Hasil Uji Hipotesis Perbedaan human capital skill dan prestasi belajar mahasiswa berdasarkan jenis kelamin dan inteligensi

4.2.3. Kategorisasi skor inteligensi Tabel 4.12 Kategorisasi skor inteligensi Klasifikasi Rentangan Persentase Frekuensi Superior 120-139 9,48 13 Di atas rata-rata 110-119 16,37 20 Rata-rata 90-109 56,03 66 Di bawah rata-rata 80-89 14,65 17 Jumlah 116 Berdasarkan penggolongan di atas, diketahui bahwa mahasiswa yang memiliki skor intelensi kategori superior sebanyak 13 mahasiswa, kategori di atas rata-rata sebanyak 20 mahasiswa, kategori rata-rata 66 mahasiswa, dan kategori di bawah rata-rata sebanyak 17 mahasiswa.

4.3 Hasil Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisa data t-test independent sample dan chi-square, namun untuk penghitungannya dibantu dengan software SPSS 17.0. 4.3.1. Uji beda human capital skill berdarkan jenis kelamin Dengan menggunakan teknik analisa data t-test Independent sample berdasarkan jenis kelamin terhadap human capital skill, maka dapat dilihat hasil sebagai berikut: Tabel 4.13 Uji beda human capital skill berdasarkan jenis kelamin Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference F Sig. T Df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper Equal variances assumed 1.462 .229 2.746 114 .007 4.14212 1.50864 1.15353 7.13072 VAR 000 01 Equal variances not assumed 2.488 30.331 .019 4.14212 1.66485 .74361 7.54064 Pada tabel diatas dapat dilihat pada kolom ke-6 dari kiri p0.05. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara laki – laki dan perempuan dalam hal human capitall skill. Meskipun jumlah laki – laki dan perempuan tidak sama, namun mean perolehan laki – laki jauh lebih besar M = 75.22, SD=7,35 ketimbang mean perolehan perempuan M = 71.07, SD=6,25. 4.3.2. Uji beda prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin Untuk uji beda prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin, maka dapat dilihat hasil sebagai berikut: Tabel 4.14 Uji beda prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95 Confidence Interval of the Difference F Sig. T Df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper Equal variances assumed 1.660 .200 -4.732 114 .000 -.40068 .08467 -.56840 -.23295 ip Equal varian ces not assu med -3.848 27.663 .001 -.40068 .10412 -.61407 -.18728 Pada tabel diatas dapat dilihat pada kolom ke-6 dari kiri p0.05. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara laki – laki dan perempuan dalam hal prestasi belajar. Meskipun jumlah laki – laki dan perempuan tidak sama, namun mean perolehan laki – laki lebih kecil M = 2.77. SD= 0,47 ketimbang mean perolehan perempuan M = 3.14. SD= 0,33. Selanjutnya peneliti melakukan tabu silang antara varibel human capital skill dengan prestasi belajar. Maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.15 Tabu silang human capital skill dengan prestasi belajar kategori ip Rendah Sedang Tinggi Total rendah 2 16 18 sedang 1 9 75 85 kategori hcs Tinggi 2 11 13 Total 1 13 102 116 Dari tabel diatas dapat dilihat mahasiswa yang memiliki kategori rendah pada HCS Human Capital Skill memperoleh 2 kategorisasi sedang dan 16 kategorisasi tinggi pada perolehan prestasi belajar. Mahasiswa yang memiliki kategorisasi sedang pada HCS memperoleh 1 kategorisasi rendah, 9 kategorisasi sedang dan 75 kategorisasi tinggi pada perolehan prestasi belajarnya. Sedangkan mahasiswa yang memiliki kategorisasi tinggi pada HCS memperoleh 2 kategorisasi sedang dan 11 pada kategorisasi tinggi pada perolehan skor prestasi belajarnya. 4.3.3. Uji beda human capital skill berdasarkan inteligensi Tabel 4.16 Uji beda human capital skill berdasarkan inteligensi Value Df Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square 38.628a 30 .134 Likelihood Ratio 42.132 30 .070 Linear-by-Linear Association 7.133 1 .008 N of Valid Cases 116 Dalam hal ini peneliti melakukan uji beda frekuensi human capital skill berdasarkan inteligensi. Dari hasil yang didapat p0.05 maka hipotesis nihil yang menyatakan ada perbedaan tiap frekuensi human capital skill berdasarkan inteligensi dapat diterima. 4.3.4. Uji beda prestasi belajar berdasarkan inteligensi Tabel 4.17 Uji beda prestasi belajar berdasarkan inteligensi Value Df Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square 10.183a 6 .117 Likelihood Ratio 8.000 6 .238 Linear-by-Linear Association .053 1 .819 N of Valid Cases 116 Dalam hal ini peneliti melakukan uji beda frekuensi prestasi belajar berdasarkan inteligensi. Dari hasil yang didapat p0.05 maka hipotesis nihil yang menyatakan ada perbedaan tiap frekuensi prestasi belajar berdasarkan inteligensi dapat diterima. Peneliti juga melakukan tabu silang pada variabel inteligensi dengan prestasi belajar, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.18 Tabu silang inteligensi dengan prestasi belajar kategori ip Rendah Sedang tinggi Total dibawah rata-rata 3 14 17 rata-rata 8 58 66 diatas rata-rata 2 18 20 kategori iq Superior 1 12 13 Total 1 13 102 116 Dari tabel diatas dapat dilihat mahasiswa yang memiliki kategori dibawah rata-rata pada skor inteligensi memperoleh 3 kategorisasi sedang dan 14 kategorisasi tinggi pada perolehan prestasi belajar. Mahasiswa yang memiliki kategorisasi rata-rata pada skor inteligensi memperoleh 8 kategorisasi sedang, 9 dan 58 kategorisasi tinggi pada perolehan prestasi belajarnya. Mahasiswa yang memiliki kategorisasi diatas rata-rata pada skor inteligensi memperoleh 2 kategorisasi sedang dan 18 pada kategorisasi tinggi pada perolehan skor prestasi belajarnya. Sedangkan mahasiswa yang memiliki skor inteligensi pada kategorisasi superior memperoleh 1 kategorisasi rendah, dan 12 kategorisasi tinggi pada skor perolehan prestasi belajarnya.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan hasil penelitian mengenai perbedaan human capital skill dan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin dan inteligensi. Selanjutnya akan dikemukakan pula diskusi yang membahas hasil penelitian ini.

5.1 Kesimpulan