Rumusan Permasalahan Batasan Masalah

5 2. Merevisi pemetaan tektonik dari suatu daerah dengan informasi mekanisme sumber gempa. 3. Mitigasi terhadap bencana gempa bumi di zona subduksi dan sesar yang ada di Blitar, Jawa timur. 4. Sebagai rujukan dalam perencanaan pembangunan daerah di Blitar, Jawa Timur dan sekitarnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang penulisan, tujuan, manfaat, perumusan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Menjelaskan teori dasar yang menunjang pembahasan atau interpretasi data yang di dapat dari lapangan.

BAB III : Metode Penelitian

Menjelaskan tentang waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, prosedur pengambilan dan pengolahan data.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Berisi tentang hasil pengolahan data, pemodelan, dan pembahasan interpretasi data.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Mengenai kesimpulan dan saran untuk pengembangan penelitian berikutnya. 6

BAB II DASAR TEORI

2.1 Teori Gempa Bumi

Di Indonesia gempabumi yang sering menimbulkan kerugian dan korban adalah gempa bumi tektonik. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pergeseran lempeng-lempeng tektonik. Menurut teori lempeng tektonik kerak bumi terpecah- pecah menjadi bagian yang disebut lempeng bumi plate. Lempeng-lempeng tersebut bergerak dengan arah dan kecepatan berbeda. Menurut teori konveksi pergerakan ini disebabkan oleh arus konveksi. Maksudnya bumi yang terdiri dari lithosfer dan Asthenosfer yang bersuhu tinggi timbul arus yang disebut arus konveksi. Teori tektonik lempeng menyatakan bahwa kerak bumi tersusun atas beberapa lempeng tektonik besar . lempeng tektonik adalah litosfer bumi yang terdiri dari mantel dan kerak bumi yang mengapung diatas asthenosfer yang cair dan panas . Adanya gaya tektonik yang timbul akibat arus konveksi di dalam mantel bumi, maka lempeng tektonik akan saling bergerak, bertumbukan serta bergeser satu sama lain. Oleh karena itu timbul tekanan yang menyebabkan lempeng-lempeng tersebut terpecah-pecah atau patah menjadi lempeng-lempeng tektonik yang lebih kecil.