Pengertian Dan Tujuan Berdiri Sasana Tresna Werdha

19

BAB III KONDISI KELUARGA DAN SASANA TRESNA WERDHA

A. Pengertian Dan Tujuan Berdiri Sasana Tresna Werdha

Sasana Tresna Werdha berasal dari tiga suku kata, yakni sasana, tresna dan werdha. Kata Sasana mempunyai makna sebagai tempat berlatih 28 , tresna berasal dari bahasa jawa yang berarti cinta 29 , werdha artinya lanjut usia 30 . Jadi sasana tresna werdha bermakna tempat berlatih bagi para lanjut usia yang dipenuhi dengan cinta. Di Sasana Tresna Werdha STW, para lansia tidak hanya pindah tidur saja. Tapi di sana mereka diberikan banyak kegiatan-kegiatan, di antaranya olahraga pagi, belajar menyulam, belajar melukis, adanya pengajian-pengajian dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut sebagai bentuk pemberdayaan lanjut usia dimaksudkan agar orang-orang lanjut usia tetap dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan berperan aktif secara wajar dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. 28 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1001. 29 Ibid., h.1210 30 Ibid., h.1274 20 Untuk lebih jelasnya, sebaiknya STW mempunyai kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Pemenuhan kebutuhan hidup berupa sandang, pangan, dan papan 2. Pemeliharaan kesehatan lansia 3. Pelaksanaan kegiatan dalam rangka pengisian waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat, termasuk kegiatan yang bersifat rekreatif. 31 Di samping itu penyelenggaraan STW juga dimaksudkan sebagai sarana agar penghuni panti werdha dapat terpenuhi kebutuhan akan jasmani dan rohani yang dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Terpenuhinya kebutuhan jasmani dengan baik, dalam bidang: a. Kebutuhan hidup pokok secara layak, b. Pemeliharaan kesehatan dengan baik, c. Pemenuhan kebutuhan pengisisan waktu yang luang sesuai usianya. 2. Terpenuhinya kebutuhan rohani, dalam bidang: a. Kebutuhan kasih sayang, baik dari keluarga atau lingkungan sekitarnya, b. Peningkatan gairah hidup dan tidak merasa khawatir dalam menghadapi sisa hidupnya, c. Terpenuhinya kebutuhan sosial dengan baik, terutama dalam hubungan dengan penghuni dan masyarakat sekitar panti. 32 31 Mudiyanto, ”Sosialisasi Dan Interaksi Sosial Penghuni Panti Werdha Studi Deskriptif Di Panti Sasana Tresna Werdha 05 J elember Selatan Jakarta Barat”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta, 2003 , h.44-45. 21

B. Potret Sasana Tresna Werdha