Kelemahan utama dari kerupuk opak adalah rendahnya kadar protein, sehingga nilai gizinya rendah, selain itu rasa kerupuk opak kurang enak. Untuk mengatasi kelemahan
tersebut maka dalam pembuatannya dapat ditambahkan bahan lain yang kaya protein agar menjadi produk kerupuk yang bernilai gizi tinggi dan rasa yang lebih enak
Anonimous, 2011.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Produksi
Produksi dapat didefinisikan sebagai hasil dari suatu proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan input. Dengan demikian kegiatan produksi
tersebut adalah mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan output Agung, dkk, 2008.
Untuk menghasilkan suatu produk diperlukan hubungan antara faktor produksi dan komoditas, hubungan antara input dan output disebut dengan factor relationship
Daniel, 2002. Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan antara tingkat
produksi suatu barang dengan jumlah input produksi yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Fungsi produksi menunjukkan
sifat hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa 1 input produksi seperti tenaga kerja
merupakan satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya sedangkan faktor-faktor produksi lainnya seperti modal, tanah, dan teknologi dianggap tidak
mengalami perubahan Sukirno, 2005.
2.2.2 Pendapatan
Pendapatan Pd adalah selisih antara penerimaan TR dan semua biaya TC. Jadi, Pd = TR – TC. Penerimaan usahatani TR adalah perkalian antara produksi yang
diperoleh Y dengan harga jual Py Soekartawi, 1999. Menurut Sukirno 1996, pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh
penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode, baik harian, mingguan, bulanan, ataupun tahunan. Beberapa klasifikasi pendapatan, antara lain:
1. Pendapatan petani family farm income diperoleh dari selisih penerimaan usahatani
dengan biaya alat-alat luar biaya pengeluaran. 2.
Pendapatan bersih net income diperoleh dari selisih penerimaan usahatani dengan biaya alat-alat luar dan upah tenaga kerja dalam keluarga.
3. Keuntungan pengusaha profit diperoleh dari selisih penerimaan usahatani dengan
biaya alat-alat luar, upah tenaga kerja dalam keluarga, dan bunga modal yang dipergunakan.
Setelah produsen menghasilkan output dari setiap kegiatan produksi yang dilakukan maka output tersebut akan dijual kepada konsumen. Dengan demikian, produsen akan
memperoleh pendapatan penerimaan dari setiap output yang dijual. Pendapatan yang diterima oleh produsen sebagian untuk membayar biaya-biaya yang dikeluarkan selama
proses produksi. Membahas masalah penerimaan atau revenue ada beberapa konsep penting yang perlu diperhatikan menurut Pracoyo dan Rubenfeld 2008:
1. Pendapatan total atau total revenue TR : pendapatan yang diterima oleh produsen dari setiap penjualan outputnya. Total revenue merupakan hasil kali antara harga
dengan output. TR = P . Q
2. Pendapatan rata-rata atau average revenue AR : pendapatan produsen per unit output yang dijual. AR = TRQ = P. Dengan demikian, AR merupakan harga jual
output per unit. 3. Pendapatan marjinal atau marginal revenue MR : perubahan pendapatan yang
disebabkan oleh tambahan penjualan satu unit output. �� =
��� ��
. Untuk memperoleh tingkat pendapatan yang diinginkan, maka seharusnya
mempertimbangkan harga jual dari produksinya, melakukan perhitungan terhadap semua unsur biaya selanjutnya menentukan harga pokok hasil usahataninya Fadholi,
1990. Pendapatan yang diharapkan tentu saja memiliki nilai positif dan semakin besar
nilainya semakin baik, meskipun besar pendapatan tidak selalu mencerminkan efisiensi yang tinggi karena pendapatan yang besar mungkin juga diperoleh dari investasi yang
jumlahnya besar pula. Untuk mengukur keberhasilan usahatani biasanya dilakukan dengan melakukan analisis pendapatan usahatani. Dengan melakukan analisis
pendapatan usahatani dapat diketahui gambaran keadaan aktual usahatani sehingga dapat melakukan evaluasi dengan perencanaan kegiatan usahatani pada masa yang akan
datang.
2.2.3 Biaya