Apabila alat ukur ini tidak jelas, maka peneliti akan memperoleh data yang tidak jelas atau kurang akurat. Mengingat hal yang demikian, maka uji coba merupakan
rangkaian kegiatan yang tidak boleh dihindari Bungin, 2001. Pelaksanaan uji coba alat ukur sama dengan pelaksaan penelitian
sebenarnya. Hanya saja pelaksaan uji coba instrumen lebih bersifat simulasi. Oleh karena itu, ”sampel” uji coba alat ukur adalah orang-orang yang memiliki
kemiripan yang sepadan dengan sunjek penelitian sebenarnya, walaupun besar jumlahnya tidak mesti sama. Alat ukur penelitian kemudian disebarkan kepada
mereka. Setelah uji coba dilakukan, alat ukur penelitian direvisi berdasarkan pengalaman pada uji coba tersebut. Apabila telah direvisi, barulah secara
metodologis, alat ukur penelitian dinyatakan layak pakai Bungin, 2001.
1. Validitas
Azwar 2000 menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dikatakan mempunyai validasi yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya
atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan
tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur
yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berarti
bahwa pengukuran itu mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan yang
Universitas Sumatera Utara
sekecil-kecilnya diantara subjek yang satu dengan subjek yang lain. Untuk mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur
berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi content validity.
2. Daya Beda Item dan Reliabilitas
Daya beda item adalah kemampuan item dalam membedakan antara responden yang mempunyai nilai tinggi dan responden yang mempunyai nilai
rendah Azwar, 2005. Pengujian daya beda item menghendaki dilakukannya komputasi koefisien
korelasi antara distribusi skor item dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi
item total r
ix
yang dikenal pula dengan sebutan parameter daya beda item. Bagi skala-skala yang setiap itemnya diberi skor pada level interval dapat digunakan
formula koefisien korelasi Pearson Product Moment Azwar, 1999.
Menurut Azwar 2005, realibilitas diterjemahkan dari kata realibility. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang
dapat menghasilkan data yang reliabel. Walaupun realibilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan,
dan sebagainya namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal Cronbach’s alpha coefficient yang diperoleh lewat penyajian satu bentuk skala
yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden Azwar, 1999
Universitas Sumatera Utara
Penghitungan daya diskriminasi item dan koefisien reliabilitas dalam uji coba ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 15.0 For
Windows.
3. Hasil Uji Coba Alat Ukur