Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan
35
Langkah selanjutnya adalah membuat penampang melintang seismisitas untuk mengetahui bentuk atau pola penunjaman lempeng tektonik. Daerah
penelitian dibagi menjadi beberapa segmen atau penampang melintang. Tahapan dalam pengeplotan hiposenter pada penampang melintang adalah sebagai berikut:
1. Menentukan batas daerah pengeplotan hiposenter pada penampang melintang dengan memperhatikan hasil penyebaran hiposenternya .
2. Menentukan garis penampang melintangnya yang memilih beberapa bagian daerah yang diteliti. Penentuan garis penampang melintang tegak lurus
trench. 3. Membuat proyeksi masing-masing garis penampang melintang yang tegak
lurus trench agar dapat ditentukan proyeksi penampang melintang hiposenternya.
Proses berikutnya adalah menentukan solusi mekanisme sumber gempabumi menggunakan polaritas gerakan pertama gelombang P yang
dinyatakan dalam kompresi c dan dilatasi d. Data yang digunakan diperoleh dari hasil rekaman melalui jaringan internet. Data yang digunakan meliputi posisi
lintang-bujur, magnitudo, kedalaman, nama stasiun dan data polaritas gerakan pertama gelombang P kompresi atau dilatasi yang dicatat oleh masing-masing
stasiun. Data yang terkumpul selanjutnya diproses dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menyusun format data input dengan urutan lintang, bujur, kedalaman, jumlah stasiun yang merekam, nama stasiun dan polaritas gerakan pertama
gelombang P , notasi kompresi diubah menjadi 1 sedangkan notasi dilatasi
36
diubah menjadi -1. Data input yang sudah disusun disimpan dengan nama file nama file.dat.
2. Membuka program AZMTAK, kemudian menuliskan nama file data input yang sesuai, nama file database stasiun yang digunakan dan nama file output.
Dalam hal ini nama file database stasiun yang digunakan dinyatakan sebagai file BMG_ALL.STA. Nama file output ber-ektention.out nama file
output.out. File output memuat data nama stasiun, gerak kompresi atau dilatasi, data Azimuth dan take off hasil perhitungan.
3. Membuka program PMAN, hasil output dari program AZMTAK digunakan sebagai data input dan menghasilkan gambaran proyeksi sebaran data
kompresi dan dilatasi pada bola fokus. 4. Menentukan parameter mekanisme sumber gempabumi dengan menentukan
dua buah bidang nodal secara manual yang memisahkan antara daerah kompresi dan dilatasi pada bola fokus.
5. Menentukan akurasi hasil parameter mekanisme sumber gempabumi dengan meminimalkan kesalahan data atau inkonsisten data. Hasil yang diambil
adalah solusi mekanisme sumber gempabumi yang mempunyai tingkat kebenaran atau konsi
sten data ≥ 25. Jika tingkat konsisten datanya 25 maka dilakukan verifikasi data kompresi dan dilatasi.
6. Menentukan jenis mekanisme sumber gempabumi dengan parameter bidang sesarnya berupa strike, dip dan rake.
Hasil solusi mekanisme sumber gempabumi kemudian diplot menggunakan software ArcView Gis ver 3.3. Dalam bentuk diagram alir flowchart.