Proses Pembuatan Teknik Pembuatan

49 Parang yang digunakan adalah parang yang berukuran besar dan panjang, parang tersebut digunakan untuk menebang dan membersihkan dahan bambu.Dan juga memotong ruas-ruas pangkal dan ujung pada Sarunei Buluh.

3.3.2.2 Pisau Cuter

Gambar 8 : Pisau Cuter Pisau Cutter yang digunakan untuk mengikis pangkal ruas bambu Rogon dan juga membuat lubang nada Sarunei Buluh tersebut.

3.3.3 Proses Pembuatan

Proses pembuatan merupakan tahap awal dalam membuat Sarunei Buluh, dimana tahap ini semua cara dalam membentuk badan Sarunei Buluh dan pengukuran dalam proses ini. Dalam proses pembuatan Sarunei Buluh ini yang pertama dilakukan dengan mempersiapkan bahan baku yaitu bambu rogon atau bambu talang sebagai bahan yang di gunakan dalam membuat Sarunei Buluh. 50

3.3.3.1 Memilih dan Menebang

Bambu Pemilihan bambu yang berkualitas akan sangat berpengaruh terhadap daya tahap atau kekuatan bambu tersebut. Jenis bambu yang baik untuk dijadikan alat musik Sarunei Buluh adalah bambu tersebut tidak mengalami perubahan fisik dan tidak mudah kisutsusut sewaktu dikeringkan. Kemudian memilih ruas bambu sesuai dengan ukuran untuk membuat Sarunei Buluh yaitu memiliki panjang ruas kurang lebih 28,5 cm dan diameter lebih kurang 0,5 cm. Pada umumnya bambu yang memiliki rusa pendek tumbuh di tanah yang tandus. Dengan demikian, tidak semua jenis bambu dapat dipergunakan untuk membuat Sarunei Buluh.Hal ini disebabkan karena pertimbangan kualitas jenis bambu sebagai bahan untuk mencapai kesempurnaan bunyi yang dihasilkan dari alat musik Sarunei Buluh. Menurut hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Bapak Rabes Saragih, untuk menebnag bambu biasanya dilakukan pada sore hari.Hal tersebut dikarenakan erat dengan kebiasaan masyarakat setempat yang melakukan pekerjaan tambahan setelah selesai melakukan pekerjaan pokok contohnya mengambil bambu dilakukan ketika hendak pulang dari ladang yang biasanya pada sore hari.

3.3.3.2 Memotong Bambu

Bambu yang sudah ditebang dibersihkan dari dahan-dahan dan dipotong sesuai dengan ukuran dan bagian Sarunei Buluh. Proses pembuatan dapat 51 digunakan dengan parang, biar supaya untuk mendapatkan hasil yang rapi. Setelah pemotongan selesai maka bambu dikikis secara pelan dengan menggunakan pisau cuter, dan setelah dikikis secara perlahan maka terciptlah badan bambu yang dihasilkan. Dalam pengkisan tersebut ujung pangkal hembusan harus tipis, tujuannya adalah untuk mempermudah dalam memainkan Sarunei Buluh dimana posisi lubang mulut yang membuat pemaian Sarunei Buluh merasa nyaman dalam memainkan Sarunei Buluh. Gambar 9 : Memilih Bambu Gambar 10: Cara memotong bambu 52

3.3.3.3 Mengukur dan

Memberi Garis Adapun bagian-bagian Sarunei Buluh yang berbahan baku dari bambu dibentuk terlebih dahulu, seperti pembuatan diameter lubang hembus pada Sarunei Buluh, mengukur garis bagian pangkal sesuai dengan garis tengah, lalu diberi garis sebagai dan pembuatan lubang nada-nada pada Sarunei Buluh. Dalam proses ini bapak Rabes Saragih mengerjakannya sendiri. Gambar 11: Pengukuran Awal Gambar12:Pengukuran Jarak Lubang Nada Pertama 53 Gambar 13 : Pengukuran Jarak Lubang Nada Kedua Gambar 14 : Pengukuran Jarak Lubang Nada Ketiga Gambar 15: Pengukuran Jarak Lubang Nada Terakhir

3.3.3.4 Membuat Badan

Sarunei Buluh Dalam pembuatan awal pertama Sarunei Buluh memotong bambu dengan menggunakan parang dan dibersihkan dahan-dahan yang ada pada bambu dan terbentuklah badan Sarunei Buluh memotong ruas-ruas yang ada di pangkal dan ujung. Lalu mengikis yang terdapat bagian ujung dan pangkal pada Sarunei Buluh, dengan mengukur bapak Rabes Saragih menggunakan garis tengah.setelah selesai membuat garis tengah, bapak rabes saragih menggarisi sebagai nada setelah itu digarisi lagi sampai keenam kali. 54 Gambar 16 : Badan Sarunei Buluh

3.3.3.5 Mengikis Kulit Bambu

Alat yang digunakan dalam mengikis kulit bambu yaitu pisau cuter yang tajam, agar lebih mempermudah dalam pengikisan batas ruas bambu yang akan menjadi lubang nada. Gambar 17 : cara mengikis kulit bambu

3.3.4 Tahap Penyempurnaan