Penelitian Terdahulu Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian

2.2.4 Harga

Harga pasar suatu komoditi dan jumlah yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari komoditi tersebut. Dengan harga pasar dimaksudkan harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli Sugiarto, 2000.

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Value Added Usaha Pengolahan Ubi Kayu di Kecamatan Pagajahan Kabupaten Serdang Bedagai” oleh Badarudin Nasution 2012 menganalisis perbandingan nilai tambah antara hasil usaha pengolahan ubi kayu menjadi mie iris dengan hasil usaha pengolahan ubi kayu menjadi opak lidah; dan menganalisis perbandingan pendapatan usaha pengolahan ubi kayu menjadi mie iris dengan usaha pengolahan ubi kayu menjadi opak lidah di Kecamatan Pagajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus penerimaan, pendapatan, dan nilai tambah. Adapun hasil dari uji tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan usaha pengolahan ubi kayu menjadi mie iris lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan usaha pengolahan ubi kayu menjadi opak lidah. 2. Nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan ubi kayu menjadi opak lidah lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan ubi kayu menjadi mie iris.

2.4 Kerangka Pemikiran

Ubi kayu merupakan salah satu bahan pangan di Indonesia. Pada umumnya ubi kayu memiliki harga jual yang relatif rendah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan nilai tambah dan pendapatan, diperlukan pengolahan untuk menjadi komoditi yang harga jualnya tinggi. Petani di daerah penelitian menjual bahan baku ubi kayu kepada pengrajin, dimana pengrajin akan mengolah bahan baku tersebut menjadi aneka produk yang pastinya memiliki nilai jual lebih tinggi daripada bahan baku asalnya. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menganalisis produk olahan ubi kayu menjadi mie iris dan opak. Produk olahan ini akan berpengaruh pada penerimaan, pendapatan, dan nilai tambah pengrajin tersebut. Gambar 1. Skema Kerangka Penelitian Keterangan : : Menyatakan ada hubungan : Menyatakan pengaruh

2.5 Hipotesis Penelitian

Pengrajin Bahan Baku Nilai Tambah Proses Mie Iris Penerimaan Pendapatan Opak Ubi Kayu 1. Pendapatan usaha pengolahan ubi kayu menjadi mie iris lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan usaha pengolahan ubi kayu menjadi opak koin di Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan ubi kayu menjadi opak koin lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan ubi kayu menjadi mie iris di Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara yang ditentukan secara purposive sengaja. Kecamatan Pegajahan merupakan daerah yang potensial dalam memproduksi olahan ubi kayu karena daerah tersebut merupakan sentra produksi pengolahan ubi kayu terbesar ketiga setelah Kecamatan Sei Rampah dan Dolok Masihul di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu terdapat 241 unit usaha pengolahan berbahan baku ubi kayu. Tabel 4. Data Industri Berbahan Baku Ubi Kayu di Kecamatan Pegajahan No DesaKelurahan Pengolahan Ubi Kayu 1. Tanjung Putus - 2. Senah 6 3. Pondok Tengah 2

4. Suka Sari

98 5. Bingkat 4

6. Pegajahan

127 7. Melati Kebun - 8. Petualaran Hulu - 9. Petualaran Hilir 4 10. Lestari Dadi - 11. Bengabing - 12. Jati Mulyo - 13. Karang Anyar - JUMLAH 241 Sumber: Badan Pusat Statistik, Kecamatan Pegajahan Dalam Angka 2010

3.2 Metode Pengambilan Sampel

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan, sedangkan sampel adalah bagian dari keseluruhan populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.