Kerangka Teori R.Soeroso, Perbandingan Hukum Perdata,Sinar Grafika, Jakarta, 2005, hal. 174. 9. Ibid.

5 Nama N I M Judul T. Ewi Melfi Hamid 047011067 Tinjauan Yuridis terhadap Pengangkatan anak adoptie oleh Warga Negara Asing studi kasus di Depsos R.I. Sumber : Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara Pada umumnya penelitian-penelitian tersebut, meninjau lembaga pengangkatan anak dari aspek akibat hukumnya yang memang berbeda-beda di Indonesia. Sedangkan pada penelitian ini tinjauannya dari aspek peranan Notaris. Setiap penelitian masing-masing pribadi juga memiliki keunikannya, bahkan untuk menemukan kebenaran-kebenaran yang hakiki dan up to date, walaupun terhadap suatu topik telah dilakukan penelitian, tidak akan membatasi pihak lain melakukan penelitian lagi.

F. Kerangka Teori dan Konsepsi

1. Kerangka Teori

Sehubungan perbedaan paradigma dari berbagai pihak terhadap suatu obyek, maka perlu pembatasan-pembatasan kerangka baik teori maupun konsepsi dalam suatu penelitian agar tidak terjebak dalam polemik yang tidak terarah. secara etimologi asal usul kata, Pengangkatan Anak yang bersinonim dengan istilah Adopsi berasal dari bahasa Belanda Adoptie atau Adoption Bahasa Inggeris yang berarti pengangkatan anak. Menurut kamus hukum, Istilah dalam bahasa Belanda tersebut berarti pengangkatan seorang anak untuk sebagai anak kandung.. 8 Berberapa sarjana telah melahirkan konsep Pengangkatan Anak berdasarkan paradigma masing-masing. Hilman Hadikusuma menjabarkan dari konsep Hukum Adat. Mahmud Syaltut, dari konsep Hukum Islam yang dijabarkan dari 2 dua konsep yang berbeda yaitu konsep dimasa Jahiliyah yang diabstraksi dengan istilah Tabanni serta konsep menurut Hukum Islam. Sedangkan J.A Nota dari konsep Hukum Belanda yang menciptakan hubungan kekeluargaan baik sebagian atau keseluruhan yang berpangkal dari keturunan karena kelahiran antara pihak yang mengangkat anak dengan anak angkat. R.Soeroso 9 berkesimpulan bahwa memang belum terdapat suatu kesamaan arti terhadap pengangkatan anak. Namun, beliau menjabarkan pengangkatan anak dalam dua pengertian berdasarkan hubungan yang tercipta yaitu pengangkatan anak dalam arti luas sebagai peristiwa hukum dan pengangkatan anak dalam arti terbatas yang merupakan peristiwa sosial. Pada awalnya, pengangkatan anak merupakan peristiwa sosial untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Namun, saat ini pengangkatan anak berkembang menjadi suatu peristiwa hukum rechtfeits yaitu peristiwa kemasyarakatan yang membawa akibat yang diatur hukum. 10 Pada peristiwa

8. R.Soeroso, Perbandingan Hukum Perdata,Sinar Grafika, Jakarta, 2005, hal. 174. 9. Ibid.

10. E.Utrecht, Moh. Saleh Djindang, Pengantar Dalam Hukum Indonesia, Ichtiar Baru,