Penyebaran Pusat Gempa Bumi Penampang Melintang

41

4.2 Penampang Melintang

Untuk mempermudah melihat struktur subduksi yang terjadi di Blitar, Jawa Timur dan sekitarnya maka zona penelitian ini dibagi menjadi beberapa penampang melintang, hasil penentuan batas melintang dapat dilihat pada gambar 4.2. Dalam penelitian ini dibuat 3 penampang melintang yang diproyeksikan pada bidang AA‟, BB‟, dan CC‟. Penampang melintang tersebut dibuat secara vertikal dengan masing-masing penampang melintang melalui batas koordinat yang berbeda. Gambar 4.2 Irisan penampang melintang A B C A’ B’ C’ 42 Gambar 4.3 penampang melintang segmen A- A’ 1.Segmen A- A‟ Pada segmen ini, terlihat bahwa trend penyebaran hiposenter menunjukkan penunjaman. Penyebaran hiposenter mencapai kurang lebih 155km. penyebaran hiposenter pada daerah shallow dip membentuk sudut sekitar 25º terhadap horisontal sampai kedalaman kurang lebih 70km. Gambar 4.4 Penampang melintang segmen B- B’ A‟ B’ 43 2.Segmen B- B‟ Pada segmen ini, terlihat bahwa trend penyebaran hiposenter menunjukkan penunjaman. Penyebaran hiposenter mencapai kurang lebih 151km. penyebaran hiposenter pada daerah shallow dip membentuk sudut sekitar 26º terhadap horisontal sampai kedalaman kurang lebih 110km. Gambar 4.5 penampang melintang segmen C- C’ 3.Segmen C- C‟ Pada segmen ini, terlihat bahwa trend penyebaran hiposenter menunjukkan penunjaman. Penyebaran hiposenter mencapai kurang lebih 162km. penyebaran hiposenter pada daerah shallow dip membentuk sudut sekitar 23º terhadap horisontal sampai kedalaman kurang lebih 80km.

4.3 Solusi Mekanisme Sumber Gempa Bumi

Selain dengan membuat peta seismisitas dan penampang melintang, untuk dapat mengetahui gambaran pola tektonik suatu daerah dapat juga dilakukan cara lain dengan menentukan solusi mekanisme sumber gempa. Solusi mekanisme sumber gempabumi dapat menentukan orientasi sesar dan pergerakannya serta C’ 44 arah stress daerah sumber gempa. Secara umum ada tiga jenis sesar menurut mekanismenya yaitu selalu murni sesar naik, sesar turun, sesar mendatar, tetapi ada sesar campuran atau oblique fault yaitu variasi antara sesar mendatar dengan sesar naik atau turun. Untuk mengidentifikasi tipe sesar dapat menggunakan perbedaan nilai rake λ. Selain sesar naik, sesar turun dan sesar mendatar, pada kenyataannya sesar yang terjadi itu juga dapat ditentukan berdasarkan titik pusat dari diagram mekanisme sumber gempa bumi. Apabila posisi pusat diagram berada di luadran kompresi maka sesar naik, jika berada di kuadran dilatasi disebut sesar turun, jika pusat diagram berada pada atau dekat dua garis nodal maka akan diperoleh sesar mendatar. Gambar 4.6 Solusi mekanisme sumber gempa bumi Blitar, Jawa Timur Pada gambar 4.4 adalah gambar solusi mekanisme sumber gempa bumi di Blitar, Jawa Timur yang jenis sesarnya adalah sesar turun. Sumbu P berada di tengah dengan plunge 73˚ dan azimuth 61˚, sedangkan pada sumbu T berada di selatan dengan plunge 14˚ dan azimuth -157˚. Bidang nodal pertama memiliki strike 122˚,dip 60˚, dan rake -78˚. Sedangkan pada bidang nodal kedua memiliki 45 strike 279˚,dip 32˚, dan rake -109˚. Subduksi di Blitar, Jawa timur kemiringannya ke arah Tenggara. Sehingga bidang nodal kedua cenderung merupakan bidang sesar dan bidang nodal pertama adalah bidang bantu. Distribusi sumbu P tekanan terletak di tengah –tengah antara utara timur selatan dan barat arahnya menyebar ke selatan. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan maksimum berasal dari arah utara yaitu lempeng Eurasia dan dari arah selatan lempeng Indo-Australia. Hasil analisis solusi mekanisme sumber gempa bumi di Blitar, Jawa timur menunjukkan bahwa sesar yang terjadi adalah sesar turun. Gambar 4.7 Hasil Solusi Mekanisme Dari USGS Analisis mekanisme sumber gempa USGS United States Geological Survey menunjukkan bahwa gempa utama sumbernya adalah pergerakan pada bidang patahan turun dengan nilai rake -105 dan arah jurusjenis sesar strike bidang N 279˚ dan miring landaikemiringan dip sekitar 47 . Lokasi centroid pada gempa Blitar adalah 9.55 LS dan 112.55 BT, dengan kedalaman 25 km. Sudut pergeseran rake pada nodal kedua adalah -75 dengan miring