Penentuan Tipe Sesar DASAR TEORI

30 2. Sesar naik thrust fault, bila hanging wall pada sesar tersebut relatif naik terhadap foot wall parameter jenis ini memiliki nilai δ = 0 dan δ =π2 dan λ terletak dalam rentang π - 0 Gambar 2.19 Sesar naik 3. Sesar mendatar strike slip fault bila arah gerakan relatif masing-masing blok pada sesar tersebut sejajar dengan jurus strike. Parameter jenis ini memiliki nilai δ =π2 dan λ = 0 atau π. Sesar jenis ini dapat dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu left-lateral slip fault bila nilai λ = 0 dan right- lateral slip fault bila nilai λ= π, Gambar 2.20 Sesar mendatar 4. Gerakan kombinasi antara sesar mendatar dengan sesar naik atau turun disebut oblique fault, Gambar 2.21 Sesar Obliq 31 Dalam menentukan solusi bidang sesar, dasar yang di gunakan adalah mencari dua bidang nodal orthogonal yang memisahkan gerakan-gerakan awal gelombang P dalam kuadran –kuadran kompresi dan dilatasi pada bola fokus. Pada gambar, daerah yang diarsir merupakan daerah kompresi dan yang tidak diarsir adalah daerah dilatasi. Untuk menentukan tipe sesar dilakukan dengan cara mengamati dimana letak pusat lingkaran, di daerah yang diarsir atau tidak

2.8 Kondisi Seismotektonik Blitar, Jawa Timur dan Sekitarnya

Zona Blitar dan sekitanya termasuk mempunyai aktifitas gempa bumi yang tinggi, yaitu tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Tumbukan antar lempeng tersebut lempeng Indo-Australia bergerak menuju utara mengarah ke lempeng Eurasia yang bergerak dari timur ke barat. Pesisir selatan Jatim dan Bali masuk dalam zona bahaya gempa yang berpotensi tsunami sebab di wilayah selatan Jatim terdapat patahan panjang mulai dari sebelah barat Sumatra, Selatan Jawa, Selatan NTT, sampai ke Papua. Tektonik Jawa di dominasi oleh tunjaman ke utara lempeng Australia di bawah lempeng Sunda yang relatif diam, lempeng Australia menunjam dengan kecepatan 100-200km di bawah pulau Jawa, jadi konsekuensi tunjaman lempeng tersebut mengakibatkan kegempaan yang tinggi. 32 Gambar 2.22 Peta Seismotektonik Pulau Jawa Di pulau Jawa terdapat tiga patahan besar yakni sesar di Cimandiri Jawa Barat, sesar Opak Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sesar Grindulu Pacitan, Jawa Timur. Sesar Grindulu yaitu patahan yang membelah Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo, sesar Grindulu merupakan jalur patahan lempeng benua yang membentuk pulau Jawa membentang di lima Kecamatan, yakni Kecamatan Bandar, Nawangan, Punung Arjosari, serta Donorojo. Salah satu sesar utama di pulau Jawa ini searah dengan jalur sungai Grindulu yang memanjang dari pantai selatan hingga daerah hulu di Kecamatan Bandar, jalur sesar ini sangat rawan karena menjadi area rambatan gempa apabila terjadi tumbukan antara lempeng Benua di pulau Jawa dengan lempeng Samudra di laut selatan. 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dimulai pada tanggal 1 Juni 2011 sampai dengan 15 Agustus 2011 bertempat di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG Pusat Jakarta khususnya di bidang Informasi Dini Gempa dan Tsunami. Pengolahan dan Interpretasi data dilakukan di BMKG Kemayoran Jakarta Pusat. Daerah penelitian adalah gempa Blitar, Jawa Timur 17 Mei 2011 dengan koordinat 9.55 LS – 112.55 BT kedalaman hiposentrum 25 km , Magnitude 6.1 SR, 170 km Tenggara Blitar, Jawa Timur.

3.2 Alat dan Bahan

Pada penelitian ini alat dan bahan yang digunakan dalam analisis mekanisme sumber gempa bumi zona Blitar, Jawa Timur berdasarkan seismisitas dan mekanisme sumber gempa bumi. Alat yang digunakan dalam proses pengolahan data adalah: 1 Komputer personal Pentium 4 2 Software WinITDB 3 Microsoft Office 4 Note pad 5 Software Arc View GIS Ver. 3.3 6 Program AZMTAK dalam bahasa pemrograman FORTRAN 7 Program PMAN dalam bahasa pemrograman FORTRAN