47
3.8.2 Uji Normalitas
Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi yaitu uji normalitas data populasi. Menurut Rochaety,
et al.
2009:104 hasil uji normalitas yang baik adalah bentuk distribusi normal atau mendekati normal. Jika data berdistribusi
normal, titik-titik plotnya harus berada pada suatu garis lurus. Sedangkan jika titik-titik tersebut membentuk seperti huruf S, maka menunjukkan bahwa data
menjulur
skew
. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas
dengan pendekatan Kolmogorv-Smirnov. Uji Kolmogorv-Smirnov merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi dengan
distribusi tertentu, dalam hal ini adalah distribusi normal Widarjono, 2015:90. Alat uji ini digunakan untuk memastikan apakah data di sepanjang garis
diagonal berdistribusi normal atau tidak. Hipotesisnya sebagai berikut: H
= data residual berdistribusi normal H
a
= data residual tidak berdistribusi normal Pendekatan ini menggunakan tingkat signifikan
α sebesar 5. Jika nilai Asymp.Sig 2
tailed
lebih besar dari taraf nyata α, maka H diterima. Artinya
data residual berdistribusi secara normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig 2
tailed
lebih kecil dari taraf nyata α maka H diterima, artinya data residual tidak
berdistribusi secara normal.
3.8.3 Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas data, maka dilakukan pengujian statistik untuk menguji hipotesis. Apabila data menunjukkan distribusi normal, pengujian
Universitas Sumatera Utara
48 statistik yang digunakan adalah Uji-t berpasangan
paired t-test
. Sedangkan apabila data menunjukkan distribusi tidak normal, maka peneliti menggunakan
metode uji
Wilcoxon
untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan likuiditas saham,
return
saham, dan
bid ask spread
pada saat sebelum dan setelah melakukan
stock split
. Bentuk pengujiannya adalah:
Likuiditas Saham
H :
µ
1
=
µ
2
artinya tidak terdapat perbedaan likuiditas saham yang signifikan sebelum dan setelah melakukan
stock split
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H
1
:
µ
1
≠
µ
2
artinya terdapat perbedaan likuiditas saham yang signifikan sebelum dan setelah melakukan
stock split
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Return
Saham
H :
µ
3
=
µ
4
artinya tidak terdapat perbedaan
return
saham yang signifikan sebelum dan setelah melakukan
stock split
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H
2
:
µ
3
≠
µ
4
artinya terdapat perbedaan
return
saham yang signifikan sebelum dan setelah melakukan
stock split
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
49
Bid Ask Spread
H :
µ
5
=
µ
6
artinya tidak terdapat perbedaan
bid ask spread
yang signifikan sebelum dan setelah melakukan
stock split
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H
3
:
µ
5
≠
µ
6
artinya terdapat perbedaan
bid ask spread
yang signifikan sebelum dan setelah melakukan
stock split
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN