Preoccupied attachment adalah attachment style dengan karakteristik anak yang suka dalam membangun hubungan dengan orang lain. Anak ini sangat
tergantung pada orang lain tetapi dia merasa bahwa dirinya tidak berharga.
C. POPULASI
Menurut Hasan 2002, populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti.
Objek atau nilai yang akan diteliti dalam populasi disebut unit analisis atau elemen populasi. Unit analisis dapat berupa orang, perusahaan, media, dan
sebagainya. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja tepatnya remaja awal yang berusia 13-14 tahun.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Proses penyusunan instrumen disebut instrumentasi atau instrumentation. Menurut Issac dan Micheal dalam Danim, 2007 instrumentation is the process of
selecting or developing measuring devices and method appropriate to give evaluation problem. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode
skala.
1. Metode Skala
Skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang
menggambarkan aspek kepribadian individu Azwar, 1999.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Azwar 1999 karakteristik dari skala psikologi yaitu: a.
Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator
perilaku dari atribut yang bersangkutan b.
Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan
dalam bentuk item-item, maka skala psikologi selalu banyak berisi item-item c.
Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh.
Hanya saja jawaban yang berbeda dinterpretasikan secara berbeda pula. Hadi 2000 mengemukakan bahwa skala psikologis mendasarkan diri
pada laporan–laporan pribadi self report. Selain itu skala psikologis memiliki kelebihan dengan asumsi sebagai berikut:
1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.
2. Apa yang dikatakan oleh subjek tentang kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya. 3.
Interpretasi subjek tentang pernyataan–pernyataan yang diajukan sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti.
Penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala kualitas persahabatan dan skala attachment style.
2. Skala Persahabatan
Skala persahabatan pada remaja disusun berdasarkan kualitas persahabatan, yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Companionship
Menghabiskan waktu bersama antar sahabat. b.
Conflict Seseorang berselisih dan berargumen dengan temannya, mereka merasa
jengkel satu sama lain dan ada ketidaksepakatan dalam hubungan persahabatan mereka.
c. Helpaid
Saling membantu, menolong dan melindungi. d.
Security Kepercayaan bahwa mereka dapat mempercayai, bersandar pada temannya.
e. Closeness
Perasaan kasih sayang atau pengalaman spesial yang dialami olah seseorang dengan temannya dan memperkuat ikatan orang tersebut dengan temannya.
Setiap aspek-aspek di atas akan diuraikan ke dalam sejumlah pernyataan favorable dan unfavorable, dimana subjek diberikan empat alternatif pilihan yaitu
Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Untuk item yang favorable, pilihan SS akan mendapatkan skor empat, pilihan S
akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor dua, dan pilihan STS akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk item yang unfavorable pilihan
SS akan mendapatkan skor satu, pilihan S mendapatkan skor dua, pilihan TS akan mendapatkan skor tiga, dan pilihan STS akan mendapatkan skor empat. Skor
skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka semakin positif kualitas persahabatan yang dimilki oleh remaja tersebut. Dan sebaliknya, apabila
Universitas Sumatera Utara
semakin rendah skor jawaban berarti semakin negatif kualitas persahabatan yang dimilki oleh remaja tersebut.
Tabel 1. Distribusi Aitem-aitem Skala Kualitas Persahabatan sebelum Uji Coba
No Item Komponen
Favorable Unfavorable Total
Companionship 1, 2, 11, 30, 39, 40
12, 21, 22, 31 10
Conflict 3, 14, 23, 24, 32, 33, 41,
42 4, 13
10
Helpaid
5, 6, 16, 25, 34 15, 43
7
Security
7, 8, 17, 18, 27 26, 35, 36, 44
9
Closeness 9, 10, 19, 20, 29, 37, 38,
45, 46 28 10
Total
33 13 46
3. Skala Attachment
Skala attachment yang akan digunakan dalam penelitian adalah Attachment Style Questionnaire dari Feeney, Noller, dan Hanrahan dalam Carter,
2006 yang terdiri dari 5 subskala yaitu confidence, discomfort with closeness, relationship as secondary, need for approval, dan preoccupation with relationship.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Subskala Attachment Style Questionnaire, Feeney dkk versi asli No. Subskala
Aitem
1. Confidence
a. Overall I am a worthwhile person
b. I am easier to get to know than most people
c. I fell confident that other people will be there for me
when I need them d.
I find it relatively easy to get close to other people e.
I feel confident about relating to others f.
If something is bothering me, others are generally aware and concerned
g. I am confident that other people will like and
respect me h.
I often worry that I do not really fit in with other people
2. Discomfort
a. I prefer to depend on myself rather than other
people b.
I prefer to keep to myself c.
I find it hard to trust other people d.
I find it difficult to depend on others e.
I find it easy to trust others f.
I feel comfortable depending on other people g.
I worry about people getting too close h.
I have mixed feelings about being close to others
Universitas Sumatera Utara
i. While I want to get close to others, I feel uneasy
about it j.
Other people have their own problems, so I don’t bother them with mine
3. Relationship as
secondary a.
To ask for help is to admit that you’re a failure b.
People’s worth should be judged by what they achieve
c. Achieving things is more important than building
relationships d.
Doing your best is more important than getting on with others
e. If you’ve got a job to do, you should do it no matter
who gets hurt f.
My relationships with others are generally superficial
g. I am too busy with other activities to put much time
into relationships 4.
Need for approval a.
It’s important to me that others like me b.
It’s important to me to avoid doing things that others won’t like
c. I find it hard to make a decision unless I know what
other people think d.
Sometimes I think I am no good at all
Universitas Sumatera Utara
e. I worry that I won’t measure up to other people
f. I wonder why people would want to be involved
with me g.
When I talk over my problems with others, I generally feel ashamed or foolish
5. Preoccupation
a. I find that others are reluctant to get as close as I
would like b.
I worry that others won’t care about me as much as I care about them
c. It’s very important to me to have a close
relationship d.
I worry a lot about my relationships e.
I wonder how I would cope without someone to love me
f. I often feel left out or alone
g. I get frustrated when others are not available when
I need them h.
Other people often disappoint me
Attachment Style Questionnaire ini diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dan disesuaikan dengan usia subjek pada penelitian ini yaitu remaja usia 13-14
tahun.
Universitas Sumatera Utara
Dari kelima subskala tersebut, Feeney dkk memformulasikannya ke dalam 4 cluster adult attachment, yaitu secure attachment, fearful attachment,
dismissing attachment, dan preoccupied attachment. Subskala confidence mengukur secure attachment, subskala discomfort with closeness mengukur
fearful attachment, subskala relationship as secondary mengukur dismissing attachment, subskala need for approval dan preoccupation mengukur preoccupied
attachment. Attachment Style Questionnaire ini terdiri dari 40 aitem dan merupakan
skala Likert dengan 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Untuk aitem yang favorable,
pilihan SS akan mendapatkan skor 4, pilihan S akan mendapatkan skor 3, pilihan TS akan mendapatkan skor 2, dan pilihan STS akan mendapatkan skor 1.
Sedangkan untuk aitem yang unfavorable pilihan SS akan mendapatkan skor 1, pilihan S akan mendapatkan skor 2, pilihan TS akan mendapatkan skor 3, dan
pilihan STS akan mendapatkan skor 4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Distribusi Aitem-aitem Attachment Style Questionnaire sebelum Uji Coba
No. Aitem Attachment Style
Favorable Unfavorable Jumlah
Secure attachment
1, 6, 11, 16, 21, 26, 31
36 8
Fearful attachment
2, 7, 12, 17, 22, 37, 39, 40
27, 32 10
Dismissing attachment
3, 8, 13, 18, 23, 28, 33
- 7
Preoccupied attachment
4, 5, 9, 10, 14, 15, 19, 20, 24, 25, 29,
30, 34, 35, 38 - 15
Total 37 3
40
E. UJI COBA ALAT UKUR
Alat ukur penelitian harus diuji akurasinya terhadap responden. Uji coba ini menjadi keharusan apabila peneliti ingin menghindari kegagalan total dalam
pengumpulan data. Hal ini mengingat biasanya sebuah instrumen penelitian yang telah dinyatakan siap pakai tetapi belum diujicoba, mengandung beberapa
kelemahan terutama pada penggunaan bahasa, indikator, maupun pengukurannya. Kadang kala penggunaan bahasa peneliti dalam alat ukur tersebut telah dianggap
komunikatif, tetapi justru membingungkan responden. Begitu pula dalam menentukan indikator dan pengukuran yang tersirat dalam alat ukur penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Apabila alat ukur ini tidak jelas, maka peneliti akan memperoleh data yang tidak jelas atau kurang akurat. Mengingat hal yang demikian, maka uji coba merupakan
rangkaian kegiatan yang tidak boleh dihindari Bungin, 2001. Pelaksanaan uji coba alat ukur sama dengan pelaksaan penelitian
sebenarnya. Hanya saja pelaksaan uji coba instrumen lebih bersifat simulasi. Oleh karena itu, ”sampel” uji coba alat ukur adalah orang-orang yang memiliki
kemiripan yang sepadan dengan sunjek penelitian sebenarnya, walaupun besar jumlahnya tidak mesti sama. Alat ukur penelitian kemudian disebarkan kepada
mereka. Setelah uji coba dilakukan, alat ukur penelitian direvisi berdasarkan pengalaman pada uji coba tersebut. Apabila telah direvisi, barulah secara
metodologis, alat ukur penelitian dinyatakan layak pakai Bungin, 2001.
1. Validitas
Azwar 2000 menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dikatakan mempunyai validasi yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya
atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan
tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur
yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berarti
bahwa pengukuran itu mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan yang
Universitas Sumatera Utara
sekecil-kecilnya diantara subjek yang satu dengan subjek yang lain. Untuk mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur
berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi content validity.
2. Daya Beda Item dan Reliabilitas
Daya beda item adalah kemampuan item dalam membedakan antara responden yang mempunyai nilai tinggi dan responden yang mempunyai nilai
rendah Azwar, 2005. Pengujian daya beda item menghendaki dilakukannya komputasi koefisien
korelasi antara distribusi skor item dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi
item total r
ix
yang dikenal pula dengan sebutan parameter daya beda item. Bagi skala-skala yang setiap itemnya diberi skor pada level interval dapat digunakan
formula koefisien korelasi Pearson Product Moment Azwar, 1999.
Menurut Azwar 2005, realibilitas diterjemahkan dari kata realibility. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang
dapat menghasilkan data yang reliabel. Walaupun realibilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan,
dan sebagainya namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal Cronbach’s alpha coefficient yang diperoleh lewat penyajian satu bentuk skala
yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden Azwar, 1999
Universitas Sumatera Utara
Penghitungan daya diskriminasi item dan koefisien reliabilitas dalam uji coba ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 15.0 For
Windows.
3. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Uji coba skala kualitas persahabatan dan Attachment Style Questionnaire dilakukan pada 87 orang di SMP Katolik Trisakti dan 45 orang di SMP Samuel
sehingga totalnya adalah 132 orang.
a. Hasil Uji Coba Skala Kualitas Persahabatan
Hasil uji coba skala kualitas persahabatan menghasilkan 23 aitem yang diterima dari 46 aitem yang diujicobakan. Indeks diskriminasi aitem r
ix
≥ 0.3 dengan koefisien realibilitas r
xx
= 0.855. Indeks aitem memiliki daya beda yang berkisar dari r
ix
= 0.312 sampai dengan r
ix
= 0.578.
Tabel 4. Distribusi Aitem-aitem Skala Kualitas Persahabatan sesudah Uji Coba
No Item Komponen
Favorable Unfavorable Total
Companionship 39
12, 21, 22, 31 5
Conflict
14, 24, 33, 41, 42 -
5
Helpaid
- 15, 43
2
Security
8, 17, 18 26, 35, 44
6
Closeness
19, 20, 37, 46 28
5
Total
13 10 23
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Distribusi Aitem-aitem Skala Kualitas Persahabatan untuk Penelitian
No Item Komponen
Favorable Unfavorable Total
Companionship
18 2, 9, 10, 14
5
Conflict
3, 11, 15, 19, 20 -
5
Helpaid
- 4, 21
2
Security
1, 5, 6 12, 16, 22
6
Closeness
7, 8, 17, 23 13
5
Total
13 10 23
b. Hasil Uji Coba Skala Secure Attachment
Hasil uji coba skala secure attachment menghasilkan 7 aitem yang diterima dari 8 aitem yang diujicobakan. Indeks diskriminasi aitem r
ix
≥ 0.2 dengan koefisien realibilitas r
xx
= 0.673. Indeks aitem memiliki daya beda yang berkisar dari r
ix
= 0.205 sampai dengan r
ix
= 0.515.
Tabel 6. Distribusi Aitem-aitem Skala Secure Attachment sesudah Uji Coba No. Aitem
Attachment Style Favorable Unfavorable
Jumlah
Secure attachment
1, 6, 11, 16, 21, 26, 31
- 7
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Distribusi Aitem-aitem Skala Secure Attachment untuk Penelitian No. Aitem
Attachment Style Favorable Unfavorable
Jumlah
Secure attachment
1, 4, 6, 10, 14, 18, 23 -
7
c. Hasil Uji Coba Skala Fearful Attachment
Hasil uji coba skala fearful attachment menghasilkan 6 aitem yang diterima dari 10 aitem yang diujicobakan. Indeks diskriminasi aitem r
ix
≥ 0.2 dengan koefisien realibilitas r
xx
= 0.526. Indeks aitem memiliki daya beda yang berkisar dari r
ix
= 0.224 sampai dengan r
ix
= 0.363.
Tabel 8. Distribusi Aitem-aitem Skala Fearful Attachment sesudah Uji Coba No. Aitem
Attachment Style Favorable Unfavorable
Jumlah
Fearful attachment
2, 12, 17, 37, 39 27
6
Tabel 9. Distribusi Aitem-aitem Skala Fearful Attachment untuk Penelitian No. Aitem
Attachment Style Favorable Unfavorable
Jumlah
Fearful attachment
2, 7, 11, 27, 29 19
6
Universitas Sumatera Utara
d. Hasil Uji Coba Skala Dismissing Attachment
Hasil uji coba skala dismissing attachment menghasilkan 6 aitem yang diterima dari 7 aitem yang diujicobakan. Indeks diskriminasi aitem r
ix
≥ 0.2 dengan koefisien realibilitas r
xx
= 0.574. Indeks aitem memiliki daya beda yang berkisar dari r
ix
= 0.216 sampai dengan r
ix
= 0.409.
Tabel 10. Distribusi Aitem-aitem Skala Dismissing Attachment sesudah Uji Coba
No. Aitem Attachment Style
Favorable Unfavorable Jumlah
Dismissing attachment
3, 13, 18, 23, 28, 33 -
6
Tabel 11. Distribusi Aitem-aitem Skala Dismissing Attachment untuk Penelitian
No. Aitem Attachment Style
Favorable Unfavorable Jumlah
Dismissing attachment
3, 8, 12, 15, 20, 24 -
6
e. Hasil Uji Coba Skala Preoccupied Attachment
Hasil uji coba skala preoccupied attachment menghasilkan 10 aitem yang diterima dari 15 aitem yang diujicobakan. Indeks diskriminasi aitem r
ix
≥ 0.2 dengan koefisien realibilitas r
xx
= 0.655. Indeks aitem memiliki daya beda yang berkisar dari r
ix
= 0.202 sampai dengan r
ix
= 0.452.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12. Distribusi Aitem-aitem Skala Preoccupied Attachment sesudah Uji Coba
No. Aitem Attachment Style
Favorable Unfavorable Jumlah
Preoccupied attachment
10, 14, 20, 24, 25, 29, 30, 34, 35, 38
- 10
Tabel 13. Distribusi Aitem-aitem Skala Preoccupied Attachment untuk Penelitian
No. Aitem Attachment Style
Favorable Unfavorable Jumlah
Preoccupied attachment
5, 9, 13, 16, 17, 21, 22, 25, 26, 28
- 10
F. PROSEDUR PENELITIAN 1. Persiapan Penelitian
Dalam rangka pelaksanaan penelitian ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh peneliti, antara lain:
a. Pembuatan alat ukur
Pada tahap ini, alat ukur yang terdiri dari skala kualitas persahabatan dan skala attachment style, dimana skala kualitas persahabatan dibuat sendiri oleh
peneliti berdasarkan teori yang telah dijabarkan sebelumnya dan skala attachment style peneliti adaptasi dari Attachment Style Questionnaire, Feeney
dkk. Dalam melakukan penyusunan aitem, peneliti dibantu oleh dosen pembimbing peneliti sebagai professional jugdement. Peneliti membuat 46
Universitas Sumatera Utara
aitem untuk skala kualitas persahabatan dan aitem yang tersedia untuk skala attachment style terdiri dari 40 aitem. Baik skala kualitas persahabatan
maupun skala attachment style dibuat dalam booklet ukuran kertas A4 dan setiap pernyataan memilki 4 alternatif jawaban sehingga memudahkan subjek
dalam memberikan jawaban. b.
Permohonan surat izin Sebelum peneliti melakukan pengambilan, terlebih dahulu peneliti harus
membuat surat untuk pengambilan data. Permohonan izin pertama ditujukan ke Dinas Pendidikan. Selanjutnya surat izin untuk melakukan penelitian dari
Dinas Pendidikan dan dari Fakultas Psikologi ditujukan SMP Samuel, SMP Katolik Trisakti, dan SMP Bodhicitta.
c. Uji coba alat ukur
Uji coba dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2009 di SMP Samuel sebanyak 45 skala dan pada tanggal 12 Maret 2009 di SMP Katolik Trisakti sebanyak
87 skala. Total skala yang disebarkan peneliti sebanyak 132 skala dan semuanya terkumpul kembali.
d. Revisi alat ukur
Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur yang dilakukan pada 132 subjek, peneliti menguji realibilitas skala kualitas persahabatan dan attachment style
dengan menggunakan koefisien realibilitas Alpha dari Cronbach dengan bantuan aplikasi program SPSS 15.0 for Windows. Setelah diketahui aitem-
Universitas Sumatera Utara
aitem yang reliabel, peneliti kemudian menjadikan aitem-aitem tersebut sebagai skala yang akan digunakan untuk mengambil data penelitian.
2. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2009. jumlah subjek dalam penelitian ini berjumlah 185 orang.
3. Tahap Pengolahan Data
Setalah skala terkumpul, maka hasil penelitian dari skor skala kualitas persahabatan dan skala attachment style kemudian diolah dan dianalisa dengan
bantuan SPSS 15.0 for Windows.
G. METODE ANALISA DATA
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode statistik. Pertimbangan penggunaan statistik dalam penelitian ini menurut Hadi
2000 adalah: 1.
Statistik bekerja dengan angka-angka. 2.
Statistik bersifat objektif. 3.
Statistik bersifat universal, artinya dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian.
Sebelum data-data
yang terkumpul dianalisa, terlebih dahulu dilakukan uji
asumsi yang meliputi: 1.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian kedua
variabel terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS for Windows versi 15.0. Data dikatakan terdistribusi normal jika nilai p 0,05.
2. Uji Linieritas Uji ini digunakan untuk memastikan apakah derajat hubungannya linier atau
kuadratik, atau dalam derajat yang lebih tinggi. Nilai linieritas hubungan dikatakan signifikan apabila p0,05 dengan bantuan SPSS for Windows versi
15.0. Setelah diperoleh hasil dari uji asumsi, maka akan dilakukan analisa data
dengan menggunakan analisa regresi linieritas sederhana dengan persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
1. y = a + bx
1
2. y = a + bx
2
3. y = a + bx
3
4. y = a + bx
4
Keterangan : x
1
= variabel bebas 1 Secure Attachment x
2
= variabel bebas 2 Fearful Attachment x
3
= variabel bebas 3 Dismissing Attachment x
4
= variabel bebas 4 Preoccupied Attachment y = variabel tergantung Kualitas Persahabatan
a = bilangan konstan b = kemiringan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran subjek penelitian yang akan
dilanjutkan dengan analisa dan interpretasi data penelitian serta hasil tambahan penelitian.
A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian berjumlah 185 orang siswa SMP Swasta Bodhicitta kelas VII, VIII, dan IX. Berdasarkan hal tersebut, peneliti memperoleh gambaran
subjek penelitian menurut usia, jenis kelamin, dengan siapa subjek tinggal, kedekatan subjek dengan orang tua, dan status orang tua subjek.
1. Usia Subjek Penelitian
Berdasarkan usia, subjek terbagi atas 2 kelompok usia yaitu 13 tahun dan 14 tahun yang dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini:
Tabel 14. Penyebaran Subjek Berdasarkan Usia Usia Jumlah
N Persentase
13 tahun 34 orang
18.4
14 tahun 151 orang
81.6
Total 185 orang
100
Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 185 orang yang jika dijabarkan menurut usianya yaitu 34 orang 18.4 berusia 13 tahun dan 151 orang 81.6
Universitas Sumatera Utara