3
dibawa permasalahan hukum seharusnya berusaha memberikan solusinya dan apabila tidak bertentangan dengan hukum wajib memberikan pelayanannya.
Berhubung tidak ada salah satupun dari para pihak, yang datang menghadap kembali kepada Notaris tersebut, sehingga sampai dengan saat ini konsekwensi
yuridis dari akta tersebut tidak diketahui.
Berkaca dari peristiwa tersebut, dapat ditarik kesimpulan, walaupun belum ada pengaturan yang mengharuskan penggunaan Notaris dan memang secara
prinsip penggunaannya terutama menyangkut bidang hukum keluarga tidak dapat dipaksakan pemberlakuannya pada seluruh masyarakat Indonesia, karena adanya
kebutuhan, pada realitasnya lembaga kenotarisan ini mulai dilirik peranannya dan penerapannya termasuk pada lembaga pengangkatan anak.
Disamping itu, penerapan staatsblad 1917 nomor 129 yang diberlakukan bagi golongan Tionghoa, yang mewajibkan pengangkatan anak dengan akta
notaris juga masih simpang siur. Terdapat ketidakjelasan apakah masyarakat golongan Tionghoa yang melakukan pengangkatan anak wajib didahului dengan
akta notaris sebelum mengajukan permohonan penetapan atau keputusan Pengadilan atau cukup dengan akta notaris, pengangkatan anak tersebut telah sah
menurut hukum tanpa harus mengajukan pengesahannya pada Pengadilan Negeri sebagaimana yang diatur oleh Staatsblad 1917 nomor 129.
B. Perumusan Masalah
Permasalahan-permasalahan yang akan dianalisa pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah sistem hukum pengangkatan anak di Indonesia dalam kaitan
dengan perlindungan anak ? 2.
Bagaimanakah peranan Notaris pada sistem hukum Pengangkatan Anak di Indonesia dan apakah Notaris dapat lebih ditingkatkan peranannya?
3. Bagaimana prosedural pengangkatan anak dan penerapan staatsblad 1917
nomor 129 di Pengadilan Negeri Kelas IA, Medan ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Menganalisa perkembangan pengaturan hukum pengangkatan anak di Indonesia dan sebagai rujukannya juga akan ditelaah sistem hukum pada
beberapa negara yaitu Belanda, Singapura dan Malaysia.
2. Untuk menganalisa eksistensi peranan Notaris pada sistem hukum
pengangkatan anak di Indonesia dan juga menganalisa peningkatan peranan profesi Notaris pada lembaga pengangkatan anak.
3. Untuk mengetahui prosedural pengangkatan anak pada Pengadilan Negeri
Kelas IA, Medan termasuk penerapan Staatsblad 1917 Nomor 129 dan mengetahui penerimaan masyarakat khususnya Kota Medan terhadap layanan
profesi Notaris pada lembaga pengangkatan anak .
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran- pemikiran terhadap pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai berikut :
3
Tetty Ruslie Naulibasa : PERANAN NOTARIS PADA LEMBAGA PENGANGKATAN ANAK, 2008.
4
1. Lembaga Legislatif dan Eksekutif
Dalam rangka pembenahan sistem hukum pengangkatan anak sebagai upaya perlindungan anak.
2. Masyarakat
Untuk meminimalisasi bahkan menghilangkan keragu-raguan bagi Subyek Hukum beritikad baik yang berencana melakukan pengangkatan anak.
3. Profesional Notaris
Untuk meminimalisasi keragu-raguan dan menyamakan persepsi sehubungan dengan ketidakseragaman prosedur dan ketidakjelasan perundang-undangan
pada lembaga pengangkatan anak saat ini.
4. Mahasiswa
Khususnya mahasiswa magister kenotariatan, dalam rangka menambah bianglala pengetahuannya terhadap seluk beluk dunia kenotarisan.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran daftar judul-judul tesis khususnya pada program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, memang
ditemui beberapa penulisan yang berhubungan dengan lembaga pengangkatan anak, sebagai berikut :
Tabel 1 Daftar Nama Mahasiswa dan Judul Tesis yang berhubungan dengan lembaga
Pengangkatan Anak di Magister Kenotariatan USU
Nama N I M
Judul
Desmiyarni 002111005
Hak dan Kedudukan Anak Angkat atas harta peninggalan orang tua angkatnya
pada masyarakat Minang Kabau
Hotmariani Simbolon 017011026
Perkembangan Hak Waris Anak angkat Harta Benda Perkawinan Orang Tua
Angkat Kajian pada masyarakat Adat Batak Toba di Medan
Lila Triana 027011035
Hibah Kepada Anak Angkat dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum
Adat
Mamitta Siallagan 027011039
Pengangkatan Anak dan akibat hukumnya menurut hukum adat pada
masyarakat dayak Malanyan Buntok di Kalimantan Tengah
Edison 037011020
Pengangkatan Anak dalam lingkungan Hukum Adat Minang Kabau, tinjauan
atas beberapa penetapan Pengadilan Negeri Lubuk Basung
4
Tetty Ruslie Naulibasa : PERANAN NOTARIS PADA LEMBAGA PENGANGKATAN ANAK, 2008.
5
Nama N I M
Judul
T. Ewi Melfi Hamid 047011067
Tinjauan Yuridis terhadap Pengangkatan anak adoptie oleh
Warga Negara Asing studi kasus di Depsos R.I.
Sumber : Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara Pada umumnya penelitian-penelitian tersebut, meninjau lembaga pengangkatan
anak dari aspek akibat hukumnya yang memang berbeda-beda di Indonesia. Sedangkan pada penelitian ini tinjauannya dari aspek peranan Notaris.
Setiap penelitian masing-masing pribadi juga memiliki keunikannya, bahkan untuk menemukan kebenaran-kebenaran yang hakiki dan up to date, walaupun
terhadap suatu topik telah dilakukan penelitian, tidak akan membatasi pihak lain melakukan penelitian lagi.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi