Kharakteristik Umum Responden ANALISIS DATA

72

BAB V ANALISIS DATA

Dalam bagian ini akan dianalisis tentang pokok pembahasan dalam penelitian yaitu strategi mempertahankan hidup oleh buruh harian kemenyan di Desa Lumban Tobing Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Adapun data- data yang diperoleh peneliti adalah melalui penyebaran kuisioner kepada buruh harian kemenyan yang pekerjaannya sebagai mata pencaharian utama. Selain itu untuk melengkapi imformasi yang dibutuhkan peneliti melakukan wawancara kepada seluruh buruh harian kemenyan di Desa Lumban Tobing untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi dan selanjutnya menyimpulkan apakah buruh harian tersebut merupakan mata pencaharian utama keluarga atau tidak. Untuk lebih jelasnya, analisis data akan dimulai dengan uraian identitas responden yang dilanjutkan dengan data-data strategi mempertahankan hidup oleh buruh harian kemenyan di Desa Lumban Tobing Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dari data yang telah terkumpul, dapat dilihat pada tabel-tabel distribusi frekuensi yang telah disajikan berikut ini.

5.1 Kharakteristik Umum Responden

Data mengenai kharakteristik umum responden yang akan disajikan terdiri dari: jenis kelamin, usia, agama, suku bangsa, status, jumlah anggota keluarga termasuk istri dan suami, jumlah anak, lama waktu bekerja sebagai buruh harian kemenyan, alasan yang membuet tertarik menjadi buruh harian kemenyan, rata-rata keseluruhan pendapatan keluarga perbulan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara 73 Berdasarkan data yang disajikan padatabel 5.1 diketahui bahwa sebanyak 35 orang 97,23 responden perempuan, dan sebanyak 1 orang atau 2,77 responden laki-laki. Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1 2 Laki-laki Perempuan 1 35 2,77 97,23 Jumlah 36 100,00 Sumber : Data Primer 2015 Sampel yang telah ditetapkan sebagai responden dalam penelitian ini tidak mempunyai kriteria tertentu baik laki-laki maupun perempuan yang menjadi buruh harian kemenyan dapat menjadi sampel. Teknik penarikan sampel yang ditetapkan peneliti adalah purposive sampling, yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti karena memiliki pertimbangan dalam pengambilan sampel. Sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua 36 orang buruh harian kemenyan yang ada di Desa Lumban Tobin dimana pekerjaan utamanya adalah menjadi buruh harian kemenyan. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.2 diketahui bahwa sebanyak 18 orang atau 50 responden berada pada usia 41-50 tahun, sebanyak 6 orang atau 16,7 responden usia 31-40 tahun, sebanyak 11 orang atau 30,5 responden usia 51-60 tahun dan yang paling muda adalah responden dengan usia 20-30 tahun hanya 1 orang atau 2,8 responden. Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia No Kelompok Usia Frekuensi Persentase 1 2 3 4 20 tahun – 30 tahun 31 tahun – 40 tahun 41 tahun – 50 tahun 51 tahun – 60 tahun 1 11 18 6 2,8 30,5 50,00 16,7 Jumlah 36 100,00 Sumber : Data Primer 2015 Menurut BKKBN ada 2 pandanngan untuk melihat usia produktif, yaitu usia 15-59 tahun dan usia 15-64 tahun. Kesepakatan secara internasional sekarang ini adalah untuk negara maju dipakai 15-64 tahun dan untuk negara berkembang dipakai 15-59 tahun. Dan untuk Indonesia seringkali memakai kedua pandanngan tersebut, berdasarkan data yang disajikan di atas, diketahui bahwa seluruh responden masih berada pada usia produktif. Usia produktif tersebut yang memungkinkan responden masih kuat dan dapat bekerja mandiri. Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Agama No Agama Frekuensi Persentase 1 2 Kristen Protestan Kristen Katolik 30 6 83,4 16,6 Jumlah 36 100,0 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.3diketahui bahwa sebanyak 30 orang atau 83,4 responden beragama kristen protestan, sebanyak 6 orang atau Universitas Sumatera Utara 75 16,6 responden beragama kristen katolik. Dilihat dari data tersebut, mayoritas responden beragama kristen protestan. Sampel dalam penelitian ini tidak menentukan kriteria berdasaran agama, adapun yang terdapat dalam data tersebut hanya 2 kategori agama dikarenakan responden dalam penelitian ini tidak ada yag beragama Islam, Hindu, Budha. Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa No. Suku Bangsa Frekuensi Persentase 1 2 Batak Toba Jawa 34 2 94,4 5,6 Jumlah 36 100,0 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.4 diketahui bahwa sebanyak 34 orang atau 94,4responden adalah suku batak toba, dan sebanyak 2 orang atau 5,6 responden merupakan suku jawa. Dilihat dari Data tersebut, mayoritas responden dalam penelitian ini adalah suku batak toba karena penduduk mayoritas di desa Lumban Tobing merupakan suku batak toba. Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Status Perkawinan No. Status Frekuensi Persentase 1 2 Menikah Janda 29 7 80,5 19,5 Jumlah 36 100,0 Sumber : Data Primer 2015 Universitas Sumatera Utara 76 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.5 diketahui sebanyak 29 orang atau 80,5 responden yang sudah menikah, sebanyak 7 orang atau 19,5 responden yangng sudah berstatus janda. Dilihat dari data tersebut, responden yang sudah menikah merupakan mayoritas dalam penelitian i Sudah menikah dan memiliki suami merupakan responden yang mayoritags dalam penelitian, akan tetapi anggota keluarga yang paling dominan terailibat dalam aktivitas utama pekerjaan tersebut adalah istri, setiap pagi yang bekerja sebagai buruh harian kemenyan akan bekerja separuh hari di gudang milik toke, dan selanjutnya bisa membawakemenyan untuk dikerjakan dirumah bersama dengan anggota keluarga lainnya. Pada masa tertentu ketika si buruh tidak bisa pergi bekerja ke gudang milik toke, mungkin karena sakit, ada acara keluarga, itu berarti tidak ada kemenyan yang akan dibawa pulang ke rumah. Dengan kata lain, hanya buruh yang bekerja pada hari itu saja yang bisa membawa kemenyan ke rumah. Kehadiran buruh tersebutlah yang akan mempengaruhi ada tidaknya kemenyan yang akan dibawa pulang. Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Waktu Bekerja No. Lama Bekerja Frekuensi Persentase 1 2 3 4 ≤ 5 tahun 6-10 tahun 11-15 tahun 16-20 tahun ≥21 tahun ke atas 7 17 5 4 3 19,5 47,2 13,9 11,1 8,3 Jumlah 36 100,0 Sumber : Data Primer 2015 Universitas Sumatera Utara 77 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.6 dapat diketahui bahwa sebanyak 17 orang atau 47,2 responden yang sudah bekerja selama 6-10 tahun, sebanyak 7 orang atau 19,5 responden yang sudah bekerja selama kurang lebih dari lima tahun, sebanyak 4 orang atau 11,1 responden yang bekerja selama 16- 20 tahun dan sebanyak 3 orang atau 8,3 responden yang paling lama bekerja adalah yang sudah bekerja di atas 21 tahun. Dilihat dari data tersebut, responden yang sudah bekerja diatas 5 tahun merupakan mayoritas dalam penelitian ini terlepas dari alasan untuk bekerja. Peran pemerintah sagat dibutuhkan dalam hal ini, buruh yang sudah bekerja diatas 10 tahun juga tetap memilih bekeja sebagai burruh harian kemenyan walaupun dengan pendapatan yang sedikit jika dibandingkan dengan tenaga yang harus dikeluarkan. Kebijakan pemerintah yang vakum membuat mereka tidak mempunyai pilihan lain selain untuk tetap berusaha dan sabar. Jika pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan berbasis sumber daya lokal, dan memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat, maka mereka akan lebih mudah memilih jenis pekerjaan yang lain, dan yang akan meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan No Rata-Rata Jumlah Pendapatan Jumlah Persentase 1 2 Rp 450.000 – Rp 700.000 Rp 750.000 – Rp 1.000.000 31 5 86,1 13,9 Jumlah 36 100,0 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebanyak 31 orang atau 86,1 responden yang pendapatan rata-rata perbulan Rp Universitas Sumatera Utara 78 450.000 – Rp 700.000 dan sebanyak 5 orang atau 13,9 responden yang berpendapatan rata-rata perbulan sebesar Rp 750.000 sampai dengan Rp 1.000.000. Menurut BPS, yang dikatakan miskin adalah mereka yang berpendatan dibawah Rp 600.000 per bulan untuk mendapat Bantuan Langsug Tunai dari pemerintah, sementara data yang disajikan di atas masih banyak keluaraga buruh harian kemenyan yang berpendapatanyang minim, untuk itulah mereka memperluas wilayah kerjanya atau menambah wilayah kerja yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Memilih Bekerja Sebagai Buruh Harian Kemenyan No. Alasan Frekuensi Persentase 1 2 4 Tidak Ada Pekerjaan Lain Bisa Dibawa Pulang Ke Rumah Dan Dikerjakan Bersama Anggota Keluarga Lainnya Tidak Ada Modal Membuka Usaha 17 10 9 47,2 27,8 25 Jumlah 36 100,0 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.8 diketahui bahwa sebanyak 17 orang atau 47,2 responden yang menjawab karena tidak ada pekerjaan lain, sebanyak 10 orang atau 27,8 responden menjawab karena pekerjaan tersebut bisa dikerjakan di rumah bersama anggota keluarga lainnya, dan sebanyak 9 orang atau 25 responden menjawab tidak ada modal membuka usaha. Universitas Sumatera Utara 79 Dilihat dari data tersebut, mayoritas responden dalam penelitian ini adalah responden yang memilih bekerja karena alasan tidak ada pekerjaan lain, sementara kebutuhan ekonomi yang terus mendesak membuat buruh memutuskan untuk bekerja sebagai buruh. Kurangnya peran pemerintah untuk membuat kebijakan atau program untuk ibu rumah tangga yang berbasis keterampilan yang berasal dari alam sekitar. Membuat buruh tersebut tidak diberikan pilihan untuk memilih pekerjaan yang akan dilakukan. Adajuga buruh yang memilih bekerja sebagai buruh harian kemenyan karena tidak tersedianya modal untuk membuka usaha, dan juga sulitnya mencari tempat yang strategis untuk dikunjungi orang setiap saat.

5.2 Strategi Mempertahankan Hidup Oleh Buruh Harian Kemenyan Di Desa Lumban