Pengolahan dan Analisa Data

36 diubah menjadi -1. Data input yang sudah disusun disimpan dengan nama file nama file.dat. 2. Membuka program AZMTAK, kemudian menuliskan nama file data input yang sesuai, nama file database stasiun yang digunakan dan nama file output. Dalam hal ini nama file database stasiun yang digunakan dinyatakan sebagai file BMG_ALL.STA. Nama file output ber-ektention.out nama file output.out. File output memuat data nama stasiun, gerak kompresi atau dilatasi, data Azimuth dan take off hasil perhitungan. 3. Membuka program PMAN, hasil output dari program AZMTAK digunakan sebagai data input dan menghasilkan gambaran proyeksi sebaran data kompresi dan dilatasi pada bola fokus. 4. Menentukan parameter mekanisme sumber gempabumi dengan menentukan dua buah bidang nodal secara manual yang memisahkan antara daerah kompresi dan dilatasi pada bola fokus. 5. Menentukan akurasi hasil parameter mekanisme sumber gempabumi dengan meminimalkan kesalahan data atau inkonsisten data. Hasil yang diambil adalah solusi mekanisme sumber gempabumi yang mempunyai tingkat kebenaran atau konsi sten data ≥ 25. Jika tingkat konsisten datanya 25 maka dilakukan verifikasi data kompresi dan dilatasi. 6. Menentukan jenis mekanisme sumber gempabumi dengan parameter bidang sesarnya berupa strike, dip dan rake. Hasil solusi mekanisme sumber gempabumi kemudian diplot menggunakan software ArcView Gis ver 3.3. Dalam bentuk diagram alir flowchart. 37

3.4 Prosedur Kerja

Gambar 3.1 Diagram alir pembuatan peta seismisitas dan penampang melintang mulai Data gempa bumi Blitar, Jawa Timur dari USGS pada tanggal 17 Mei 2011 pada koordinat -8°LS – -12° LS dan 111°BT- 114°BT , semua kedalaman dan magnitudo Konversi format data gempa bumi USGS ke format data software Win ITDB Proses data gempa bumi yang sudah di konversi dengan software Win ITDB Peta seismisitas Membuat penampang melintang Cross section seismisitas tegak lurus trench Menganalisis seismotektonik zona penunjaman berdasarkan penampang melintang seismisitas Hasil analisis Selesai 38 Tidak ya Gambar 3.2 Diagram alir penentuan solusi mekanisme sumber gempabumi. Mulai Data gempa bumi Blitar, Jawa Timur meliputi : nama stasiun, kompresi c, dilatasi d, pada koordinat -8°LS--12°LS dan 111°BT- 114°BT, semua kedalaman dan magnitudo Menyusun format data input dengan urutan lintang, bujur, kedalaman, jumlah stasiun, nama stasiun, dan kompresi 1 atau dilatasi -1 Menentukan sudut Azimuth dan take off menggunakan program AZMTAK Ploting sudut Azimuth dan take off menggunakan program PMAN Menentukan parameter mekanisme sumber gempa bumi dengan menentukan dua buah bidang nodal Konsisten data ≥ 25 ? Solusi mekanisme sumber gempa bumi menggunakan software Arc View GIS Ver. 3.3 Peta seismotektonik Menganalisis seismotektonik berdasarkan mekanisme sumber gempa bumi Hasil analisis seimotektonik berdasarkan mekanisme sumber gempa bumi Selesai 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penyebaran Pusat Gempa Bumi

Zona Blitar Blitar, Jawa Timur dan sekitarnya merupakan zona yang mempunyai tingkat seismisitas tinggi. Hasil pemetaan data gempa bumi Blitar, Jawa Timur dan sekitarnya menggunakan software Win ITDB yang mencakup batas koordinat -8°LS--12°LS dan 111°BT-114°BT dapat dilihat pada gambar 4.1 atau disebut peta seismisitas. Penyebaran pusat gempa bumi dibedakan menjadi tiga variasi kedalaman yaitu gempa bumi dangkal 0-60km yang ditandai dengan warna merah, gempa bumi menengah 61-300km ditandai dengan warna kuning dan gempa bumi dalam 300km ditandai dengan warna hijau. Gambar 4.1 Penyebaran pusat gempa bumi di Blitar, Jawa Timur dan sekitarnya Pusat gempa Pacitan Blitar Lumajang Jember