Prediksi JST pada pewilayahan hujan 1 Prediksi JST pada pewilayahan hujan 2 Prediksi JST pada Pewilayahan Hujan 3 Prediksi JST pada pewilayahan hujan 4

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Prediksi Jaringan Syaraf Tiruan

Jaringan Syaraf Tiruan merupakan salah satu model yang digunakan dalam penelitian ini. Model tersebut digunakan untuk memprediksi curah hujan dibeberapa pewilayahan hujan yang ada di Sumatera Utara, hasil prediksi masing-masing pewilayahan hujan tersebut antara lain:

4.1.1. Prediksi JST pada pewilayahan hujan 1

Pewilayahan hujan 1 di wakili oleh Stasiun Pinangsori yang mana terlihat dari hasil prediksi curah hujan menggunakan model Jaringan Syaraf Tiruan ini menunjukkan bahwa pada daerah pewilayahan hujan 1 potensi curah hujan maksimum terjadi pada bulan Juli dengan potensi curah hujan hingga 2000 mm, sedangkan pada bulan-bulan yang lain potensi currah hujan masih berkisar 500 – 1000 mm perbulannya. Lihat gambar 4.1. Gambar 4.1. Prediksi JST pada pewilayahan hujan 1 31 Universitas Sumatera Utara

4.1.2. Prediksi JST pada pewilayahan hujan 2

Pewilayahan hujan 2 di wakili oleh Pos Hujan Pangururan yang mana terlihat dari hasil prediksi curah hujan menggunakan model Jaringan Syaraf Tiruan ini menunjukkan bahwa pada daerah pewilayahan hujan 2 potensi curah hujan maksimum terjadi pada bulan Nopember dengan potensi curah hujan hingga 800 mm, sedangkan pada bulan-bulan yang lain potensi currah hujan masih berkisar 300 – 700 mm perbulannya. Lihat gambar 4.2. Gambar 4.2. Prediksi JST pada pewilayahan hujan 2

4.1.3. Prediksi JST pada Pewilayahan Hujan 3

Pewilayahan hujan 3 di wakili oleh Stasiun Sampali yang mana terlihat dari hasil prediksi curah hujan menggunakan model Jaringan Syaraf Tiruan ini menunjukkan bahwa pada daerah pewilayahan hujan 3 potensi curah hujan maksimum terjadi pada bulan Oktober dan Nopember dengan potensi curah hujan hingga 700 mm, sedangkan pada bulan-bulan yang lain potensi currah hujan masih berkisar 100 – 550 mm perbulannya. Lihat gambar 4.3. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Prediksi JST pada pewilayahan hujan 3

4.1.4. Prediksi JST pada pewilayahan hujan 4

Pewilayahan hujan 4 di wakili oleh Stasiun Nias yang mana terlihat dari hasil prediksi curah hujan menggunakan model Jaringan Syaraf Tiruan ini menunjukkan bahwa pada daerah pewilayahan hujan 4 potensi curah hujan maksimum terjadi pada bulan April dan Oktober dengan potensi curah hujan hingga 720 mm, sedangkan pada bulan-bulan yang lain potensi currah hujan masih berkisar 150 – 550 mm perbulannya. Lihat gambar 4.4. Gambar 4.4. Prediksi JST pada pewilayahan hujan 4 Universitas Sumatera Utara

4.1.5. Prediksi JST pada Pewilayahan Hujan 5