45
strike 279˚,dip 32˚, dan rake -109˚. Subduksi di Blitar, Jawa timur kemiringannya
ke arah Tenggara. Sehingga bidang nodal kedua cenderung merupakan bidang sesar dan bidang nodal pertama adalah bidang bantu. Distribusi sumbu P
tekanan terletak di tengah –tengah antara utara timur selatan dan barat arahnya
menyebar ke selatan. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan maksimum berasal dari arah utara yaitu lempeng Eurasia dan dari arah selatan lempeng Indo-Australia.
Hasil analisis solusi mekanisme sumber gempa bumi di Blitar, Jawa timur menunjukkan bahwa sesar yang terjadi adalah sesar turun.
Gambar 4.7 Hasil Solusi Mekanisme Dari USGS
Analisis mekanisme sumber gempa USGS United States Geological Survey menunjukkan bahwa gempa utama sumbernya adalah pergerakan pada
bidang patahan turun dengan nilai rake -105 dan arah jurusjenis sesar strike
bidang N 279˚ dan miring landaikemiringan dip sekitar 47 . Lokasi centroid
pada gempa Blitar adalah 9.55 LS dan 112.55 BT, dengan kedalaman 25 km. Sudut pergeseran rake pada nodal kedua adalah -75
dengan miring
46
landaikemiringan dip 45 dan arah jurussesar strike sebesar 120
dengan magnitudo 6.1 SR. Hasil analisis USGS menggunakan metode momen tensor
centroid. Dapat dilihat bahwa penyelesaian kejadian gempa bumi yang telah
diselesaikan baik oleh USGS memberikan tipe sesar yang sama dengan yang diselesaikan oleh penulis, tetapi memiliki nilai parameter-parameter fokus yang
berbeda, sehingga memungkinkan kesalahan penentuan arah sesar. Dalam penggunaan gelombang seismik yang berbeda dalam setiap metode,
dapat terjadi perbedaan, yaitu penulis menggunakan polaritas gelombang P, sehingga perbedaan yang terlihat tidak terlalu besar. USGS dengan momen tensor
solution menggunakan gelombang permukaan, USGS pun melakukan penelitian dengan centroid momen tensor solution menggunakan gelombang badan
gelombang P dan S. Perbedaan kelajuan gelombang seismik menyebabkan waktu tiba setiap gelombang di stasiun pun berbeda.
Dalam penggunaan gelombang seismik yang berbeda dalam metode- metode yang berbeda ini akan menghasilkan interpretasi yang berbeda pula, dan
gelombang P dengan cepat rambat tercepat diharapkan memiliki interpretasi dan solusi yang lebih akurat, karena gelombang ini mudah ditentukan dan dibedakan
dari gelombang lainnya pada seismogram.
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis seismotektonik zona Blitar, Jawa timur dan sekitarnya berdasarkan seismisitas dan mekanisme sumber
gempa bumi adalah sebagai berikut: 1. Hasil Solusi Mekanisme Gempa Blitar, pada bidang nodal pertama
memiliki nilai rake -78º dan arah jurus jenis sesar strike bidang N 122º dan miring landai kemiringan dip sekitar 60º, sudut pergeseran rake pada
nodal kedua adalah -109º dengan landai kemiringan dip 32º dan arah jurussesar strike sebesar 279º dengan magnitudo 6,1 SR.
2. Jenis sesar pada hasil analisis mekanisme sumber gempa bumi Blitar, Jawa Timur 17 Mei 2011 menunjukkan bahwa gempa utama sumbernya adalah
sesar turun karena posisi pusat diagram berada di kuadran dilatasi. Distribusi sumbu P menyebar ke Selatan, Hal ini menunjukkan bahwa
tekanan maksimum berasal dari arah utara yaitu lempeng Eurasia dan dari arah selatan lempeng Indo-Australia
48
5.2 Saran
1. Hasil analisis yang diperoleh dengan penyesuaian data geologi dan kondisi tektonik maka hasil bidang nodal pertama strike 122°, dip 60°, dan rake -
78° serta bidang nodal kedua strike 279°, dip°32° dan rake -109°. 2. Penentuan solusi mekanisme sumber gempa bumi dari bentuk gerakan
pertama gelombang P Jenis sesar pada Blitar, Jawa Timur 17 Mei 2011 adalah sesar turun.
49
DAFTAR PUSTAKA
1. Silangen P.M. 2005. Studi Anomali Perubahan VpVs Gempabumi di Sulawesi Utara. Jurnal meteorologi dan geofisika. Vol. 6, No. 3
2. Subarja. 1991. Penentuan Arah Penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia dan aktivitas seismic di daerah jawabarat kaitannya dengan
gempabumi, magnitude 8,1 SR thn 1903. Jakarta: UI. 3. Rahmat T. 2008. Overview Gempabumi dan Tsunami. Jakarta: BMG
4. Ginanjar S. 2007. Memahami Konsep Tektonik dan Mekanisme Gempa. Jakarta: BMG.
5. Anonim. Seismology Fundamental. on line. http:wwwseismo.unr.edu
. diakses tanggal 27 April 2009.
6. Reid, H.F. 1982. Elastic Rebound Theory of Earthquake, BSSA. Vol 11 98-100. 7. Daisuke S. 1997. Source Mechanism Practice. Japan:IISE.
8. Stein dan Wysession. 2000. Earthquake Focal Mechanisms. on line. http:wwwusgs.com. diakses 20 Juli 2009
9. Hamilton W. 1979. Tectonics of the Indonesian Region. United States GeologicalSurvey. Professional Paper 1078
10. Bjorn L. 2000. The Seismic Moment Tensor. on line. http:wwwgeofys.uu.se
diakses tanggal 27 April 2009. 11. Anonim. 2006. Lempeng Tektonik. on line.
http:wwwencarta.msn.com. diakses 21 Maret 2009
. 12. Boby A.M. 2009. Berita Gempa Bumi Nasional. on line.
http:wwwhagi.or.id .
diakses tanggal 27 April 2009. 13.
Borman,Peter;Bauhmach,Michael;Bock;Grosser,Helmut;Choy;Gheorge;Boatwrig ht,john,L”Seismic sourch And Source Paramaters”.
14. Harvad CMT catalog,1996,”Schematic „Diagram Of A Focal Mechanism”,United
stated geological survey USGS. 15.
Http:portal.vsi.esdm.go.idjoomla .
16. Ismail,Sulaiman,1989.”Pendahuluan Seismologi I”,Bahan Diklat Meteorologi
dan Geofisika,Jakarta. 17.
Suetsugu, Daisuke “Source Mehanism Pratisce “,Eartquake Information Division,IISE.
18. Blitarian.com. http:www.google.com
19. A.SOEHAIMI 2008.Seismotektonik dan potensi kegempaan wilayah Jawa.Pusat survei Geologi..Badan Geologi, Bandung.online http:www.google.com
20. Merdiani Rahmania,Thaqibul Fikri Niryat ama,Ari Sungkowo,2010.‟‟Penentuan
Jenis sesar pada gempa bumi Sukabumi 2 September 2009‟‟, Universitas islam Negeri Sunan Kalijaga,Yogyakarta.
21. Bahtiar,2009,Analisis Mekanisme Pusat Gempa Bumi Di Sulawesi Utara Tahun 1989-2009,UIN Jakarta.