Strategi Aktif Strategi Mempertahankan Hidup Oleh Buruh Harian Kemenyan Di Desa Lumban

79 Dilihat dari data tersebut, mayoritas responden dalam penelitian ini adalah responden yang memilih bekerja karena alasan tidak ada pekerjaan lain, sementara kebutuhan ekonomi yang terus mendesak membuat buruh memutuskan untuk bekerja sebagai buruh. Kurangnya peran pemerintah untuk membuat kebijakan atau program untuk ibu rumah tangga yang berbasis keterampilan yang berasal dari alam sekitar. Membuat buruh tersebut tidak diberikan pilihan untuk memilih pekerjaan yang akan dilakukan. Adajuga buruh yang memilih bekerja sebagai buruh harian kemenyan karena tidak tersedianya modal untuk membuka usaha, dan juga sulitnya mencari tempat yang strategis untuk dikunjungi orang setiap saat.

5.2 Strategi Mempertahankan Hidup Oleh Buruh Harian Kemenyan Di Desa Lumban

Tobing Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Data mengenai strategi mempertahankan hidup oleh buruh harian kemenyan ini dibagi menjadi 3 bagian, mulai dari strategi aktif, strategi pasif, dan strategi jaringan.

5.2.1 Strategi Aktif

Dalam hal ini data yang akan disajikan lebih kepada ekspansi buruh harian kemenyan ke sektor lain, seperti sektor pertanian, perdagangan, dan jasa sebagai buruh tani. 1. Distribusi Responden Berdasarkan Cukup Tidaknya Pendapatan Utama Untuk Memenuhi Kebutuhan Sehari-Hari Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang cukup tidaknya pendapatan utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, diketahuibahwa seluruh responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 Universitas Sumatera Utara 80 orang atau 100 menjawab bahwa pendapatan utama tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa dengan pendapatan buruh harian kemenyan yang minim sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya komsumsi,, biaya pendidikan anak, serta biaya lainnya termasuk biaya sosial. 2. Distribusi Responden Berdasarkan Ada Tidaknya Aktivitas di Sektor Lain Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang ada tidaknya aktivitas buruh harian kemenyan disektor lain diketahui bahwa seluruh responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 orang atau 100 menjawab mempunyai pekerjaan tambahan di sektor lain untuk menambah pendapatan keluarga. Tidak cukupnya pendapatan utama sebagai buruh harian kemenyan memaksa buruh harian kemenyan memiliki aktivitas lain atau pekerjaan tambahan untuk menambah pndapatan keluarga, dan meningkatkan taraf hidup keluarganya. Hal yang dilakukan buruh harian kemenyan tersebut mendukung teori coping strategies atau strategi mempertahankan hidup ketika mengalami goncangan atau tekanan. Strategi ini dinamakan strategi aktif dalam teori coping strategies, menurut peneliti strategi ini merupakan strategi yang paling baik dalam mempertahankan hidup. Selain memberikan pilihan kepada buruh, mereka juga bisa melihat kesempatan akan waktu yang efektif untuk melakukan pekerjaan tambahan tersebut. Universitas Sumatera Utara 81 3. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Jenis Pekerjaan Tambahan Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 26 orang atau 72,2 responden yang pekerjaan tambahan sebagai petani, sebanyak 7 orang atau 19,5 responden yang pekerjaan tambahannya buruh tani, sebanyak 3 orang atau 8,3 responden yang pekerjaan tambahannya sebagai pedagang. Dilihat dari data tersebut, bertani merupakan mayoritas pekerjaan tambahan buruh harian kemenyan di desa ini. Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Jenis Pekerjaan Tambahan No. Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase 1 2 3 Bertani Berdagang Buruh Tani 26 3 7 72,2 8,3 19,5 Jumlah 36 100,0 Sumber : Data Primer 2015 Walaupun menjadi mayoritas perkerjaan tambahan buruh harian kemenyan lahan pertanian yang mereka miliki tidaklah luas, rata-rata luas lahan yang dimiliki oleh buruh harian kemenyan adalah 150 m². Mereka memanfaatkan lahan untuk menanam tumbuhan sekali panen seperti padi, sayur-sayuran. Selain itu ada juga yang memanfaatkan lahan untuk menanam kopi, tomat, dan cabai. Akan tetapi mereka sering terkendala dalam masalah modal. Buruh dengan pekerjaan tambahan sebagai pedagang hanyalah pedagang mingguan, yang berjualan pada saat pekan tiba yaitu hari Jumat Universitas Sumatera Utara 82 untuk daerah Doloksanggul dan sekitarnya. Umumnya yang mereka jual adalah makanan, sayur-sayuran, dan bumbu dapur. Selain pengolahan yang mudah, modal yang tidak terlalu besar juga merupakan alasan mereka memilih pekerjaan tambahan tersebut. Pilihan pekerjaan tambahan lainnya oleh buruh harian kemenyan adalah sebagai buruh tani, hal ini dilakukan karena tidak punyapilihan lain sementara mereka tidak memiliki lahan pertanian, bahkan ketika mereka ingin memilih untuk berjualan, kendala yang mereka alami adalah modal dan lokasi untuk berjualan di pasar. 4. Distribusi Responden Berdasarkan Rata-Rata Jumlah Pendapatan Perbulan Dari Pekerjaan Tambahan Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Rata-Rata Jumlah Pendapatan Perbulan Dari Pekerjaan Tambahan No. Besar Pendapatan Frekuensi Persentase 1 2 3 4 ≤ Rp 300.000 Rp 310.000 - Rp 400.000 Rp 450.000 – Rp 550.000 Rp 600.000 – Rp 700.000 1 31 3 1 2,8 86,1 8,3 2,8 Jumlah 36 100,0 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 31 orang atau 86,1 responden denganjumlah pendapatan tambahan sebesar Rp 310.000 – Rp 400.000, sebanyak sebanyak 3 orang atau 8,3 responden dengan pendapatan tambahan sebesar Rp 450.000 – Rp Universitas Sumatera Utara 83 550.000 dan sebanyak 1 orang atau 2,8 responden dengan pendapatan tambahan Rp 600.000 – Rp 700.000 sama jumlahnya dengan responden yangpendapatan tambahannya lebih kecil atau sama dengan Rp 300.000 sebanyak 1 orang atau 2,8 responden. Mayoritas responden dalam penelitian ini berpendapatan tambahan sebesar Rp 310.000 – Rp 400.000. Dilihat dari data tersebut, pendapatan tambahan buruh harian kemenyan tidaklah banyak, melihat jenis pekerjaan tambahan yang hanya mayoritas petani. Akan tetapi dengan jumlah tersebut, sudah sangat membantu buruh harian kemenyan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mengingat rendahnya pendapatan yang didapat dari sumber mata pencaharian utamanya sebagai buruh harian kemenyan. 5. Distribusi Responden Berdasarkan Anggota Keluarga Yang Terlibat Pada Sumber Pendapatan Utama Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Anggota Keluarga Yang Terlibat Pada Sumber Pendapatan Utama No. Kategori Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 Hanya Suami Hanya Istri Suami dan Istri Istri dan Anak-Anak Seluruh Anggota Keluarga 5 4 7 20 13,9 11,1 19,4 55,6 Jumlah 36 100,0 Sumber : Data Primer 2015 Universitas Sumatera Utara 84 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.11 diketahui bahwa sebanyak 20 orang atau 55,6 responden yang seluruh anggota keluarganya terlibat pada aktivitas sumber pendapatan utama, sebanyak 7 orang atau 19,4 responden yang hanya keterlibatan istri dan anak-anak pada aktivitas sumber pendapatan utama, sebanyak 5 orang atau 13,9 responden yang hanya istri dan sebanyak 4 orang atau 11,1 responden yang hanya melibatkan suami dan istri.Dilihat dari data tersebut, yang melibatkan seluruh anggota keluarga dalam melakukan aktivitas mata pencaharian utama merupakan mayoritas responden dalam penelitian ini. Melibatkan seluruh anggota keluarga dalam melaksanakan aktivitas ekonomi merupakan salah satu strategi mempertahankan hidup, dengan terlibatnya anak dan anggota keluarga lainnya mempercepat proses pengerjaan kemenyan. Semakin banyak orang yang terlibat dalam proses pengerjaan kemenyan semakin cepat proses pengerjaan kemenyan tersebut. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dalam melakukan aktivitas pada sumber mata pencaharian utama sebagai buruh harian kemenyan, suami jarang terlibat dalam proses pengerjaan, hal ini dikarenakan aktivitas pengerjaan kemenyan yang dilakukan di dalam rumah dan keharusan duduk selama beberapa jam membuat suami tidak mau melakukan pekerjaan ini. 6. Distribusi Responden Berdasarkan Anggota Keluarga Yang Terlibat Pada Sumber Pendapatan Tambahan Anggota yang terlibat dalam aktivitas sumber mata pencaharian tambahan ini mayoritas adalah suami dengan jumlah sebanyak 14 orang atau 38,9 responden dan berdasarkan analisis data oleh peneliti mereka adalah Universitas Sumatera Utara 85 yang bekerja pada sumber mata pencaharian tambahan sebagai petani. Hal ini terjadi karena laki-laki atau suami dalam keluarga tersebut lebih menyukai pekerjaan dengan menggunakan otot daripada harus duduk beberapa jam. Seluruh anggota yang terlibat dalam melakukan aktivitas pekerjaan tambahan sebanyak 10 orang atau 27,8 responden, berdasaran hasil analisis oleh peneliti keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam proses pertanian sangat dibutuhkan, terutama pada saat proses pengolahan lahan. Tabel 5.12 Distribusi Responden Berdasarkan Anggota Keluarga Yang Terlibat Pada Sumber Pendapatan Tambahan No Kategori Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 Hanya Suami Hanya Istri Suami dan Istri Istri dan Anak-Anak Seluruh Anggota Keluarga 14 4 8 10 38,9 11,1 22,2 27,8 Jumlah 36 100,0 Sumber : Data Primer 2015 Disektor lain seperti berdagang khususnya pedagang makanan, keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan pada saat proses persiapan. Walaupun diantara mereka ada juga yang melibatkan anak ikut berjualan setelah pulang dari sekolah pada saat pekan tiba. Universitas Sumatera Utara 86 7. Distribusi Responden Yang Menggunakan Lahan Yang tersedia Untuk Membudidayakan Tanaman Untuk Dikomsumsi Sehari-Hari Sekaligus Mengurangi Pengeluaran Berdasarkan data yang tersedia pada tabel 5.13 diketahui bahwa sebanyak 35 orang atau 97,2 responden menggunakan lahan yang tersedia untuk membudidayakan tanaman untuk dikomsumsi sehari-hari sekaligus untuk mengurangi pengeluaran dan sebanyak 1 orang atau 2,8 responden yang tidak menggunakan lahan yang tersedia untuk membudidayakan Tabel 5.13 Distribusi Responden Yang Menggunakan Lahan Yang tersedia Untuk Membudidayakan Tanaman Untuk Dikomsumsi Sehari-Hari Sekaligus Mengurangi Pengeluaran No. Kategori Frekuensi Persentase 1 2 Menggunakan Tidak Menggunakan 35 1 97,2 2,8 Jumlah 36 100,0 Sumber : Data Primer 2015 tanaman untuk dikomsumsi sehari-hari sekaligus untuk mengurangi pengeluaran. Adapun jenis tanaman yang sering dibududayakan di sekitar pekarangan rumah seperti singkong, ubi jalar, serai, jahe, kunyit, alpukat, cabe rawit, terong,labu, pisang, terong belanda, dan beberapa jenis tanaman lainnya. Pemanfaatan lahan yang tesedia juga merupakan bagian dari strategi mempertahankan hidp, dengan dimanfaatkannya lahan tersebut membuat sekitar pekarangan rumah menjadi lebih bersih dan bisa bermanfaat. Universitas Sumatera Utara 87

5.2.2 Strategi Pasif