b. Komplikasi-komplikasi Vaskular Jangka Panjang, melibatkan pembuluh- pembuluh kecil mikroangiopati dan pembuluh-pembuluh sedang dan besar
makroangiopati. Mikroangiopati merupakan lesi spesifik diabetes yang menyerang kapiler dan arteriola retina retinopati diabetik, glomerulus ginjal
nefropati diabetik, otot-otot dan kulit. Makroangiopati diabetik mempunyai gambaran histopatologik berupa arteriosklerosis Price dan Wilson, 1995.
2.6.7 Obat Antidiabetes Oral
a. Sulfonilurea: tolbutamida, klorpropamida, tolazamida Tolinase,
glibenklamida, glikazida, glipizida, dan glikidon. Empat obat terakhir dinamakan obat-obat generasi kedua, yang daya kerjanya atas dasar 10-100
kali lebih kuat daripada obat pertama yang termasuk obat-obat generasi ke-1. Sulfonilurea menstimulasi sel ß dari pulau Langerhans, sehingga sekresi
insulin ditingkatkan. Di samping itu kepekaan sel-sel ß bagi kadar glukosa darah juga diperbesar melalui pengaruhnya atas protein transpor glukosa. Obat
ini hanya efektif pada penderita diabetes mellitus tipe 2 yang tidak begitu berat, yang sel-sel
β-nya masih bekerja cukup baik. Ada indikasi bahwa obat- obat ini juga memperbaiki organ tujuan bagi insulin dan menurunkan absorbsi
insulin oleh hati.
b. Biguanida : metformin. Berbeda dengan sulfonilurea, obat-obat ini tidak
menstimulasi pelepasan insulin dan tidak menurunkan kadar gula darah pada orang sehat. Zat ini juga menekan nafsu makan efek anorexia hingga berat
badan tidak meningkat, sehingga layak diberikan pada penderita yang overweight. Penderita ini biasanya mengalami resistensi insulin, sehingga
sulfonilurea kurang efektif.
Universitas Sumatera Utara
c. Glukosidase-inhibitors: akarbose dan mignitol. Obat-obat ini termasuk
kelompok obat-obat baru, yang berdasarkan persaingan inhibisi enzim ά-
glukosidase di mukosa duodenum, sehingga reaksi penguraian dipolisakarida menjadi monosakarida dihambat. Dengan demikian glukosa dilepaskan lebih
lambat dan absorbsinya dalam darah juga kurang cepat, lebih rendah dan merata, sehingga memuncaknya kadar gula darah dihindarkan. Kerja ini mirip
dengan efek dari makanan yang kaya akan serat gizi.
d. Thiazolidindion : troglitazon adalah kelompok obat baru yang pada tahun
1996 dipasarkan di AS dan Inggris. Kegiatan farmakologisnya luas dan berupa penurunan kadar glukosa dengan jalan meningkatkan kepekaan bagi insulin
dari otot, jaringan lemak dan hati. Sebagai efeknya penyerapan glukosa ke dalam jaringan lemak dan otot meningkat. Begitu juga menurunkan kadar
trigliseridaasam lemak bebas dan mengurangi glukoneogenesis dalam hati. Zat ini tidak mendorong pankreas untuk meningkatkan pelepasan insulin
seperti sulfonilurea.
e. Miglitinida : repaglinida