Analisis Validasi JST dan Wavelet Bulan Oktober Analisis Validasi JST dan Wavelet Bulan Nopember Analisis Validasi JST dan Wavelet Bulan Desember

4.5.7. Analisis Validasi JST dan Wavelet Bulan Juli

Dari hasil validasi Model Jaringan Syaraf Tiruan dan Wavelet dimana pada bulan Juli nilai validasi terbaik terjadi pada pewilayahan hujan 2 untuk Model Jaringan Syaraf Tiruan dan pewilayahan hujan 1, pewilayahan hujan 2 dan pewilayahan hujan 4 untuk Model Wavelet. Peta dapat dilihat pada Lampiran N dan Lampiran Z.

4.5.8. Analisis Validasi JST dan Wavelet Bulan Agustus

Dari hasil validasi Model Jaringan Syaraf Tiruan dan Wavelet dimana pada bulan Agustus nilai validasi terbaik terjadi pada pewilayahan hujan 4 untuk Model Jaringan Syaraf Tiruan dan pewilayahan hujan 4 untuk Model Wavelet. Peta dapat dilihat pada Lampiran O dan Lampiran AA.

4.5.9. Analisis Validasi JST dan Wavelet Bulan September

Dari hasil validasi Model Jaringan Syaraf Tiruan dan Wavelet dimana pada bulan September nilai validasi terbaik terjadi pada pewilayahan hujan 2, pewilayahan hujan 3, pewilayahan hujan 4, pewilayahan hujan 5 dan pewilayahan hujan 6 untuk Model Jaringan Syaraf Tiruan dan pewilayahn hujan 2, pewilayahan hujan 3 dan pewilayahan hujan 5 untuk Model Wavelet. Peta dapat dilihat pada Lampiran P dan Lampiran AB.

4.5.10. Analisis Validasi JST dan Wavelet Bulan Oktober

Dari hasil validasi Model Jaringan Syaraf Tiruan dan Wavelet dimana pada bulan Oktober nilai validasi terbaik terjadi pada pewilayahan hujan 3 dan Universitas Sumatera Utara pewilayahan hujan 5 untuk Model Jaringan Syaraf Tiruan dan pewilayahan hujan 4 dan pewilayahan hujan 5 untuk Model Wavelet. Peta dapat dilihat pada Lampiran Q dan Lampiran AC.

4.5.11. Analisis Validasi JST dan Wavelet Bulan Nopember

Dari hasil validasi Model Jaringan Syaraf Tiruan dan Wavelet dimana pada bulan Nopember nilai validasi terbaik terjadi pada pewilayahan hujan 3 untuk Model Jaringan Syaraf Tiruan dan pewilayahan hujan 1 dan pewilayahan hujan 5 untuk Model Wavelet. Peta dapat dilihat pada Lampiran R dan Lampiran AD.

4.5.12. Analisis Validasi JST dan Wavelet Bulan Desember

Dari hasil validasi Model Jaringan Syaraf Tiruan dan Wavelet dimana pada bulan Desember nilai validasi untuk Model Jaringan Syaraf Tiruan tidak ada dalam kategori baik dan untuk Model Wavelet nilai validasi terbaik pada pewilayahan hujan 1, pewilayahan hujan 2, pewilayahan hujan 5 dan pewilayahan hujan 6. Peta dapat dilihat pada Lampiran S dan Lampiran AE. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

1. Validasi model-model prediksi curah hujan memiliki keakuratan yang berbeda-beda untuk masing-masing pewilayahan hujan di Sumatera Utara. 2. Berdasarkan hasil validasi, Model Jaringan Syaraf Tiruan dan Wavelet dapat digunakan untuk memprediksi curah hujan di Sumatera Utara. 3. Dari hasil validasi, model Jaringan Syaraf Tiruan sangat baik digunakan untuk memprediksi curah hujan pada pewilayahan hujan 3, sedangakan model Wavelet sangat baik digunakan untuk memprediksi curah hujan pada pewilayahan hujan 2. 4. Secara umum dari hasil validasi model-model yang ada menunjukkan bahwa untuk wilayah Sumatera Utara untuk masing-masing pewilayahan hujan Model Wavelet lebih baik dibandingkan Model Jaringan Syaraf Tiruan.

5.2. SARAN

1. Sebaiknya penelitian ini dikembangkan lagi dengan melakukan validasi beberapa model prediksi sehingga tidak hanya membandingkan 2 dua model saja. 51 Universitas Sumatera Utara