17
سَ َِي عَ َ اَىَصَِهاَُ س َ:
يِ اَ يَ ع تَ ُ ِإ َِ
سأِ َ َ ُ إ
ُ ِء َِء سأ ُ َء سأَا ِسحأفَ،
َ. َ ا
ا َ أ
23
Artinya: Dari dawud bin ‟amr, dari ‟Abdillah bin zakariya, dari Aby Ad-
darda‟ berkata, ”Rasulullah Saw bersabda: ” sesungguhnya kalian dipanggil di hari kiamat dengan memakai nama-nama
kalian dan nama-nama bapak kalian, maka perbaguslah nama- nama kalian
”. HR. Abu Dawud. 3.
Memberi pendidikan yang baik
24
4. Anak-anak memiliki hak untuk diberi makan, pakaian dan dilindungi sampai
mereka dewasa.
25
5. Memenuhi kebutuhannya secara finansial.
26
C. Karakteristik Usia lanjut
Orang tua yang telah lanjut usia mempunyai karekter-karakter unik yang dipunyainya. Di antaranya:
1. Periode penurunan
2. Ada perbedaan individu dalam efek ketuaan
23
Imâm Al-Hâfiz Abî Dawud Sulaymân Bin Al- Asy’ats As-Sijistânî „Âdil Mursyid, Sunan
Abî Dâwud , „UmanAl-Ardân, Dâr Al-A’lâm,1423-2003, h. 804
24
IA Arshed, “ Hubungan Orangtua-Anak dalam Islam”, artikel diakses pada 18 Juli 2010 dari
http:translate.google.co.idtranslate?hl=idlangpair=en|idu=http:www.islam101.com sociology parchild.htm
25
Ibid., diakses pada 18 Juli 2010
26
Ibid., diakses pada 18 Juli 2010
18
3. Banyak terdapat stereotip-stereotip mengenai usia lanjut. Misalnya, seringkali
dibuat sebagai gurauan yang berkonotasi negatif di majalah-majalah. 4.
Sikap sosial terhadap usia lanjut. Pada umumnya masyarakat tidak lagi menghormati dan menghargai pengalaman orang usia lanjut, malahan mereka
bersikap sebaliknya. 5.
Usia lanjut mempunyai kelompok minoritas. Maksudnya sebagai akibat dari sikap sosial yang negatif terhadap usia lanjut, mereka sering dibatasi dalam
hal interaksi sosial dan hanya mempunyai kekuatan dan kekuasaan terbatas. 6.
Usia lanjut diikuti dengan perubahan-perubahan peran. 7.
Penyesuaian yang tidak baik. Karena kurangnya penghargaan dari masyarakat, membuat timbulnya konsep diri yang negatiftidak baik. Konsep diri yang
negatif ini menimbulkan penyesuaian diri yang kurang baik. Ada keinginan untuk peremajaan diri.
27
Untuk menentukan batasan lanjut usia, memakai standar yang ditentukan oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia yakni usia 60 tahun ke atas. Jadi yang dimaksud dengan orang tua yang telah lanjut usia adalah orang tua yang usianya telah
berumur 60 tahun, 61 tahun, 62 tahun dan seterusnya.
27
Zahrotun, Fadhilah Suralaga, Natris Indriyani, Psikologi Perkembangan Tinjauan Psikologi Barat Dan Psikologi Islam, Jakarta; UIN JAKARTA Press, 2006, h. 133-135
19
BAB III KONDISI KELUARGA DAN SASANA TRESNA WERDHA