48
hidup pasti ada naik turunnya, tidak mungkin sesuatu akan berada diatas terus atau sebaliknya, apabila terdapat perubahan yang tidak dikehendaki maka
harus diadakan evaluasi untuk dapat mengatasi hal-hal yang tidak dikehendaki tersebut, misalnya dengan merubah pilihan dalam berinvestasi, dan lainnya.
3. Aturan Pembelajaan dalam Rumah Tangga Muslim
Pembelanjaan adalah mengelola harta halal untuk mendapatkan manfaat material atau spiritual. Pembelanjaan semacam itu bertujuan agar dapat
membantu para anggota rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhannya. Dalam hal ini terdapat beberapa jenis pembelanjaan, seperti
pembelanjaan yang menghabiskan harta, pembelanjaan yang menghasilkan buah bagi generasi yang akan datang, dan pembelanjaan dengan jalan baik amal
shaleh untuk mendapatkan pahala di akhirat, seperti zakat dan sedekah
56
. Islam menganjurkan untuk bekerja dan berusaha dengan baik, Islam pun
menganjurkan agar harta dikeluarkan dengan tujuan yang baik dan bermanfaat bagi manusia. Dan hendaknya seorang muslim mempunyai konsep bahwa
pembelanjaan hartanya akan berpahala apabila dilakukan dan ditujukan untuk hal-hal yang baik dan sesuai dengan perintah agama, dan yang terpenting harta
tersebut di peroleh dengan cara yang baik pula. Karena, Allah berfirman:
56
Husein Syahatah, Ekonomi Rumah Tangga Muslim Jakarta: Gema Insani Press, 1998h.70
49
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah.” QS. Al-Baqarah: 172
Rasulullah SAW bersabda:
و ﺪ
ﻮ أ ْﺮآ
ﺪ ْ
ءﺎ ْا ﺎ ﺪ
ﻮ أ ﺔ ﺎ أ
ﺎ ﺪ ْ
ْ قوزْﺮ
ﺪ يﺪ
ْ ﺎ
ْ أ
مزﺎ ْ
أ ةﺮْﺮه
لﺎ لﺎ
لﻮ ر ا
ﻰ ا
ْ و
ﺎﻬ أ سﺎ ا
نإ ا
ﺎ ْ
ﺎ إ ﺎ
نإو ا
ﺮ أ ْﺆ ْا
ﺎ ﺮ أ
ْﺮ ْا لﺎ
ﺎ ﺎﻬ أ
ﺮ ا اﻮ آ
ْ تﺎ ا
اﻮ ْ او ﺎ ﺎ
إ ﺎ
نﻮ ْ لﺎ و
ﺎ ﺎﻬ أ
ﺬ ا اﻮ ﺁ
اﻮ آ ْ
تﺎ ﺎ
ْ آﺎ ْزر ﺮآذ
ﺮ ا ﺮ ا
ْ أ ﺮ ْ أ
ﺪ ْﺪ
ﻰ إ ءﺎ ا
ﺎ بر
ﺎ بر
ْ و ماﺮ
ﺮْ و ماﺮ
ْ و ماﺮ
يﺬ و ماﺮ ْﺎ
ﻰ ﺄ بﺎ ْ
ﻚ ﺬ
Artinya:“… Sesungguhnya Allah itu baik dan hanya menerima yang baik-baik saja…”
50
Umar bin Abdul Aziz adalah seorang khalifah bani umayah yang saleh, pernah menyatakan bahwa kebutuhan minimal sebuah keluarga adalah makanan,
pakaian, perumahan, pelayan dan sebagainya. Apabila seseorang memiliki kurang dari itu maka dikatakan sebagai pailit. patut dicatat bahwa ucapan umar
bin abdul aziz itu di ungkapkan sekitar dua belas abad yang lalu. Kebutuhan keluarga muslim yang hidup pada masa kini tentu telah bertambah.
57
Islam telah meletakkan peraturan-peraturan pokok yang harus dilaksanakan di dalam kehidupan, seperti di dalam masalah pengeluaran. Islam
mengajarkan agar pengeluaran rumah tangga muslim lebih mengutamakan pembelian kebutuhan-kebutuhan pokok sehingga sesuai dengan tujuan syariat.
Dalam hal ini terdapat tiga jenis kebutuhan rumah tangga, yaitu: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan pelengkap.
58
Aplikasi berdasarkan kebutuhan rumah tangga tersebut dapat dijadikan pertimbangan tersendiri bagi keluarga untuk memperhitungkan pengeluaran-
pengeluaran rumah tangga berdasarkan tiga kebutuhan tersebut, dengan tetap menyesuaikan dengan pendapatan, sehingga rumah tangga muslim terhindar dari
masalah-masalah perekonomian yang ditimbulkan atau sikap boros untuk hal-hal yang bukan kebutuhan primer.
57
Untung Wahono, Ekonomi Keluarga: Kajian Teoritis Terhadap Sumber Nilai Islam
Jakarta: Pustaka Tarbiatuna, 2004h.115
58
Husein Syahatah, Ekonomi Rumah Tangga Muslim Jakarta: Gema Insani Press, 1998h.78
51
Mengeluarkan harta untuk sesuatu yang mengarah pada kebiasaan buruk juga untuk hal-hal yang menimbulkan kebinasaan dan kehancuran seperti
membeli rokok, khamar, film yang merusak dan lainnya yang merusak merupakan hal yang terlarang.
59
Dan Islam juga mengharamkan pengeluaran yang berlebih-lebihan, selain itu bergaya hidup mewah merupakan salah satu
sifat orang -orang yang kufur akan nikmat Allah SWT. Rasulullah bersabda:
ﺎ ﺮ ْ أ ﺪ ْ أ
ْ نﺎ ْ
لﺎ ﺎ ﺪ
ﺪ ﺰ لﺎ
ﺎ ﺪ مﺎ ه
ْ ﺎ
ةد ْ
وﺮْ ْ
ْ ْ
أ ْ
ﺪ لﺎ
لﺎ لﻮ ر
ا ﻰ
ا ْ
و اﻮ آ
اﻮ ﺪ و اﻮ ْاو
ﺮْ فاﺮْ إ
ﺎ و ﺔ
Artinya:“…Makan, minum, dan berpakaianlah sekehendakmu, sebab yang membuat kamu berbuat kesalahan itu dua perkara: bergaya hidup mewah dan
berprasangka buruk…”
Islam mengajarkan sikap pertengahan dalam segala hal. Begitu juga dalam megeluarkan harta, yaitu tidak boleh berlebih-lebihan dan tidak juga kikir.
Sikap berlebihan adalah sikap hidup yang dapat merusak jiwa, harta, dan masyarakat, sementara kikir adalah sikap hidup yang dapat menahan dan
membekukan harta
60
. Dan firman Allah tentang hal ini tercakup pada:
⌧
59
Husein Syahatah, Ekonomi Rumah Tangga Muslim Jakarta: Gema Insani Press, 1998h.79
60
Husein Syahatah, Ekonomi Rumah Tangga Muslim Jakarta: Gema Insani Press, 1998h.81
52
Artinya:“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya Karena itu kamu menjadi tercela dan
menyesal.” QS. Al-Isra: 29
4. Aturan Menyimpan dan Menabung