Komposisi Penduduk GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN

20 Dalam hal pemilikan tanah, pada umumnya migran Batak Toba telah memilikinya seluas ½ km kk untuk dikelola, baik tanah ladang maupun sawah. Karena pada awal kedatangan mereka ke Sumbul Pegagan mereka diberi tanah secara sukarela oleh etnis menetap, yaitu Pakpak Dairi. Namun di antara etnis Batak Toba ini masih ada juga yang menyewa dari etnis menetap karena alasan pada saat mereka sampai ke Sumbul Pegagan tanah di daerah ini sudah tidak kosong lagi, caranya petani yang menyewa tanah wajib membayar sewa pada saat panen tiba. 9 9 Wawancara dengan Jahilim Simbolon, Pegsgsn Julu I, 23 agustus 2007. Pembangunan sarana jalan beraspal sudah ada, yaitu menghubungkan setiap desa.Lancarnya jalur transportasi mengakibatakan semakin meningkatnya perpindahan etnis Batak Toba ke Sumbul Pegagan.

2.2. Komposisi Penduduk

2.2.1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis Menurut data dari kantor kecamatan Sumbul Pegagan tahun 1990, Sumbul Pegagan memiliki jumlah penduduk sebanyak 42.078 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 8.679 kk. Penduduk Sumbul Pegagan terdiri dari berbagai etnis dan agama. Etnis yang terdapat di Sumbul Pegagan adalah Etnis Pakpak, Batak Toba, Simalungun, Karo, dan etnis lainnya.Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini: Universitas Sumatera Utara 21 Tabel III Komposisi Penduduk Sumbul Pegagan Berdasarkan Etnis No. Etnis Jumlah Jiwa 1. Pakpak 5425 2. Toba 21.523 3. Simalungun 2023 4. Karo 2407 5. Etnis lainnya 5 Jumlah 42.078 Sumber: Kantor Kecamatan Sumbul Pegagan, 1990. Berdasarkan data- data di atas dapat dilihat bahwa etnis Batak Toba sebagai penduduk pendatang adalah penduduk mayoritas, sedangkan etnis Pakpak Menetap sudah menjadi etnis minoritas bila dibandingkan dengan etnis migran yang datang ke Sumbul Pegagan. Keseluruhan jumlah penduduk Sumbul Pegagan yang asli warga negara Indonesia menurut jenis kelamin adalah jumlah laki- laki sebanyak 21.041 Jiwa dan perempuan berjumlah 21.037 Jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Universitas Sumatera Utara 22 TABEL IV Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Jiwa 1 Laki- laki 21.041 2 Perempuan 21.037 Jumlah 42.078 Sumber: Kantor Kecamatan Sumbul Pegagan, 1990. Sejak Tahun 1970 jumlah penduduk semakin meningkat. Hal ini bukan karena tingginya angka kelahiran melainkan karena perpindahan penduduk dari daerah lain ke desa masih terus berlangsung hingga akhir tahun 1990. Selain mereka yang berkedudukan sebagai pegawai negeri seperti guru- guru sekolah, juga terdapat orang- orang yang sudah menjalani pensiun.mengenai tingkat kelahiran hanya sekitar 1- 2 setahun. Sejak diperkenalkannya KB menyebabkan pertumbuhan penduduk merata. Mengenai Usia produktif dan usia tidak produktif hampir seimbang. Penduduk Sumbul Pegagan berjumlah 42.078 jiwa yang diklasifikasikan menurut luas, rumah tangga, kepadatan, dan rata- rata penduduk per rumah tangga menurut desakelurahan. Universitas Sumatera Utara 23 Tabel V Komposisi Penduduk Sumbul Pegagan menurut Luas, Rumah Tangga, dan Rata- rata Penduduk Per Rumah Tangga menurut DesaKelurahan No . DesaKelurahan Luas Km Penduduk R.T Kepad atan Rata- rataRT 1. Pegagan Julu V 43,60 5.850 1.188 134 5 2. Pegagan Julu IV 39,60 5.576 1.197 140 5 3. Silalahi II 26,02 1.454 337 55 4 4. Silalahi I 25,50 2.236 409 87 5 5. Pegagan Julu II 14,26 2.649 468 185 6 6. Pegagan Julu I 3,78 5.869 1.203 1.552 5 7. Pegagan Julu III 8,10 1.439 299 177 5 8. Pegagan Julu VI 26,10 3.117 695 119 4 9. Paropo 24,10 1.603 328 66 5 10. Pegagan Julu VII 22,90 2.998 621 130 5 11. Pegagan Julu VIII 5,00 1.064 239 212 4 12. Pegagan Julu IX 5,50 1.800 392 327 4 13. Pegagan Julu X 6,00 1.855 397 309 5 14. Tanjung Beringin 17,74 4.568 906 257 5 Jumlah 268,20 42.,078 8.679 157 5 Sumber: Kantor Kecamatan Sumbul Pegagan,1990. Universitas Sumatera Utara 24 2.2.2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Untuk mengetahui bagaimana kehidupan ekononi masyarakat Sumbul Pegagan, maka perlu mengetahui jenis- jenis mata pencaharian penduduk.Penduduk Sumbul Pegagan memiliki mata pencaharian yang beranekaragam antara lain sebagai Petani, Pedagang, Pengrajin Sapu, PNS, Supir, dan lain- lain. Pekerjaan yang paling utama dalam kehidupan sehari- hari penduduk suku Batak Toba adalah bertani. Etnis Batak Toba tidak dapat meninggalkan kebiasaan mereka yang masih tergantung dari lahan pertanian. Awal kedatangan mereka ke Sumbul Pegagan adalah dengan membuka lahan- lahan kosong dan mulai menanami jenis tanaman kopi. Setiap rumah tangga memiliki lahan pertanian untuk dikelola sehingga ekonomi rumah tangga ditopang oleh sektor pertanian.Dalam hal ini suami- istri dan anak bekerja sama untuk bekerja di sawah atau ladang. Di samping itu mereka mempunyai pekerjaan sampingan yaitu berjualan ke pasar atau di depan rumah tempat tinggalnya. Demikian juga dengan etnis menetap Pakpak, yakni mengikuti kebiasaan Batak Toba dalam hal bertani, bahkan etnis- etnis lain seperti karo, simalungun, juga melakukan rutinitas yang sama dalam kehidupan sehari- harinya. Penduduk yang sudah menjadi PNS, pun masih berusaha menambah penghasilan dengan bertani dan berjualan, dengan demikian masyarakat Sumbul Pegagan mempunyai pekerjaan ganda. Maka tidak heran kalau penduduk Sumbul Pegagan mempunyai penghasilan yang lumayan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel VI berikut ini. Universitas Sumatera Utara 25 TABEL VI Komposisi Penduduk Sumbul Pegagan menurut Mata pencaharian No. Jenis Matapencaharian Jumlah 1. Pegawai Negeri Sipil 538 2. ABRI 11 3. Karyawan Swasta 34 4. WiraswastaPedagang 52 5. Petani 899 6. PertukanganPengrajin 23 7. Pensiunan 8 Jumlah 1565 Sumber: Kantor Kecamatan Sumbul Pegagan,1990. Dari tabel di atas terlihat bahwa petani adalah pekerjaan yang paling banyak di lakukan penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun selain bertani, mereka juga mempunyai pekerjaan sampingan yang lain. 2.2.3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Dalam bidang pendidikan, penduduk sangat antusias sekali. Hal ini tidak terlepas dari sifat etnis Batak Toba yang masih memegang teguh cita- citanya untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang setinggi- tingginya. Pada umumnya Orangtua merasa wajib untuk menyekolahkan anak- anaknya. Universitas Sumatera Utara 26 Keadaan ini dapat dilihat dari minat anak- anak untuk sekolah karena mereka akan merasa minder kalau anak- anak tersebut tidak sekolah. Jika dilihat dari tahun ke tahun pendidikan di Sumbul Pegagan semakin meningkat, hampir dari setiap anak di Sumbul telah mengecap pendidikan sampai ke tingkat menengah atas, bahkan sebagian dari anak- anak ini melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Pentingnya pendidikan semakin disadari oleh para orangtua, karena bila bahwa tidak bersekolah mereka menganggap akan bernasib seperti orangtua mereka yang pada umumnya menjadi petani. Sebaliknya dengan sekolah akan menambah pengalaman dan pengetahuan anak- anak sehingga mereka dapat berhasil melebihi orangtuanya, bahkan dapat menaikkan status sosial keluarga. Dalam proses pendidikan dapat diartikan sebagai proses tingkah laku dengan tujuan untuk mencapai kematangan dalam segi- segi kehidupan. Juga dapat diartikan sebagai kesempatan pembinaan dari individu guna meningkatkan cara berpikir supaya mampu menilai dan mengambil keputusan dalam bertingkah laku dalam masyarakat. Sarana pendidikan yang ada di kecamatan Sumbul Pegagan terdapat 46 unit Sekolah Dasar SD dengan jumlah murid sebanyak 8.239 dan tenaga pengajarGuru sebanyak 334 orang. Tingkat pendidikan SLTP , terdapat 9 unit Sekolah SLTP, dengan jumlah murid sebanyak3.035 orang dan tenaga pengajar Guru sebanyak 141 orang. Sedangkan sekolah untuk tingkat SLTA terdapat 6 buah sekolah, 1.508 orang murid dan 79 orang tenaga pengajar. Universitas Sumatera Utara 27 Tabel VII Komposisi Penduduk Sumbul Pegagan menurut Pendidikan Sumber: Kantor Kecamatan Sumbul Pegagan, 1990. No. DesaKelurahan SD SLTP SLTA 1. Pegagan Julu V 912 168 - 2. Pegagan Julu IV 1.140 40 - 3. Silalahi II 340 - - 4. Silalahi I 370 310 - 5. Pegagan Julu II 332 - - 6. Pegagan Julu I 948 149.412 9.721 7. Pegagan Julu III 243 - - 8. Pegagan Julu VI 642 - - 9. Paropo 364 148 - 10. Pegagan Julu VII 563 344 182 11. Pegagan Julu VIII 197 - - 12. Pegagan Julu IX 386 - - 13. Pegagan Julu X 281 - - 14. Tanjung Beringin 980 532 141 Jumlah 88.617 924.18 420.21 Universitas Sumatera Utara 28 2.2.4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama Penduduk Sumbul Pegagan pada umumnya menganut agama kristen, hanya sebagian kecil yang beragama Islam. Penduduk Sumbul Pegagan seluruhnya menganut agama, dengan demikian tidak dijumpai lagi masyarakat yang menganut kepercayaan yang lain.Agama kristen yang dianut penduduk sudah mereka percayai sejak kedatangan mereka ke Sumbul. Sedangkan penduduk menetap Pakpak juga telah menganut agama yang sama, namun sebagian kecil ada yang menganut agama Islam. Hal ini tidak terlepas dengan adanya penyebaran agama kristen oleh misionaris Jerman yang sampai ke Dairi. Keadaan agama yang dianut oleh penduduk Sumbul Pegagan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel VIII Komposisi Penduduk Sumbul Pegagan menurut Agama No. Agama yang Dianut Jumlah Jiwa 1. Islam 1.988 2. Kristen Katolik 7.363 3. Kristen Protestan 31.967 Jumlah 41.078 Sumber: Kantor Kecamatan Sumbul Pegagan, 1990. Agama Kristen merupakan agama terbesar, walaupun demikian kerukunan beragama tetap terpelihara sehingga masing- masing umat beragama dapat Universitas Sumatera Utara 29 menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran agamanya masing- masing dengan tenang. Untuk meningkatkan ketaqwaan masing- masing umat beragama maka di desa ini terdapat beberapa buah sarana peribadatan. Rumah- rumah ibadat yang dibangun merupakan hasil swadaya masing- masing para penganut agama. Sarana ibadah di Sumbul Pegagan sudah memadai, yakni dengan adanya Gereja, Mushollah dan Mesjid.Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut: Tabel IX JUMLAH SARANA IBADAH DI SUMBUL PEGAGAN No. Agama Jumlah 1. Gereja 86 2. Mesjid 5 3. Musholla 8 Jumlah 99 Sumber: Kantor Kecamatan Sumbul Pegagan, 1990. Universitas Sumatera Utara 30

BAB III MIGRASI BATAK TOBA KE SUMBUL PEGAGAN