Uraian Tumbuhan Suhu Curah hujan Sinar Kelembaban Ketinggian tempat VCO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tumbuhan

Uraian tumbuhan terdiri dari morfologi tumbuhan, sistematika, faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kelapa.

2.2 Morfologi Tumbuhan

a. Batang Batang tumbuhan tegak lurus ke atas sesuai dengan arah sinar matahari, tidak bercabang dan tidak berkambium. Di ujung batang terdapat titik tumbuh yang berfungsi membentuk daun, batang dan bunga. Tinggi pohon kelapa bergantung pada faktor iklim, kesuburan tanah serta lingkungan lahan. b. Akar Tanaman kelapa berakar serabut dan membutuhkan banyak unsur hara makro C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg maupun unsur mikro seperti Cl. c. Daun Daun kelapa berbentuk memanjang dan bertulang sejajar dan tumbuh lebih cepat pada musim hujan. d. Bunga Bunga kelapa merupakan bunga berkarang dikenal dengan sebutan mayang. Bunga jantan dan betina terdapat dalam satu pohon, bunga betina terletak di pangkal cabang dan bunga jantan di ujung cabang. e. Buah Pohon kelapa mulai menghasilkan buah pada usia 3-4 tahun. Setelah 6 Universitas Sumatera Utara dibuahi, bunga betina mulai tumbuh menjadi buah kira-kira 3-4 minggu setelah mayang terbuka. Buah mencapai ukuran maksimum pada usia 9-10 bulan Wahyuni, 2000.

2.1.2 Sistematika Tumbuhan Sistematika tumbuhan kelapa Suhardiman, 1999

Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Bangsa : Palmales Suku : Palmae Genus : Cocos Spesies : Cocos nucifera Tanaman kelapa merupakan tanaman asli daerah tropis dan dapat dijumpai di seluruh wilayah Indonesia. Kelapa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik bila ditanam di tempat yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman kelapa. Faktor iklim dan tanah merupakan faktor paling dominan dalam pertumbuhan kelapa. 2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman Kelapa 2.1.3.1 Keadaan Iklim

a. Suhu

Tanaman kelapa tumbuh dengan baik pada suhu antara 27-28 C. Pada suhu di bawah 20 C dan di atas 30 C pertumbuhan tanaman kelapa tidak baik dan buahnya kecil-kecil. Universitas Sumatera Utara

b. Curah hujan

Tanaman kelapa dengan baik pada curah hujan 1.000-2.250 mm per tahun. Untuk mendapatkan hasil yang baik curah hujan yang dikehendaki adalah 1.500-2.000 mm per tahun yang tersebar merata sepanjang tahun. Tanaman kelapa tidak akan tumbuh dan berkembang bila ditanam di daerah dengan curah hujan tidak merata. Apabila curah hujan lebih dari 50 mm per tahun maka produksi kelapa akan rendah.

c. Sinar

matahari Tanaman kelapa akan tumbuh baik dan produktif bila intensitas penyinaran matahari tinggi. Jumlah penyinaran yang dibutuhkan tidak kurang dari 2000 jamtahun

d. Kelembaban

Kelembaban yang dibutuhkan kelapa agar tumbuh baik dan produktif adalah 70-80 dengan kelembaban minimum 65.

e. Ketinggian tempat

Ketinggian tanah yang cocok untuk tanaman kelapa adalah 0-600 M di atas permukaan laut dan yang terbaik adalah kurang dari 400 M di atas permukaan laut.

2.1.3.2 Keadaan Tanah

Kelapa dapat tumbuh subur pada pH 5-8, dan tumbuh optimum pada pH 5,5-6,5. Tanah yang mengandung fosfor dan kalium sangat baik bagi pertumbuhan kelapa. Di pesisir pantai, pohon kelapa dapat tumbuh dengan baik dan produktif meski pun kandungan NaCl tinggi karena ada infiltrasi dari air laut. Hal ini disebabkan air yang bergerak banyak mengandung oksigen yang penting untuk pernafasan akar Warisno, 1998. Universitas Sumatera Utara

2.2 VCO

VCO merupakan minyak yang berasal dari buah kelapa Cocos nucifera tua segar yang diolah pada suhu rendah 60 C, dimasak dan dijaga warnanya tidak boleh sampai coklat tua. Selain itu dilakukan juga proses pemutihan dan hidrogenasi sehingga menghasilkan minyak murni. Proses tersebut dikenal dengan sebutan minyak perawan Virgin Coconut Oil atau ada juga yang menamainya minyak dara Sutarmi dan Rozaline, 2005. Banyak cara yang dilakukan untuk menghasilkan minyak VCO. Umumnya terdiri dari proses vakum pada suhu 60 C, fermentasi, enzimatis dan pendinginan. a. Proses vakum pada suhu 60 C i. Daging buah kelapa tua segar dicungkil ii. Daging buah kelapa dicuci sampai bersih iii. Daging buah kelapa diparut iv. Hasil parutan dimasukkan kedalam mesin pemeras tanpa air menghasilkan santan v. Santan dimasukkan kedalam alat vakum pada suhu 60 C vi. Biarkan beberapa jam sampai terbentuk minyak vii. Minyak disaring viii. Minyak siap dikemas dan digunakan b. Proses fermentasi i. Daging buah kelapa tua segar dicungkil ii. Daging buah kelapa dicuci sampai bersih iii. Daging buah kelapa diparut iv. Hasil parutan dimasukkan kedalam mesin pemeras tanpa air menghasilkan santan Universitas Sumatera Utara v. Santan dimasukkan kedalam tabung fermentasi, biarkan selama 12 jam pada suhu 30 -35 C. Setelah 12 jam akan terbentuk 4 lapisan yaitu endapan tepung, air, blondo dan minyak. vi. Kran tabung fermentasi dibuka untuk memisahkan lapisan-lapisan tersebut. vii. Lapisan minyak yang diperoleh dimasukkan kedalam galon air mineral posisi galon terbalik dan ujungnya diberi kran. Diamkan beberapa jam akan terbentuk 2 lapisan yaitu blondo dan minyak. Pada tahap ini minyak yang dihasilkan adalah VCO, tetapi kadar airnya masih tinggi. viii. VCO dimasukkan kedalam mesin vakum selama 4 jam pada suhu 60 C, tujuannya mengurangi kadar air dalam VCO kemudian disaring. ix. VCO sudah dapat dikemas dan digunakan. c. Proses enzimatis i. Daging buah kelapa tua segar dicungkil ii. Daging buah kelapa dicuci sampai bersih iii. Daging buah kelapa diparut iv. Hasil parutan dimasukkan kedalam mesin pemeras tanpa air menghasilkan santan v. Hasil perasan santan dicampur dengan enzim. Pada proses ini dapat menggunakan enzim yang barasal dari nenas anannase atau pepaya papain. Biarkan beberapa jam, lalu timbul 3 lapisan yaitu minyak, blondo dan air vi. Minyak disaring menggunakan penyaring ukuran 400 mes dan saringan 1 mikron. vii. Minyak siap dikemas dan digunakan Universitas Sumatera Utara d. Proses pendinginan terdiri atas 2 cara pembuatan yaitu : Cara mixer i. Daging buah kelapa tua segar dicungkil ii. Daging buah kelapa dicuci sampai bersih iii. Daging buah kelapa diparut iv. Hasil parutan dimasukkan ke dalam mesin pemeras tanpa air menghasilkan santan v. Santan didinginkan pada suhu 1-10 C vi. Mixer sampai terbentuk gumpalan vii. Gumpalan dipanaskan pada suhu 45 C selama 60 menit sapai gumpalan mencair. Setelah mencair akan terbentuk 3 lapisan yaitu minyak, blondo dan air, lalu lapisan minyak diambil viii. Minyak di vakum pada suhu 60 C untuk mengurangi kadar air dalam minyak ix. Minyak disaring menggunakan penyaring ukuran 400 mes dan 1 mikron x. Minyak siap dikemas dan digunakan Cara sentrifugal i. Daging buah kelapa tua segar dicungkil ii. Daging buah kelapa dicuci sampai bersih iii. Daging buah kelapa diparut iv. Hasil parutan dimasukkan ke dalam mesin pemeras tanpa air menghasilkan santan v. Santan didinginkan pada suhu 1-10 C vi. Santan dimasukkan ke dalam wadah Universitas Sumatera Utara vii. Wadah yang berisi santan dimasukkan kedalam alat setrifugal terbentuk 4 lapisan yaitu tepung, air, blondo dan minyak, lalu lapisan minyak diambil viii. Minyak divakum pada suhu 60 C untuk mengurangi kadar air dalam minyak ix. Minyak disaring menggunakan penyaring ukuran 400 mes dan 1 mikron x. Minyak siap dikemas dan digunakan Masing- masing proses tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan : a. Proses vakum pada suhu 60 C Kelebihan proses ini, adalah kadar air yang dikandung minyak sedikit dan rasanya segar dan jernih. Kekurangan proses ini, adalah warnanya sedikit kuning dan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan minyak lama yaitu 24-48 jam. b. Proses fermentasi Kelebihan proses ini, adalah minyak yang dihasilkan lebih banyak. Menurut berbagai penelitian kadar asam laurat paling tinggi diperoleh dengan proses ini 46-55. Selain menghasilkan lemak berantai sedang, keberadaan vitamin E dan enzim-enzim yang terkandung dalam daging buah kelapa dapat tetap dipertahankan. Cara ini paling mudah diterapkan ditingkat rumah tangga. Kekurangan proses ini, adalah terbawanya banyak enzim kedalam minyak, prose dari kelapa sampai diolah menjadi minyak membutuhkan waktu yang lama 12 jam. Universitas Sumatera Utara c. Proses enzimatis Kelebihan proses ini, adalah prosesnya lebih cepat dibandingkan dengan proses fermentasi. Kekurangan proses ini, adalah cara ini dapat mengeluarkan enzim- enzim yang terkandung dalam minyak kelapa. d. Proses pendinginan Kelebihan proses ini, adalah waktu yang singkat untuk membuat minyak, rasa manis dan aroma segar seperti air kelapa muda. Kekurangan proses ini, adalah diperlukan investasi yang cukup besar karena harga alat pendukung masih mahal Sutarmi dan Rozaline, 2005.

2.3 Kandungan Kimia Minyak Kelapa

Dokumen yang terkait

Formulasi Krim Extra Virgin Olive Oil (Minyak Zaitun Ekstra Murni) sebagai Anti-Aging

57 297 100

Optimization of the Making of Virgin Coconut Oil (VCO) with the Addition of Baker Yeast (Saccharomyces cerevisiae) and Fermentation Time with VCO Inducement

2 38 86

Optimasi Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Berdasarkan Faktor Temperatur Dan Lama Pemanasan Dengan Metode Permukaan Respon Pada Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri - USU

2 107 111

Restrukturisasi Lemak Kakao Dengan Minyak Kelapa (Coconut Oil) Dan Dengan Minyak Kemiri (Candle Nut Oil) Melalui Reaksi Interesterifikasi Enzimatis

10 63 162

Efek Ekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kolestrol Tikus yang Diinduksi Streptozotosin(STZ)

1 15 66

Pengaruh Proses Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Aktivitasnya sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah pada Tikus Diabetes Melitus

0 5 138

UJI EFEK ANTI-INFLAMASI VIRGIN COCONUT OIL (VCO)TERHADAP PENURUNAN VOLUME EDEMA TELAPAK KAKI TIKUS Uji Efek Anti-Inflamasi Virgin Coconut Oil Terhadap Penurunan Volume Edema Telapak Kaku Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Karagenan.

0 6 16

UJI EFEK ANTI-INFLAMASI VIRGIN COCONUT OIL (VCO)TERHADAP PENURUNAN VOLUME EDEMA TELAPAK KAKI TIKUS Uji Efek Anti-Inflamasi Virgin Coconut Oil Terhadap Penurunan Volume Edema Telapak Kaku Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Karagenan.

1 3 15

Pengaruh Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Penurunan Berat Badan Mencit Galur Swiss Webster.

0 0 26

Efek Virgin Coconut Oil (VCO) Dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Diinduksi Aloksan.

0 1 30