F. Pemungutan dan
Pengembalian Bea
Masuk dalam
Tindakan Pengamanan
Tarif bea masuk dalam rangka tindakan pengamanan atau tindakan pengamanan sementara ditetapkan berdasarkan persentase dari nilai pabean
advolornm
atau secara spesifik. Tarif BMTP atau BMTP sementara ditetapkan secara
advolornm,
dihitung dengan rumus: Tarif X nilai pabean X Nilai Tukar Mata Uang.
Tarif BMTP atau BMTP sementara yang ditetapkan secara spesifik, dihitung dengan rumus:
Tarif per satuan barang dalam satuan mata uang tertentu X jumlah barang X nilai tukar mata uang.
144
Nilai pabean merupakan nilai pabean yang digunakan untuk penghitungan bea masuk. Tarif BMTP atau BMTP sementara adalah tarif yang berlaku pada
tanggal PIB Pemberitahuan Impor Barang didaftarkan ke kantor pelayanan. nilai tukar mata uang yang digunakan untuk penghitungan dan pembayaran BMTP atau
BMTP sementara adalah nilai tukar mata uang yang berlaku pada saat pembayaran.
145
Pembayaran BMTP atau BMTP sementara bagi importir diwajibkan untuk menyerahkan PIB atau menyerahkan pemberitahuan pembayaran BMTP atau
144
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55Pmk.042015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk dalam Rangka Tindakan
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, Pasal 3 ayat 1, 2 dan 3
145
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55Pmk.042015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk dalam Rangka Tindakan
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan ,Pasal 4 ayat 1, 2, dan 3.
Universitas Sumatera Utara
BMTP sementara. BMTP atau BMTP sementara wajib dibayar secara tunai oleh importir yang dibayar oleh importir paling lambat pada saat PIB didaftarkan.
146
Berdasarkan hasil pemeriksaan pabean yang dilakukan oleh Pejabat Bea dan Cukai atau Direktur Jenderal ditemukan kelebihan atau kekurangan
penghitungan BMTP atau BMTP sementara maka Pejabat Bea dan Cukai menerbitkan Surat Penetapan Tarif Nilai Pabean SPTNP atau Direktur Jenderal
Bea dan Cukai menerbitkan Surat Penetapan Kembali Tarif Nilai Pabean SPKTNP dalam hal kewajiban pabean diselesaikan dengan menyerahkan PIB
dan dilunasi bea masuknya. Kesalahan tata usaha terdiri atas :
147
1. Kesalahan tulis. 2. Kesalahan hitung.
3. Kesalahan pencantuman tarif. 4. Kesalahan yang mengakibatkan penyetoran penerimaan negara yang tidak
seharusnya menjadi hak negara untuk menerimanya. Pihak yang berhak mendapatkan pengembalian BMTP adalah importir
atau pengusaha tempat penimbunan berikat. Pengembalian BMTP dapat diberikan kepada pihak yang berhak terhadap seluruh atau sebagian bea masuk
yang telah dibayar dalam hal sebagai berikut :
148
146
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55Pmk.042015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk dalam Rangka Tindakan
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, Pasal 5 ayat 1, Pasal 6 ayat 1, Pasal 7.
147
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55Pmk.042015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk dalam Rangka Tindakan
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, Pasal 17.
148
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55Pmk.042015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk dalam Rangka Tindakan
Universitas Sumatera Utara
1. Kelebihan pembayaran bea masuk karena penetapan tarif bea masuk danatau nilai pabean oleh Pejabat Bea dan Cukai.
2. Kelebihan pembayaran bea masuk karena penetapan kembali tarif bea masuk danatau nilai pabean oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
3. Kelebihan pembayaran bea masuk karena kesalahan tata usaha. 4. Barang impor yang dikecualikan dari pengenaan BMTP.
5. Impor barang yang oleh sebab tertentu harus diekspor kembali atau dimusnahkan di bawah pengawasan Pejabat Bea dan Cukai.
6. Impor barang yang sebelum diberikan persetujuan impor untuk dipakai kedapatan jumlah yang sebenarnya lebih kecil daripada yang telah dibayar bea
masuknya, cacat, bukan barang yang dipesan, atau berkualitas lebih rendah. 7. Kelebihan pembayaran bea masuk sebagai akibat keputusan keberatan.
8. Kelebihan pembayaran bea masuk sebagai akibat putusan pengadilan pajak atau putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap .
Pengembalian BMTP sementara kepada pihak yang berhak dapat juga diberikan terhadap seluruh atau sebagian BMTP sementara dalam hal laporan
akhir hasil penyelidikan KPPI tidak ditemukan peningkatan jumlah barang impor yang mengakibatkan kerugian serius atau ancaman kerugian serius terhadap
industri dalam negeri.
149
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, Pasal 15 dan Pasal 16 ayat 1.
149
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55Pmk.042015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk dalam Rangka Tindakan
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, Pasal 16 ayat 3.
Universitas Sumatera Utara
Pengembalian BMTP bisa didapatkan oleh pihak yang berhak dengan mengajuk permohonan pengembalian kepada kepala kantor pelayanan tempat
penyelesaian kewajiban pabean dengan menggunakan formulir sesuai dengan format yang telah ditentukan dan dapat disampaikan dalam bentuk tulisan di atas
formulir atau data elektronik. Permohonan pengembalian BMTP ditandatangani oleh perseorangan atau pimpinan organisasi yang memiliki kewenangan.
Permohonan pengembalian BMTP diperuntukkan hanya untuk 1 dokumen pabean yang menjadi dasar pengembalian dan harus dilampiri dengan hal-hal
sebagai berikut :
150
1. Fotokopi dokumen yang menjadi dasar pengembalian, antara lain: a. Pemberitahuan pabean.
b. Surat penetapan. c. Keputusan keberatan.
d. Salinan putusan pengadilan pajak. e. Salinan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
f. Laporan hasil akhir penyelidikan oleh KPPI yang ditembuskan ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
2. Fotokopi identitas pemohon sebagai berikut: a. Kartu tanda penduduk untuk perseoranganpemohon.
b. Akte badan untuk pemohon berbentuk badan. c. Bukti penerimaan negara atau bukti pembayaran.
150
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55Pmk.042015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk dalam Rangka Tindakan
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, Pasal 18 ayat 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
Universitas Sumatera Utara
d. Surat pernyataan bahwa BMTP atau BMTP sementara yang diminta pengembaliannya belum pernah diberikan pengembalian.
e. Surat kuasa pengurusan pengembalian dalam hal dikuasakan. f. Surat ketrangan dari bank bahwa rekening penerima pengembalian masih
aktif. g. Dokumen lain yang dapat memperkuat alasan permohonan.
Apabila pihak yang berhak sudah mengajukan permohonan pengembalian tetapi surat penetapan belum diterbitkan, maka kepala kantor pelayanan
menerbitkan surat penetapan atau membuat surat permintaan tertulis kepada Pejabat Bea dan Cukai yang berwenang melakukan penetapan untuk menerbitkan
surat penetapan. Surat permintaan tersebut disampaikan paling lama dalam jangka waktu 5 hari kerja terhitung sejak tanggal surat permohonan pengembalian
diterima oleh kantor pelayanan
151
. Pengembalian atas kelebihan pembayaran BMTP atau BMTP sementara
akibat putusan pengadilan pajak atau putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dapat dilaksanakan setelah salinan putusan pengadilan pajak atau
salinan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap telah diterima oleh kantor pelayanan dari pengadilan pajak atau pengadilan yang menerbitkan
151
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55Pmk.042015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk dalam Rangka Tindakan
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, Pasal 18 ayat 7 dan8.
Universitas Sumatera Utara
putusan dan surat permohonan pengembalian telah diajukan oleh pihak yang berhak.
152
Kepala kantor pelayanan atau Pejabat Bea dan Cukai melakukan penelitian formil dan materiil atas setiap permohonan pengembalian yang diajukan.
Penelitian formil yang dilakukan terdiri atas kesesuaian surat permohonan dan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan. Apabila permohonan telah memenuhi
persyaratan, maka kepala kantor pelayanan atau Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk menerbitkan tanda terima. Tapi jika permohonan tidak memenuhi
persyaratan, maka permohonan dikembalikan dan pemohon dapat mengajukan kembali setelah memenuhi kelengkapan persyaratan. Penelitian formil dilakukan
paling lama 5 lima hari kerja sejak permohonan pengembalian diterima oleh kepala kantor pelayanan atau Pejabat Bea dan Cukai. Penelitian formil dilakukan
terhadap :
153
1. Penelitian terhadap database pengembalian untuk mengetahui bahwa BMTP yang diajukan pengembalian belum pernah diberikan pengembalian.
2. Dokumen yang menjadi dasar pengembalian. 3. Bukti penerimaan negara atau bukti pembayaran.
4. Kesesuaian data antara jumlah yang dimintakan pengembalian, dokumen dasar pengembalian dan bukti penerimaan negara.
152
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55Pmk.042015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk dalam Rangka Tindakan
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, Pasal 19.
153
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55Pmk.042015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk dalam Rangka Tindakan
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, Pasal 20.
Universitas Sumatera Utara
5. Setoran BMTP atau BMTP sementara yang dimintakan pengembalian sudah disetorkan ke rekening kas negara.
6. Rekening penerimaan pengembalian. 7. Tunggakan utang pihak yang berhak.
8. Kesesuaian atas jumlah dan jenis barang yang mendapatkan pembebasan atau keringanan BMTP atau BMTP sementara.
Permohonan pengembalian dapat diproses jika setoran BMTP atau BMTP sementara yang diminta pengembalian oleh pihak yang berhak telah diterima dan
dibukukan di rekening kas umum negara. Kepala kantor pelayanan atau Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk melakukan penelitian danatau konfirmasi atas
kebenaran setoran terhadap data sistem penerimaan negara secara elektronik atau kepada Kepala KPPN Kantor pelayanan Perbendaharaan Negara terkait paling
lama 5 lima hari kerja terhitung sejak permohonan diterima. Kepala KPPN menyampaikan hasil konfirmasi sebagaimana kepada kepala kantor pelayanan
atau Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk paling lama 5 lima hari kerja terhitung sejak surat konfirmasi diterima oleh KPPN. Proses penelitian atau konfirmasi atas
kebenaran setoran dapat dilakukan dengan menggunakan secara elektronik
154
. Kepala Kantor Pelayanan memberikan keputusan persetujuan atau
penolakan permohonan pengembalian paling lama 30 tiga puluh hari terhitung
154
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55Pmk.042015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk dalam Rangka Tindakan
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, Pasal 21.
Universitas Sumatera Utara
sejak permohonan diterima. Jangka waktu memberikan keputusan permohonan pengembalian tidak termasuk waktu yang dipergunakan untuk melakukan :
155
1. Konfirmasi setoran BMTP atau BMTP sementara yang diminta pengembalian ke KPPN.
2. Konfirmasi ke pengadilan pajak atau pengadilan, dalam hal salinan putusan pengadilan pajak atau putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap
belum diterima oleh kepala kantor pelayanan. 3. Penetapan sebagai dasar pengembalian.
Keputusan pengembalian BMTP atau BMTP disampaikan kepada pemohon dan salinan keputusan pengembalian tersebut disampaikan kepada :
156
1. Direktur Jenderal u. p. Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai.
2. KPPN mitra kerja kantor pelayanan. 3. Kantor wilayah dalam hal kantor pelayanan di bawah pengawasannya.
4. Kantor pelayanan.
155
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55Pmk.042015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk dalam Rangka Tindakan
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, Pasal 22 ayat 1 huruf a, dan ayat 2.
156
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55Pmk.042015 tentang Tata Cara Pemungutan dan Pengembalian Bea Masuk dalam Rangka Tindakan
Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan ,Pasal 22 ayat 6.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN
TERHADAP INDUSTRI KERAMIK DI INDONESIA
A. Industri Keramik sebagai Salah Satu Sektor yang Dikenakan Tindakan Pengamanan Perdagangan
Liberalisasi membawa dinamika perubahan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian nasional. Di satu sisi pengaruh yang paling
dirasakan adalah terjadi persaingan yang semakin ketat dan di sisi lain membuka peluang kolaborasi sehingga pembangunan industri memerlukan berbagai
dukungan dalam bentuk perangkat kebijakan yang tepat, perencanaan yang terpadu, dan pengelolaan yang efisien dengan memperhatikan prinsip-prinsip tata
kelola yang baik.
157
Pembangunan sektor industri telah memiliki landasan hukum Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian sebagai penjabaran
operasional Undang-Undang Dasar 1945 khususnya Pasal 33. Namun, landasan hukum tersebut sudah tidak memadai sehingga perlu diganti dengan undang-
undang yang baru guna mengantisipasi dinamika perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
158
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
157
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian, bagian Penjelasan alenia 3.
158
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
Perindustrian
, bagian Penjelasan alenia 4.
Universitas Sumatera Utara
Perindustrian, yang mengakibatkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Berdasarkan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian disebutkan bahwa industri adalah seluruh bentuk kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan baku atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih
tinggi, termasuk jasa industri. Pemerintah dalam rangka meningkatkan ketahanan Industri dalam negeri,
melakukan tindakan pengamanan industri yang ditetapkan oleh Presiden dengan mempertimbangkan usulan Menteri Perindustrian. Tindakan pengamanan industri
meliputi
159
: 1. Pengamanan akibat kebijakan, regulasi, dan iklim usaha yang mengancam
ketahanan dan mengakibatkan kerugian Industri dalam negeri. 2. Pengamanan akibat persaingan global yang menimbulkan ancaman terhadap
ketahanan dan mengakibatkan kerugian industri dalam negeri. Penetapan tindakan pengamanan sebagai akibat persaingan global yang
dapat dikenakan berupa tarif dan nontarif. Penetapan tindakan pengamanan berupa tarif dilakukan oleh Menteri Keuangan atas usul Menteri Perindustrian.
Sedangkan, penetapan tindakan pengamanan berupa nontarif dilakukan oleh Menteri Perindustrian setelah berkoordinasi dengan Menteri terkait.
160
Pemerintah dapat melakukan tindakan penyelamatan industri atas pengaruh konjungtur
159
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, Pasal 97 dan Pasal 96 ayat 1 dan 2.
160
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, Pasal 98 ayat 1, 2, 3.
Universitas Sumatera Utara
perekonomian dunia yang mengakibatkan kerugian bagi industri dalam negeri. Tindakan penyelamatan industri dilakukan melalui pemberian stimulus fiskal dan
pemberian kredit program.
161
Industri keramik nasional memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produsen keramik negara lain yaitu tersedianya deposit tambang bahan
baku keramik yang cukup besar yang tersebar diberbagai daerah seperti
ball clay, feldspar
dan
zircon
di Kalimantan Barat maupun energi gas sebagai bahan bakar proses produksi. Ini merupakan suatu keuntungan bagi industri keramik dalam
upaya meningkatkan daya saing produk keramik ubin. Akan tetapi industri keramik memiliki masalah-masalah yang harus dihadapi, salah satunya adalah
membanjirnya keramik impor khusussnya dari negara Cina, meskipun pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan dalam menahan lajunya impor keramik.
162
Cina merupakan negara produsen terbesar dengan produksi sebesar 4,8 miliar m
2
45,7 total produksi dunia. Adapun untuk kawasan ASEAN, saat ini Vietnam merupakan negara produsen terbesar dengan total produksi tahun 2011
sebesar 380 juta m
2
3,6 total produksi dunia.
163
Asosiasi Keramik Indonesia yang selanjutnya disebut dengan ASAKI mendesak Departemen Keuangan menetapkan tindakan pengamanan atas impor
tableware
keramik peralatan makan. Tindakan pengamanan perlu segera ditetapkan karena bea masuk yang sudah ada tidak mampu melindungi industri
161
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, Pasal 100 ayat 1 dan 2
162
Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia : Departemen Perindustrian,
Roadmap Industri Keramik,
Jakarta, 2009, hlm.6-7
163
Mohamad S. Hidayat, Op.Cit, hlm.4.
Universitas Sumatera Utara
dalam negeri dari maraknya impor keramik
tableware
. Hal ini terjadi bukan karena kualitas lokal lebih jelek, tetapi karena persaingan harga. Tingginya harga
keramik
tableware
lokal dibandingkan dengan produk impor yang disebabkan oleh faktor inefisiensi di dalam negeri dan subsidi di luar negeri. Pemerintah
negara-negara tertentu seperti Cina memberikan subsidi dan insentif bagi eksportirnya. Hal ini menyebabkan banyak pabrik telah mengurangi kapasitas
produksinya sampai tinggal 55 dari kapasitas terpasang dan terdapat empat pabrik lainnya telah tutup. Selain itu 20.000 orang karyawan diperkirakan akan
berkurang sampai tinggal 10.000 orang.
164
Permohonan penyelidikan diajukan oleh PT Lucky Indah Keramik dan PT. Queen Setyabudhi atas peningkatan impor produk peralatan makan berbahan
keramik porselin dan bukan porselin. KPPI kemudian memulai penyelidikan pada 18 Oktober 2004 dengan batas waktu penyelidikan 200 duaratus hari kalender.
Selama proses penyelidikan, pemerintah Indonesia mengenakan
provisional measure
tindakan pengamanan sementara berupa penambahan bea masuk
sementara sebesar Rp 2.746,00 per kilogram.
165
Setelah bukti-bukti dinyatakan lengkap sesuai peraturan yang ada, pemerintah akhirnya menetapkan bea masuk
tindakan pengamanan terhadap keramik
tableware
selama tiga tahun. Petisi berisi permohonan untuk memperpanjang tindakan pengamanan atas
produk keramik
tableware
dikirim lagi oleh PT. Lucky Indah kepada pemerintah. Petisi ini ditanggapi oleh KPPI dengan melakukan penyelidikan kembali. Setelah
164
Indra Kangean, Ketua Bidang Hubungan Pemerintah ASAKI, Lihat :
http:tempo.co.idhgekbis20050715brk,20050715-63954,id.html pada tgl 12 Agustus 2015 pukul : 14.30.
165
Christhophorus Barutu,
Op.Cit,
hlm.124.
Universitas Sumatera Utara
diselidiki kembali oleh KPPI ditemukan bahwa industi keramik
tableware
masih membutuhkan waktu untuk dapat memulihkan kerugian serius yang mereka
dapatkan karena meningkatnya barang impor di pasar dalam negeri, maka pemerintah akhirnya setuju untuk memperpanjang pemberlakuan kebijakan
pengamanan perdagangan terhadap produk keramik
tableware
. Kebijakan tindakan pengamanan ini diperpanjang selama 3 tahun.
B. Tindakan Pengamanan Perdagangan Terhadap Industri Keramik