Pemilihan Umar bin Khattab Sebagai Khalifah

BAB IV PRAKTIK SYURA PADA MASA UMAR BIN KHATTAB

A. Pemilihan Umar bin Khattab Sebagai Khalifah

Ketika Abu Bakar sakit keras dan merasa bahwa ajalnya sudah dekat, ia segera memutuskan untuk mengangkat pengganti dirinya. Abu Bakar tampaknya tidak mau mewariskan konflik dalam menentukan posisi kepemimpinan umat Islam seperti yang pernah terjadi di Saqifah Bani Sa’idah. Pada saat itu pasukan muslim sedang berperang melawan tentara Romawi dan Persia. Mereka tentunya sangat membutuhkan dukungan moral dan politis dari Madinah. Atas dasar itulah Abu Bakar memutuskan untuk menyiapkan calon penggantinya. 68 Maka bermusyawarahlah Abu Bakar dengan Ustman bin Affan, Abdurrahman bin Auf dari kaum Muhajirin dan As’ad ibn Khudair dari Anshar. Demi kemaslahatan umat Abu Bakar meminta bahwa kesepakatan penunjukan Umar sebagai khalifah pengganti agar tidak sampai bocor. 69 Setelah melihat bahwa mereka semua sependapat dengannya dalam masalah ini, dia mendiktekan kepada Ustman bin Affan surat wasiatnya yang tertulis sebagai berikut, “ Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Inilah yang diwasiatkan oleh Abu Bakar kepada kaum muslimin. Amma ba’du, sesungguhnya aku telah menunjuk untuk kalian Umar ibnu Khattab sebagai khalifah pengganti. Kemudian seperti yang disebutkan oleh ath-Thabari, Abu Bakar memandang khalayak ramai setelah mendiktekan wasiatnya itu, seraya berkata, “Apakah kalian rela dengan orang yang aku tunjuk sebagai khalifah untuk kalian? Demi Allah, 68 Ahmad Fadlali dkk, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Pustaka Asatruss, 2004, h.23 69 Taufiqurrahman, Sejarah Sosial Politik Masyarakat Islam Daras Sejarah Peradaban Islam, Surabaya: Pustaka Islamika Press, 2003, h. 68 sesungguhnya aku tidak melakukan ini tanpa bermusyawarah dan aku juga tidak menunjuk sanak kerabat, dan sesungguhnya aku telah menunjuk Umar ibnul Khattab sebagai khlaifah pengganti untuk kalian. Maka dengarkanlah dia dan taatilah.” Merekapun menyambut serempak,” Sami’naa wa athaa’naa kami mendengar dan kami taat 70 Dipilihnya Umar bin Khattab pada waktu itu dipercaya sebagai ketua lembaga peradilan negara; dan secara obyektif dinilai mampu mengemban amanah dan tugas sebagai khalifah nantinya. Pilihan ini tidak serta merta diputuskannya sendiri, melainkan juga dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan para sahabat besar. Setelah disepakati, baru diumumkan calon khalifah penggantinya itu. 71 Dikukuhkannya Umar sebagai khalifah mempunyai nilai yang sangat penting bagi perkembangan Islam sebagai kekuatan politik. Pada masanya, sebuah pemerintahan yang solid dan didukung oleh birokrasi yang cukup sophisticated terpancang dari semenanjung Arabia, Palestina, Suria, Irak, Persia, sampai Mesir. Kebijakan-kebijakan yang diambilnya mendapat respek yang luar biasa dari umat Islam, kecuali golongan Syiah. 72

B. Implementasi Nilai-nilai Syura pada Masa Pemerintahan Umar bin Khattab