Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

vii 2. Emotional Expressivity Emotional expressivity diperoleh dari skor jawaban subjek dengan mengisi Self Expressiveness Famili Questionniare SEFQ yang dikembangkan oleh Halberstadt dkk 1995. Kuesioner ini terdiri dari dua dimensi subscale, yaitu positif dan negatif.

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik pengumpulan data Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan tiga alat ukur, yaitu: a. Isian biodata subjek Angket ini berisi pertanyaan mengenai biodata partisipan, seperti jenis kelamin, suku, usia subjek saat menikah, pendidikan, jumlah anak, dan penghasilan perbulan subjek. b. Dyadic Adjument Scale DAS Untuk mengukur kepuasan pernikahan, peneliti mengadaptasi Dyadic Adjument Scale DAS yang terdiri dari 32 item. Skala ini pertama kali dibuat oleh Graham B. Spanier pada tahun 1976 yang diuji cobakan kepada 218 orang yang menikah dan 90 orang yang telah bercerai. DAS mempunyai nilai koefesien alfa cronbach 0,96. Skala ini terdiri dari 4 aspek, yaitu : dyadic consensus, dyadic satisfaction, dyadic cohesion , affectional expression Spanier,1976 Cara penilaian item-item di atas berbeda-beda. Ada item yang diberi nilai 0-5, 0-4, maupun 0-1. Hal ini disebabkan karena banyaknya pilihan jawaban yang diberikan berbeda-beda. Cara penilaian dyadic adjustment scale ini sebagai berikut: vii 1 Untuk item 1-15, diberi nilai 5 bila subjek menjawab “selalu sepakat” dan nilai 0 bila subjek menjawab “tidak pernah sepakat” 2 Untuk item 16, 17, 20, 21, dan 22 diberi nilai 0 bila subjek selalu melakukan hal-hal yang ditanyakan dan nilai 3 bila subjek tidak pernah melakukan hal-hal yang ditanyakan. 3 Item nomor 18, 19 diberi nilai 3 bila subjek selalu melakukan hal-hal yang ditanyakan dan nilai 0 bila subjek tidak pernah melakukan hal-hal yang ditanyakan. 4 Item 23 dan 24 diberi nilai 4 bila subjek setiap hari melakukan hal-hal yang ditanyakan dan nilai 0 bila subjek tidak pernah melakukan yang ditanyakan. 5 Item nomor 25, 26, 27, dan 28 diberi nilai 0 bila subjek tidak pernah melakukan hal-hal yang ditanyakan dan nilai 4 bila lebih sering melakukan hal-hal yang ditanyakan. 6 Item 29 dan 30 diberi nilai 0 jika subjek menjawab “tidak” dan nilai 1 jika subjek menjawab “ya”. 7 Item 31, diberi nilai 0 bila subjek menjawab sangat tidak bahagia dan nilai 6 bila subjek menjawab sempurna. 8 Item 32, diberi nilai 0 jika subjek menjawab perkawinan saya tidak akan pernah berhasil dan tidak akan ada lagi yang dapat saya pertahankan untuk meneruskan perkawinan ini. Nilai 4 jika subjek menjawab menjawab “saya ingin sekali perkawinan saya berhasil dan saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk mewujudkan hal itu”. vii c. Self-Expressiveness Family Questionnaire SEFQ Peneliti mengadaptasai Self-Expressiveness Family Questionnaire SEFQ yang dikembangkan oleh Halberstadt pada tahun 1983, kemudian diuji cobakan lagi oleh Halberstadt dkk pada tahun 1995 untuk mengukur emotional expressivity dalam konteks keluarga. Skala ini terdiri dari dua dimensi subscale, yaitu positif dan negatif. Untuk menguji alat ukur ini, Halberstadt dkk 1995 melakukan empat kali studi pada sampel yang bervariasi, yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak. Pada studi pertama, uji Cronbach Alpha menghasilkan internal consistency seperti yang diharapkan, nilainya adalah 0.94 untuk positive subscale, 0.92 untuk negative subscale dan 0.93 untuk skala totalnya. Studi kedua, uji Cronbach Alpha menghasilkan internal consistency dengan nilai 0.91 untuk positive subscale, 0.89 untuk negative subscale dan 0.87 untuk skala totalnya. Untuk menjawab kuesioner di atas menggunakan 6 point skala Likert dengan rentangan dari “selalu” 6 sampai dengan “tidak pernah” 1. Subjek diminta untuk menilai frekuensi dalam mengekspresikan diri mereka baik dengan kata-kata ataupun tindakan selama berada pada situasi-situasi yang ditanyakan dalam kuesioner. Berikut ini cara penskoran SEFQ pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Penskoran Emotional Expressivity Kategori Selalu Sering Agak Kadang- Jarang Tidak vii sering kadang pernah Emotional Expressivity 6 5 4 3 2 1

3.5 Uji Alat Ukur