi
teknikal jual beli saham.
Universitas Sumatera Utara
21
2.1.4.4 Alasan Perusahaan Menjual Saham
Ada  beberapa  alasan  yang  menjelaskan  mengapa  suatu  perusahaan memutuskan untukmenerbitkan danmenjual saham, yaitu Fahmi, 2013:277:
a. Kebutuhan  dana  dalam  jumlah  besar  dan  pihak  perbankan  tidak
mampu  untuk  memberikan  pinjaman  karena  berbagai  alasan  seperti tingginya risiko yang akan dialami jika terjadi kemacetan.
b. Keinginan  perusahaan  untuk  mempublikasikan  kinerja  perusahaan
secara lebih sistematis. c.
Menginginkan harga saham  perusahaan terus naik dan terus diminati oleh  konsumen  secara  luas,  sehingga  nantinya  akan  memberikan  efek
kuat  bagi  perusahaan  sepertirasa  percaya  diri  di  kalangan  manajemen perusahaan.
d. Mampu  memperkecil  risiko  yang  timbul  karena  permasalahan  risiko
diselesaikan dengan pembagian dividen.
2.1.5  Likuiditas Saham
Likuiditas  saham  merupakan  salah  satu  indikator  untuk  melihat  reaksi pasar  terhadap  suatu  pengumuman  atas
corporate  action
yang  dilakukan  suatu perusahaan.  Menurut  Tandelilin  dalam  Rusliati  2010  likuiditas  saham  adalah
tingkat keaktifan dari sebuah saham untuk  dapat dijual atau dijadikan uang tunai oleh  investor  yang  memilikinya.  Likuiditas  saham  terbentuk  karena  mekanisme
permintaan dan penawaran terhadap saham.
Universitas Sumatera Utara
22 Brigham dan Michael 2011:34 menjelaskan volume perdagangan saham
atau  likuiditas  saham  merupakan  kemampuan  saham  untuk  dijual  dengan  cepat pada harga wajar  yang dilihat pada
close  price
pada harga pasar sekuritas terkini dimana  likuiditas  saham  tergantung  pada  jumlah  dan  kualitas  saham.  Likuiditas
saham  dapat  dilihat  dari  aktivitas  volume  perdagangan  saham  atau
Trading Volume Activity
TVA.
Trading  volume  activity
TVA    merupakan  perbandingan  antara  jumlah saham  perusahaan  yang  diperdagangkan  pada  periode  tertentu  dengan  jumlah
saham perusahaan yang beredar pada periode tertentu.  Besar kecilnya perubahan rata-rata
Trading  Volume  Activity
sebelum  dan  sesudah  pemecahan  saham merupakan  ukuran  besar  kecilnya  akibat  yang  ditimbulkan  dari  informasi
pemecahan  saham.  Apabila  volume  saham  yang  diperdagangkan
trading
lebih besar  daripada  volume  saham  yang  diterbitkan
listing
maka  saham  tersebut semakin  likuid.  Adapun  formula  untuk  menghitung
Trading  Volume  Activity
TVA adalah sebagai berikut:
Keterangan: i  =  nama perusahaan
t  =  waktu tertentu
2.1.6
Return
Saham
Alasan  utama  orang  berinvestasi  adalah  untuk  memperoleh  keuntungan. Return merupajan hasil yang diperoleh dari investasi Jogiyanto, 2014:263. Suatu
Universitas Sumatera Utara
23 hal yang sangat wajar apabila investor menuntut tingkat
return
tertentu atas dana yang  telah  diinvestasikannya.
Return
juga  dapat  dikatakan  sebagai  salah  satu faktor  yang memotivasi  investor dalam berinvestasi dan merupakan imbalan atas
keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.
Return
saham  atau  pengembalian  saham  merupakan  salah  satu  aspek terpenting  dalam  melakukan  analisis  investasi.
Return
saham  adalah  tingkat keuntungan  yang  akan  dinikmati  oleh  investor  atas  suatu  investasi  yang
dilakukannya  dalam  bentuk  saham.  Tingkat  pengembalian  atau
return
suatu investasi  diukur  sebagai  total  keuntungan  dan  kerugian  yang  diterima  investor
pemilik selama suatu periode tertentu Gumanti, 2011:54.
Return
saham  dilihat  sebagai  keuntungan  yang  diperoleh  oleh  para investor  atas  investasi  yang  dilakukannya  dalam  sekuritas  saham.  Menurut
Syahyunan  2013:205,  keuntungan  ini  dapat  dilihat  pada  dividen  dan
capital gain
. a.
Dividen Dividen  adalah  pembagian  keuntungan  yang  diberikan  perusahaan
penerbit  saham  atas  keuntungan  yang  dihasilkan  perusahaan.  Dividen  diberikan setelah  mendapat  persetujuan  dari  pemegang  saham  dalam  Rapat  Umum
Pemegang  Saham  RUPS.  Investor  yang  berhak  menerima  dividen  adalah investor  yang  memegang  saham  hingga  batas  waktu  yang  ditentukan  oleh
perusahaan  pada  saat  pengumuman  dividen.  Untuk  menghitung  keuntungan  dari dividen saham digunakan rumus berikut:
Universitas Sumatera Utara
24 Keterangan:
D
t
= dividen pada periode t P
t-1
= harga saham pada periode t-1 b.
Capital Gain Capital  gain
terbentuk  dengan  adanya  aktivitas  perdagangan  saham  di pasar  sekunder.  Umumnya  investor  dengan  orientasi    jangka  pendek  mengejar
keuntungan  melalui
capital  gain
.  Pada  penelitian  ini
capital  gain
digunakan sebagai proksi
return
saham.
Capital gain
dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
Keterangan: R
i,t
=
return
yang sesungguhnya terjadi untuk sekuritas i pada periode t P
i,t
= harga saham i pada periode t P
i,t-1
= harga saham i pada periode t-1
2.1.7
Bid Ask Spread
Menurut  Jones  2004  dalam  Veronica  2013,
bid  ask  spread
adalah bagian dari biaya perdagangan saham. Harga
bid
adalah penawaran harga tertinggi untuk  membeli  sekuritas  yang  diberikan.  Harga
ask
adalah  harga  terrendah dimana  sekuritas  yang  ditawarkan  untuk  dijual.
Bid  ask  spread
dapat  dihitung
Universitas Sumatera Utara
25 melalui  selisih  harga  jual  dan  harga  beli  suatu  saham  dan  dibagi  dengan  harga
saham sesungguhnya. Adapun formula untuk menghitung
bid ask spread
yakni:
2.1.8  Risiko